Tari topeng kacirebonan adalah salah satu peninggalan tradisi kebudayaan nenek moyang kita semenjak abad ke 12 di era kerajaan Majapahit, Pada saat tersebut tari topeng mulai diperkenalkan kepada keluarga kerajaan-kerajaan di daerah Majapahit dan sampai ke Demak. Dari Demak tarian ini terbawa bersama penyebaran pengaruh politik Demak. Demak yang pesisir ini memperluas pengaruh kekuasaan dan Islamisasinya di seluruh daerah pesisir Jawa, yang ke arah barat sampai di Keraton Cirebon dan Keraton Banten. Inilah sebabnya berita-berita Belanda menyebutkan keberadaan tarian in di Istana Banten. Banten dan Cirebon, sedikit banyak membawa kebudayaan Jawa-Demak, terbukti dari penggunaan bahasa Jawa lamanya. Tari topeng Cirebon mengundang tanda tanya akibat daya pesonanya yang tinggi, tidak saja di Indonesia tetapi juga di luar negeri. Tari Panji, yang merupakan tarian pertama dalam rangkaian Topeng Cirebon, adalah sebuah misterium. Sampai sekarang belum ada koreografer Indonesia yang mampu menciptakan tarian serupa untuk menandinginya. Penulis dalam artikel kebudayaan ini membatasi metode penelitian artikel ini dalam kajian teori kebudayaan analisis Text berdasarkan teori kebudayaan Prof. Mudjahirin Thohir dan permasalahannya tentang seputar pencarian makna dari simbol pada tari kacirebonan dengan menggunakan teori yang terkait serta bagaimana symbol-symbol itu di narasikan secara empiris terbatas pada tari topeng Cirebon. Kata kunci: Tari Topeng Kacirebonan, Kajian Teori Kebudayaan Analisis Text, Makna symbol.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024