Disabilitas netra late blind merupakan kehilangan penglihatan yang terjadi setelah dewasa. Penglihatan yang tiba-tiba menghilang menyebabkan reaksi emosional, di mana emosi negatif lebih sering muncul daripada emosi positif sehingga penyandang late blind perlu mengelola emosi negatifnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika regulasi emosi pada penyandang disabilitas netra late blind. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologis dengan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara semi terstruktur kepada 3 (tiga) orang subjek yang merupakan penyadang disabilitas netra late blind. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Hasil penelitian ini ditemukan bahwa subjek disabilitas netra late blind dapat mencapai 5 (lima) tahapan proses regulasi emosi yang dikemukakan oleh Gross. Secara kesuluruhan, subjek sadar akan emosi negatif yang muncul dan bagaimana cara mengontrol serta mengelolanya dengan baik. Kemudian, faktor-faktor yang mempengaruhi regulasi emosi pada penelitian ini adalah usia, religiusitas, dan dukungan sosial.
Copyrights © 2023