Larvasida bahan alam mulai dikembangkan untuk mengontrol populasi nyamuk. Eksplorasi daun Citrus hystrix masih terbatas pada larvasida kematian larva, insektisida, dan repellen, padahal sebenarnya IGR dengan konsentrasi rendah dalam menghambat perkembangan larva tanpa harus menyebabkan kematian larva. Konsentrasi rendah dapat mengurangi risiko pencemaran lingkungan. Tujuan menganalisis potensi daun C. hystrix sebagai bahan aktif IGR terhadap larva Aedes aegypti. Penelitian ini merupakan eksperimen murni dengan desain post test only control group design. Daun jeruk kering diproses hingga menjadi ekstrak. Ekstrak dibuat larutan dengan konsentrasi 50, 300, 550, 750, dan 1.000 ppm. Semua larutan dimasukkan 100 ml ke dalam gelas plastik dan diisi 25 individu larva Ae. aegypti. Setiap konsentrasi memiliki replikasi sebanyak lima kali. Jumlah ketahanan dan mortalitas larva Ae. aegypti serta perubahan larva menjadi pupa diamati selama 8 hari. Hasil yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun C. hystrix konsentrasi 50 ppm pada hari ke 8 menghasilkan rata-rata kehidupan larva Ae. aegypti sebanyak 16-40% dan belum berubah menjadi stadium pupa. Ekstrak daun C. hystrix konsentrasi 300 dan 550 ppm pada hari ke 8 menghasilkan rata-rata kehidupan larva Ae. aegypti sebanyak 0-32%. Sisa larva Ae. aegypti yang masih hidup belum berubah menjadi stadium pupa. Ekstrak daun C. hystrix konsentrasi 750-1.000 ppm pada hari ke 8 menghasilkan rata-rata kehidupan larva Ae. aegypti sebanyak 0-4%. Simpulan penelitian ini adalah ekstrak etanol 95% daun C. hystrix memiliki potensi sebagai bahan aktif IGR terhadap larva Ae. aegypti dimana tidak terbentuk pupa Ae. aegypti selama perlakuan hingga pada hari ke 8.
Copyrights © 2024