Berdasarkan simpulan dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan dalam kemampuan berpikir kritis siswa antara kelompok yang menggunakan model Mind Mapping dan kelompok yang menggunakan model Direct Instruction. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan perbedaan ini, karena kemampuan berpikir kritis siswa sulit untuk dirangsang secara efektif, dan kedua model ini dipilih untuk melihat mana yang lebih efektif dalam merangsang kemampuan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment, yang melibatkan populasi siswa kelas IV di SDI Al-Abror sebanyak 80 siswa, dengan sampel sebanyak 52 siswa. Data dikumpulkan menggunakan tes tertulis berupa 13 soal essay, serta dokumentasi untuk mendapatkan data transkrip nilai siswa. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen (yang menggunakan Mind Mapping) dan kelompok kontrol (yang menggunakan Direct Instruction) dalam kemampuan berpikir kritis siswa. Hal ini dibuktikan dengan nilai t-hitung sebesar 0,000 yang lebih kecil dari nilai t-tabel pada α = 0,05, menunjukkan bahwa perbedaan ini tidak mungkin terjadi akibat kebetulan belaka. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model Mind Mapping lebih efektif dalam merangsang kemampuan berpikir kritis siswa dibandingkan dengan model Direct Instruction berdasarkan hasil penelitian ini.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024