cover
Contact Name
Awaluddin Hasrin
Contact Email
awalhasrin@gmail.com
Phone
+628123639423
Journal Mail Official
journal@discourseonline.id
Editorial Address
JL. G. Latimojong, Kelurahan Balo-Balo, Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu. Sulawesi Selatan
Location
Kab. luwu,
Sulawesi selatan
INDONESIA
DISCOURSE : Indonesian Journal of Social Studies and Education
ISSN : -     EISSN : 30326516     DOI : https://doi.org/10.69875/djosse.v1i1.2
DISCOURSE : Indonesian Journal of Social Studies and Education is a blind peer-reviewed journal dedicated to the publication of quality research results in the empirical research field of Social Studies and Education. This journal provides direct open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports greater global knowledge exchange. We cover a wide array of Social Science topics, including: Social Sciences, Sociology and Anthropology, Communication and Philosophy, Social Politics and Social of Education.
Articles 48 Documents
PROSTITUSI ONLINE DI KOTA BITUNG MENGGUNAKAN MICHAT (SEBUAH STUDI FENOMENOLOGI) Kevin Lukas; Abdul Rasyid Umaternate
DISCOURSE: Indonesian Journal of Social Studies and Education Vol. 1 No. 1 (2023): November
Publisher : PT. Citra Media Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69875/djosse.v1i1.1

Abstract

Fenomena prostitusi online yang melibatkan aplikasi MiChat telah menjadi perhatian yang semakin meningkat di berbagai kota, termasuk Kota Bitung. Artikel ini menguraikan sebuah studi fenomenologi yang bertujuan untuk menyelidiki dan memahami fenomena prostitusi online melalui MiChat di kota berkembang ini. Dalam rangka memahami fenomena ini, penelitian dilakukan dengan pendekatan fenomenologi, yang mengedepankan pemahaman makna dan pengalaman individu yang terlibat dalam prostitusi online. Hasil studi mengungkapkan bahwa faktor-faktor seperti tekanan ekonomi, keterbatasan pilihan pekerjaan, serta tekanan sosial dan psikologis memainkan peran kunci dalam mendorong individu untuk terlibat dalam prostitusi online melalui MiChat. Selain itu, studi ini juga menggambarkan bagaimana individu yang terlibat dalam praktik ini menciptakan identitas dan konsep diri mereka dalam konteks prostitusi online. Konsep diri ini dapat berubah seiring waktu, mencerminkan dinamika internal dan eksternal yang kompleks. Studi ini memberikan wawasan mendalam tentang fenomena prostitusi online melalui aplikasi MiChat di Kota Bitung. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk upaya pencegahan dan rehabilitasi, serta pemahaman yang lebih baik tentang kompleksitas masalah ini di tingkat lokal.
MAKNA TRADISI MIPIT PARE PADA SUKU SUNDA DI KASEPUHAN CIPTAGELAR KABUPATEN SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT Intan Ayu Lestari
DISCOURSE: Indonesian Journal of Social Studies and Education Vol. 1 No. 1 (2023): November
Publisher : PT. Citra Media Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69875/djosse.v1i1.2

Abstract

Pada umumnya tidak sedikit masyarakat Kasepuhan Ciptagelar yang melakukan tradisi mipit pare hanya sekedar menjalankan saja, tetapi tidak memahami makna dari tradisi tersebut. Oleh karena itu penelitian ini berupaya untuk megetahui dan mendeskripsikan tahapan pelaksanan dan makna tradisi mipit pare pada Suku Sunda di Kasepuhan Ciptagelar. Untuk menjelaskan maknaatradisi mipit pare digunakan teori interaksionisme simbolik George Herbert Mead. Selanjutnya fokus penelitian ini adalah tahapan pelaksanan dan makna tradisi mipit, dengan menggunakan metode kualitatif, teknik pengumpulan data diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pelaksanaan tradisi Mipit Pare memiliki beberapa tahapan dan mengandung makna dari segi agama maupun budaya serta menunjukan masyarakat yang senantiasa memanjatkan rasa syukur atas rezeki yang dimiliki, berbagi pada sesama, bekerjasama, hidup disiplin dan menghormati leluhurnya.
PENGARUH MEDIA SOSIAL INSTAGRAM TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU KOMUNIKASI SECARA LANGSUNG PADA GENERASI Z DI JAKARTA SELATAN Aulia Fadhilah Hana; Siti Hardiati Wulandari; Basri Made Hasan; Endah Fantini
DISCOURSE: Indonesian Journal of Social Studies and Education Vol. 1 No. 1 (2023): November
Publisher : PT. Citra Media Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69875/djosse.v1i1.65

