Penelitian ini menggunakan pendekatan etnolinguistik dengan tujuan untuk mengkaji berbagai setilah Sasak dalam prosesi bejangkep. Data dalam penelitian ini berupa satuan lingual tentang setilah Sasak dalam prosesi bejangkep, sedangkan sumber data dalam penelitian ini menggunakan informan yaitu tokoh adat Sasak di Kabupaten Lombok Tengah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, rekam, simak dan catat. Adapun teknik analisis data dilalui dengan tahapan identifikasi, reduksi dan interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, prosesi bejangkep memiliki beberapa bentuk atau tahapan, mulai dari berayean, midang hingga bales nae. Kedua, beberapa jenis satuan lingual dalam prosesi bejangkep terdiri dari kata, baik nomina maupun verba; serta frasa subordinatif yaitu satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata dengan kelas atau jenis yang berbeda. Ketiga, beberapa setilah dalam prosesi bejangkep memiliki relevansi dengan kearifan lokal atau lokalitas masyarakat Sasak. Andang-andang sebagai salah satu sesajen atau simbol untuk memulai prosesi bejangkep, terutama begawe, merefleksikan sistem mata pencaharian hidup serta sistem pengetahuan masyarakat Sasak. Kata Kunci: bejangkep; etnolinguistik; Sasak Lombok; dan setilah.
Copyrights © 2023