Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Lokalitas Jawa dalam Novel Hati Sinden Karya Dwi Rahyuningsih Randa Anggarista
PENAOQ: Jurnal Sastra, Budaya dan Pariwisata Vol 2 No 1 (2021): Penaoq : Jurnal Sastra, Budaya dan Pariwisata
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.056 KB) | DOI: 10.51673/penaoq.v2i1.604

Abstract

Penelitian ini menggunakan perspektif sosiologi sastra untuk mengidentifikasi bentuk lokalitas Jawa dalam novel Hati Sinden karya Dwi Rahyuningsih. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Data dalam penelitian yaitu berupa teks, baik berupa kata, kalimat, atau wacana yang sesuai dengan rumusan masalah. Adapun sumber data dalam penelitian ini yaitu novel Hati Sinden karya Dwi Rahyuningsih yang diterbitkan oleh Diva Press pada tahun 2011. Instrumen dalam penelitian ini yaitu penulis yang berorientasi pada penelitian tentang lokalitas Jawa dalam novel Hati Sinden karya Dwi Rahyuningsih. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui dua tahapan yaitu baca dan catat. Teknik analisis data dilakukan melalui tiga tahapan yaitu kategorisasi, deskripsi, dan penyajian data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam novel Hati Sinden ditemukan adanya representasi lokalitas Jawa dalam bentuk pertama, lokalitas pada sistem kesenian berupa tembang dan untup-untup. Kedua, lokalitas pada sistem bahasa yaitu dengan menggunakan bahawa Jawa sebagai alat interaksi antartokoh dalam teks novel. Ketiga, lokalitas pada sistem kepercayaan dengan mengadakan acara syukuran (selamatan) dalam berbagai kegiatan, seperti kenduren wetonan, kenduren raja kaya, nyadran, dan nadhar atau nadzar. Keempat, lokalitas pada sistem mata pencaharian hidup dengan menggarap pertanian sebagai salah satu sumber perekonomian. Kelima, lokalitas pada sistem peralatan dan teknologi dengan menggunakan lumpang kayu untuk menumbuk berbagai jenis biji-bijian dan sayur-sayuran.
REPRESENTASI SEJARAH, BUDAYA DAN EKONOMI DALAM NOVEL RUNTUHNYA MENARA AZAN KARYA YANTI SOEPARMO Randa Anggarista
PENAOQ: Jurnal Sastra, Budaya dan Pariwisata Vol 3 No 2 (2022): Penaoq : Jurnal Sastra Budaya dan Pariwisata
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/penaoq.v3i2.896

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan new historisme dengan tujuan untuk mendeskripsikan representasi sejarah, budaya dan ekonomi dalam novel Runtuhnya Menara Azan karya Yanti Soeparno. Data dalam penelitian ini berupa satuan bahasa yang merefleksikan tentang representasi sejarah, budaya dan ekonomi. Adapun sumber data dalam penelitian ini yaitu novel Runtuhnya Menara Azan karya Yanti Soeparmo yang diterbitkan oleh Mizan Pustaka pada tahun 2009. Instrumen dalam penelitian ini yaitu penulis sendiri yang berorientasi pada penelitian tentang representasi sejarah, budaya dan ekonomi, dalam novel Runtuhnya Menara Azan karya Yanti Soeparmo. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik baca dan catat. Adapun teknik analisis data dilakukan dengan tahapan kategorisasi, penyajian, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, dalam novel Runtuhnya Menara Azan karya Yanti Soeparmo terefleksi representasi sejarah Indonesia mengenai peristiwa pencurian dan pembantaian massal yang dilakukan oleh rakyat Bumiputera terhadap bangsa Eropa yang telah mengambil alih hak rakyat. Kedua, representasi budaya dalam novel Runtuhnya Menara Azan karya Yanti Soeparmo yaitu budaya barat yang meliputi penggunaan bahasa dan pembagian kelas terhadap orang-orang Bumipuetra. Ketiga, representasi ekonomi yang digambarkan dalam novel Runtuhnya Menara Azan karya Yanti Soeparmo merupakan suatu kondisi perekonomian yang lemah hingga mengakibatkan rakyat sengsara dan munculnya berbagai jenis penyakit, seperti busung lapar hingga menyebabkan kematian.
Kritik Ekologi dalam Kumpulan Cerpen Cemara Karya Hamsad Rangkuti Randa Anggarista
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra dan Pendidikan Vol 5 No 1 (2020): Edisi April 2020
Publisher : Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jurnalistrendi.v5i1.196