Abstract

The era of technology has given birth to conventional media, one of which is electronic media which plays an important role for humans in communicating through social media. This certainly results in the use of the internet and social media which continues to increase in Indonesia. One of the social media applications that is often used by Indonesians and is popular among Generation Z is the Instagram application. This research aims to see the influence between the use of Instagram on Generation Z's communication behavior by using a quantitative approach method, through distributing questionnaires to respondents through the Google Form feature. The population in this study were active users of the Instagram application as many as 100 respondents. The sample was drawn using the Slovin formula. The results showed that there is a significant influence between the use of Instagram on the communication behavior of Generation Z in South Jakarta both as a whole (simultaneously), and individually (partially).
TRANSFORMASI POLITISI MILENIAL (STRATEGI ANGGOTA DPRD MILENIAL DALAM MERAIH DUKUNGAN POLITIK PADA PEMILIHAN ANGGOTA LEGISLATIF KOTA BAUBAU TAHUN 2019) Arief Budianto Gavoer
DISCOURSE: Indonesian Journal of Social Studies and Education Vol. 1 No. 1 (2023): November
Publisher : PT. Citra Media Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69875/djosse.v1i1.67

Abstract

Artikel ini menganalisis strategi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) generasi milenial dalam memperoleh dukungan pada Pemilihan Anggota Legislatif (PILEG) Kota Baubau tahun 2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan data yang diperoleh melalui wawancara mendalam dengan anggota DPRD generasi milenial yang terlibat dalam PILEG tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anggota DPRD generasi milenial menggunakan strategi inovatif dalam memperoleh dukungan masyarakat. Mereka memanfaatkan media sosial sebagai alat komunikasi utama untuk menyebarkan pesan kampanye mereka. Dengan keterampilan teknologi yang dimiliki, mereka menciptakan konten menarik seperti video kampanye, infografis, dan live streaming untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Selain itu, mereka juga melakukan interaksi langsung dengan pemilih melalui pertemuan tatap muka kampanye jalanan, dan diskusi publik. Anggota DPRD generasi milenial juga berusaha membangun citra yang dekat dengan pemilih muda melalui partisipasi aktif dalam kegiatan pemuda dan advokasi isu-isu yang relevan bagi generasi muda. Strategi ini terbukti efektif dalam membangun koneksi emosional dengan pemilih, meningkatkan partisipasi pemilih muda, dan memperoleh dukungan yang signifikan dalam PILEG Kota Baubau tahun 2019. Penelitian ini memberikan wawasan tentang pentingnya adaptasi strategi kampanye untuk generasi milenial dan pemanfaatan teknologi dalam meraih dukungan politik di era modern
EKSISTENSI TRADISI SAYYANG PATTUDU ATAU KUDA MENARI PADA SUKU MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT Ibrahim Arifin
DISCOURSE: Indonesian Journal of Social Studies and Education Vol. 1 No. 1 (2023): November
Publisher : PT. Citra Media Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69875/djosse.v1i1.68

Abstract

This study was conducted in the Polewali Mandar Regency in several sub-districts such as Tinambung District, Balanipa District, and Campalagian District, to study how the Sayyang Pattudu culture can still survive in the modern era, which is a cultural result of the Mandar community. Qualitative research approach using descriptive methods. Data collection through observation and document study and continued with descriptive analysis culture. Sayyang Pattuddu is a culture of the Mandar people which in ancient times was only practiced by the royal family. This culture is to give appreciation to children who have succesfully completed the Koran and then paraded around the village using dancing horses. However, even though this tradition and culture has been around for a long time, this culture is still very well preserved and exists today.
KONSEP KESELAMATAN MASYARAKAT KAWASAN ADAT KAJANG DALAM TRADISI ANGNGANRO ( ANALISIS URF’) Ilham Laman; Sri Widyani
DISCOURSE: Indonesian Journal of Social Studies and Education Vol. 1 No. 1 (2023): November
Publisher : PT. Citra Media Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69875/djosse.v1i1.69

