Penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan tantangan yang dihadapi oleh para guru saat menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar di Kabupaten Probolinggo. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan deskriptif interpretatif. Subjek dari penelitian ini merupakan guru yang ada di Kabupaten Probolinggo. Teknik pengumpulan data adalah menyebarkan kuesioner penelitian kepada guru di Kabupaten Probolinggo. Analisis data dalam penelitian ini meliputi empat langkah, yang mencakup pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa kurikulum merdeka belajar telah berlangsung selama dua tahun, namun tidak semua sekolah menerapkannya. Tantangan yang dihadapi oleh guru antara lain lingkungan sekolah yang kurang mendukung, perangkat terbuka yang harus dibuat, minimnya informasi dan keterbatasan fasilitas di daerah tertinggal. Beberapa guru menyatakan di bawah kurikulum merdeka belajar kurang relevan di wilayah pedesaan namun, ada pandangan positif bahwasannya kurikulum ini dianggap sebagai sebuah Upaya untuk mengatasi tantangan pendidikan yang muncul akibat pandemi COVID-19. Guru merasakan kebebasan dan keleluasaan dalam mengajar di era kurikulum merdeka belajar. Diperlukan upaya bersama antara sekolah dan pemerintah serta masyarakat untuk meningkatkan kondisi sekolah dan memastikan agar iklim merdeka ini berjalan secara maksimal.
Copyrights © 2024