Latar Belakang: Data Kementrian Kesehatan pada akhir 2019 terdapat 298.058 posyandu di Indonesia dan 65,42% yang aktif, angka ini jauh dari target nasional 80%. Kader memiliki peran selain dari tenaga pendamping juga sebagai penggerak masyarakat untuk berperan serta dalam upaya kesehatan sesuai kewenangannya, penggerak masyarakat untuk berperan serta dalam upaya kesehatan dan juga sebagai penggerak masyarakat untuk datang ke Posyandu.Metode: Desain penelitian ini menggunakan desain cross secsional study. Sampel pada penelitian ini 96 orang, diambil secara purposive sampling. Pengumpulan data dengan penyebaran kuesioner, data dianalisis secara statistik deskriptif dan uji chi-square.Hasil: Karakteristik responden hampir seluruh responden (96,9%) berusia diatas 25 tahun, Sebagian kecil responden (14,6%) berpendidikan > SMA. Hasil bivariat diperoleh tidak ada hubungan usia (p=0,569), pendidikan (p=0,118), pengetahuan (p=0,155) dengan kinerja kader, namun ada hubungan masa kerja (p=0,020), motivasi (p=0,002) dengan kinerja kader.Kesimpulan: hampir seluruh responden(96,9%) berusia diatas 25 tahun, dan (85,4%) berpendidikan ≤ SMA, lebih dari separuh responden (58,3%) menunjukkan kinerja kurang baik. Terdapat hubungan masa kerja dan motivasi dengan kinerja kader.
Copyrights © 2023