Abstract

This article discusses the Angnganro Tradition in the Community of Kajang District, Bulukumba Regency from the Perspective of Islamic Law. The type of research is qualitative field research, with a legal sociology research approach. Legal sociology approach, namely the approach used to find out how the facts that occur in the field are related to the traditions of the local community. The results of this study indicate that the angnganro tradition is a ceremony of releasing vows or a ceremony of giving thanks because one's prayers and requests have been answered. For example, a person is affected by a disaster or a dangerous disease and then he prays that if he is safe from harm or recovers from his illness, he will carry out the "angnganro" ritual, this ritual is a form of gratitude to God Almighty as the owner of the universe and everything in it. The angnganro tradition as a traditional ritual performed by the Kajang indigenous people illustrates to the Indonesian people that belief in traditional rituals is not polytheism but as an instrument of liaison with the owner of the universe, namely Allah. because what is done is inseparable from Islamic values.
MASALAH SOSIAL PADA PERTAMBANGAN ILEGAL DAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN N0 88/DLH 2021 KABUPATEN BUNGO Abdul Mutholib
DISCOURSE: Indonesian Journal of Social Studies and Education Vol. 1 No. 1 (2023): November
Publisher : PT. Citra Media Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69875/djosse.v1i1.71

Abstract

Penambangan ilegal terus mengalami perkembangan, dalam keberlangsunganya, aktivitas ini tidak mengantongi izin, dan tidak menerapkan prinsip-prinsip pertambangan yang baik dan benar (good mining practice). Terjadi kemudian aktivitas ini memimbulkan masalah-masalah sosial di Tengah Masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana implementasi kebijakan Peraturan Daerah No 88/DLH 2021 dalam menertib dan mengawasi aktivitas pertambangan tanpa izin di Kabupaten Bungo, serta menggali lebih dalam apa saja yang menjadi penghambat dalam proses pelaksaan PERDA tersebut. Jenis penelitian ini kualitatif-deskriktif-analisis dengan menggambarkan fenomena dan realitas lapangan dengan apa adanya. Informan dalam penelitian ini adalah Tim Tepadu Penanganan Tambang Ilegal yaitu, Dinas Lingkungan Hidup, Kadis SDA, Kesbangpol dan Camat. Berdasarkan temuan lapangan, adapaun langkah strategis pencegahan yaitu 1) membentuk Tim Terpadu penanganan PETI, 2) mengeluarkan surat edaran PETI, 3) melakukan sosialisasi ke desa dan kecamatan, 4) bekerja sama dengan media dan Lembaga Swadaya Masyarakat pemerhati lingkunn dan, 5) mendayagunakan peran Camat dan Datuk Rio (Kepala Desa). Langkah-langkah penindakan aktivitas PETI adalah 1) melakukan razia gabungan ke lokasi PETI, 2) mendorong tokoh adat dalam memberikan sanksi bagi pelaku PETI, 3) menjadi saksi dalam proses hukum bagi pelaku PETI, serta 4) melakukan uji sampel air yang tercemar. Faktanya tidak semua kebijakan dapat terlaksana dengan baik karena antara lain : 1) kurangnya pola pikir positif masyarakat terhadap lingkungan, 2) adanya penolakan saat  operasi terpadu, 3) sulitnya pendataan kasus PETI, dan 4) adanya keterlibatan oknum yang tidak bertanggungjawab.
INOVASI PEMBELAJARAN: EKSPLORASI KEEFEKTIFAN METODE KOOPERATIF ‘MAKE A MATCH’ UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA IPS Winarsih, Nining; Septiana, Winda; Musliha, Siti; Faize, Siti Nur
DISCOURSE: Indonesian Journal of Social Studies and Education Vol. 1 No. 2 (2024): March
Publisher : Citra Media Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69875/djosse.v1i2.100

