Penelitian bertujuan untuk mengantisipasi ganguan yang ditemui pembelajar dalam mempelajari B-2. Data dalam penelitian berasal dari cerpen “Stiker Hemat Energi” yang merupakan cerpen dari buku Basa Sunda Urang karya Tatang Sumarsono (2017). Teknik penelitian ini menggunakan teknik analisis isi untuk mengidentifikasi bentuk afiksasi verba bahasa Sunda dan Indonesia dalam cerpen “Stiker Hemat Energi” dan menggunakan teknik studi dokumentasi yang berkaitan dengan teori analisis kontrastif dan morfologis. Hasil penelitian menunjukan adanya kesamaan dan perbedaan bentuk afiksasi verba dalam bahasa Sunda dan Indonesia. kesamaan bentuk afiksasi verba dalam bahasa Sunda dan Indonesia, yakni prefiks {di-} dalam bahasa Sunda dengan prefiks {di-} dalam bahasa Indonesia; konfiks {di-…-keun} dalam bahasa Sunda dengan konfiks {di-…-kan} dalam bahasa Indonesia; konfiks {nga-…-keun}, {ny-…-keun}, dan {n-…-keun} dalam bahasa sunda dengan konfiks {me(N)-…-kan} dalam bahasa Indonesia; dan konfiks {nga-…-na} pada bahasa sunda dengan konfiks {me(N)-…-nya} pada bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini juga ditemukan kesamaan dan perbedaan makna antara afiksasi verba bahasa Sunda dan Indonesia. kesamaan makna afiks verba bahasa Sunda dan Indonesia, yakni sufiks {-keun + -eun} dalam bahasa Sunda dengan konfiks {di-…-kan} dalam bahasa Indonesia dan konfiks {di-…-keun} pada bahasa Sunda dengan konfiks {di-…-kan} pada bahasa Indonesia, kedua afiks ini sama-sama membentuk makna verba pasif yang bermakna ‘melakukan perbuatan yang bersifat pasif’. Dalam penelitian ini juga dapat diketahui bahwa pada bahasa Sunda dan Indonesia terdapat kesamaan atau persamaan dalam kelas bentuk dasar, yakni penggunaan kata benda, kerja, dan sifat.
Copyrights © 2024