Abstract

Penelitian ini menggunakan perspektif ekokritik dengan tujuan untuk mengidentifikasi bentuk kritik ekologi dalam kumpulan cerpen Cemara karya Hamsad Rangkuti. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Data dalam penelitian ini yaitu teks yang mengacu pada rumusan masalah tentang kritik ekologi, sedangkan sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber data primer berupa kumpulan cerpen Cemara karya Hamsad Rangkuti yang diterbitkan oleh Diva Press pada tahun 2016. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik baca dan catat, sedangkan teknik analisis data dilalui dengan tahapan klasifikasi, deskripsi, dan interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kumpulan cerpen Cemara karya Hamsad Rangkuti ditemukan bentuk kritik ekologi terhadap aktivitas penebangan liar (illegal logging) dan perburuan margasatwa.
Revitalisasi Sastra Lisan Sasak Berbasis Komunitas: Pemodelan Bekayat di Kalangan Pemuda Lombok farida jaeka; Randa Anggarista
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra dan Pendidikan Vol 7 No 2 (2022): Edisi November 2022
Publisher : Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jurnalistrendi.v7i2.1156

Abstract

Bekayat merupakan salah satu sastra lisan di Suku Sasak Lombok yang berada dalam ambang kepunahan. Padahal, selain menjadi salah satu artefak sejarah, kandungan isi dalam teks cerita bekayat masih dapat diteladani oleh generasi muda saat ini. Hal itu menjadi landasan dasar bagi peneliti untuk mengambil penelitian yang memiliki tujuan untuk merevitalisasi bekayat melalui pembentukan komunitas bekayat muda yang berkelanjutan agar bekayat tetap menunjukkan eksistensinya di tengah arus globalisasi dan modernisasi. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode deskriptif. Tahap penelitian dimulai dengan preparasi (observasi, penyiapan instrumen wawancara, penentuan objek penelitian, wawancara, catat, rekam, dan dokumentasi) sebagai preliminary research terkait pembentukan komunitas bekayat muda. Selanjutnya, tahap pengembangan komunitas (pemaparan hasil preliminary research, pembuatan silabi, pembentukan personil komunitas, empowering aktivitas komunitas) sebagai inovasi dalam penelitian ini. Terakhir, tahap pengolahan dan interpretasi data. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa proses revitalisasi sastra lisan bekayat dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu pertama, persiapan berupa kegiatan observasi partisipatif dan identifikasi untuk meninjau perkembangan sastra bekayat di Lombok. Kedua, pembentukan komunitas yang dimulai dengan perekrutan anggota komunitas, identifikasi narasumber (seminar dan mentor bekayat), pelaksanaan seminar revitalisasi sastra lisan, serta penyusunan silabi. Ketiga, tahap pengembangan yang dimulai dari pembelajaran terpumpun dan intensif bersama ahli bekayat di Kabupaten Lombbok Tengah.
Kajian Setilah dalam Prosesi Bejangkep Suku Sasak Lombok: Pemertahanan Ragam Istilah Lokal Farida Jaeka; Randa Anggarista
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra dan Pendidikan Vol 8 No 2 (2023): Edisi November 2023
Publisher : Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jurnalistrendi.v8i2.1830

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan etnolinguistik dengan tujuan untuk mengkaji berbagai setilah Sasak dalam prosesi bejangkep. Data dalam penelitian ini berupa satuan lingual tentang setilah Sasak dalam prosesi bejangkep, sedangkan sumber data dalam penelitian ini menggunakan informan yaitu tokoh adat Sasak di Kabupaten Lombok Tengah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, rekam, simak dan catat. Adapun teknik analisis data dilalui dengan tahapan identifikasi, reduksi dan interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, prosesi bejangkep memiliki beberapa bentuk atau tahapan, mulai dari berayean, midang hingga bales nae. Kedua, beberapa jenis satuan lingual dalam prosesi bejangkep terdiri dari kata, baik nomina maupun verba; serta frasa subordinatif yaitu satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata dengan kelas atau jenis yang berbeda. Ketiga, beberapa setilah dalam prosesi bejangkep memiliki relevansi dengan kearifan lokal atau lokalitas masyarakat Sasak. Andang-andang sebagai salah satu sesajen atau simbol untuk memulai prosesi bejangkep, terutama begawe, merefleksikan sistem mata pencaharian hidup serta sistem pengetahuan masyarakat Sasak. Kata Kunci: bejangkep; etnolinguistik; Sasak Lombok; dan setilah.