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas metode "Make a Match" dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di MTS Ichyaul Islam, Desa Kapasan, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo. Sampel penelitian berasal dari kelas VIII dengan 25 siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, khususnya penelitian deskriptif. Fokus penelitian ditujukan kepada guru IPS dan siswa kelas VIII yang menerapkan model pembelajaran "Make a Match". Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Proses analisis data mencakup pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode "Make a Match" secara signifikan meningkatkan motivasi belajar siswa. Kemampuan siswa mengingat jawaban lebih cepat, dan respon positif tercermin dari ekspresi mereka yang lebih tertarik, termotivasi, dan bersemangat dalam pembelajaran. Temuan ini berpotensi positif untuk pengembangan model pembelajaran di sekolah-sekolah yang masih menerapkan metode konvensional. Selain itu, penelitian ini dapat menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut oleh peneliti lain. Dengan demikian, penerapan metode "Make a Match" di MTS Ichyaul Islam dianggap sebagai strategi efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
ANALISIS PERSPEKTIF GURU DALAM PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR DAN DAMPAKNYA PADA PEMBELAJARAN DI KABUPATEN PROBOLINGGO Winarsih, Nining; Musliha, Siti; Septiana, Winda; Faize, Siti Nur
DISCOURSE: Indonesian Journal of Social Studies and Education Vol. 1 No. 2 (2024): March
Publisher : Citra Media Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69875/djosse.v1i2.102

Abstract

Penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan tantangan yang dihadapi oleh para guru saat menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar di Kabupaten Probolinggo. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan deskriptif interpretatif. Subjek dari penelitian ini merupakan guru yang ada di Kabupaten Probolinggo. Teknik pengumpulan data adalah menyebarkan kuesioner penelitian kepada guru di Kabupaten Probolinggo. Analisis data dalam penelitian ini meliputi empat langkah, yang mencakup pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa kurikulum merdeka belajar telah berlangsung selama dua tahun, namun tidak semua sekolah menerapkannya. Tantangan yang dihadapi oleh guru antara lain lingkungan sekolah yang kurang mendukung, perangkat terbuka yang harus dibuat, minimnya informasi dan keterbatasan fasilitas di daerah tertinggal. Beberapa guru menyatakan di bawah kurikulum merdeka belajar kurang relevan di wilayah pedesaan namun, ada pandangan positif bahwasannya kurikulum ini dianggap sebagai sebuah Upaya untuk mengatasi tantangan pendidikan yang muncul akibat pandemi COVID-19. Guru merasakan kebebasan dan keleluasaan dalam mengajar di era kurikulum merdeka belajar. Diperlukan upaya bersama antara sekolah dan pemerintah serta masyarakat untuk meningkatkan kondisi sekolah dan memastikan agar iklim merdeka ini berjalan secara maksimal.
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPAS DI SEKOLAH DASAR Rahmania Rahman; Muhammad Fuad
DISCOURSE: Indonesian Journal of Social Studies and Education Vol. 1 No. 1 (2023): November
Publisher : PT. Citra Media Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69875/djosse.v1i1.103

Abstract

The curriculum plays a major role in the implementation of education at all levels of learning. This research aims to explain and understand the implementation of the independent curriculum in natural and social sciences (IPAS) education in an elementary school. The approach used in this study is descriptive qualitative, with research subjects involving school principals and fourth grade teachers. Data collection methods involve interviews, observation, and documentation. Data analysis involves data reduction, data presentation and drawing conclusions. The research results show that elementary schools have succeeded in implementing the independent curriculum and have been recognized as driving schools. The renewal in the independent curriculum involved science and social studies education which was combined into IPAS. Every semester, science learning is carried out using the method of 2 science chapters and 2 social studies chapters, different from the previous year which divided the semester between science and social studies. This approach is taken to prevent monotonous learning for students. The independent curriculum gives teachers and students freedom in learning, while the science and social studies assessments are combined into IPAS, including in report card assessments