Tujuan penelitian ini, yakni 1) menjelaskan wujud kesantunan imperatif bahasa Wakatobi dialek Kaledupa; 2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesantunan imperatif bahasa Wakatobi dialek Kaledupa. Jenis penelitian ini , yakni deskriptif kualitatif. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pragmatik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dan teknik pengumpulan datanya, yakni teknik partisipatif moderat, rekam, dan catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) wujud kesantunan imperatif BWDK, antara lain (a) panjang pendek tuturan yang meliputi tuturan dengan kuantitas konstituen katanya panjang dan konstituen katanya pendek; (b) urutan tutur, di mana tingkat/kadar kesantunan imperatif BWDK yang paling tinggi, jika tuturan nonimperatif mendahului tuturan imperatifnya; (c) intonasi tuturan dan isyarat kinesik. Kadar kesantunan imperatif BWDK dalam aspek intonasi dominan tergolong bernada tinggi (bersuara keras), untuk itu perlu diperhatikan dengan kinesik yang menyertai tuturan si penutur; (d) penggunaan ungkapan penanda kesantunan imperatif BWDK, yaitu dalam wujud imperatif perintah, permintaaan, permohonan, suruhan, ajakan, persilaan, desakan, imbauan, larangan, izin, ajakan, mengizinkan, harapan, dan anjuran. 2) faktor yang mempengaruhi kesantunan imperatif bahasa Wakatobi dialek Kaledupa, yakni kekuasaan (power), status sosial, hubungan kekerabatan, hubungan sosial, keanggotaan dalam grup, gender, situasi tutur, pranata adat, budaya, ketidaktegasan.
Copyrights © 2025