Tradisi sapulei adalah tradisi yang berasal dari Desa Gunung Sejuk yang digunakan untuk mengobati penyakit kulit yang disebut humendeno. Adapun bentuk dari humendeno yaitu kalumera, kukusewa, dan kawincu yang disebabkan olweh pergantian musim dan rewu (kesalahan atau kotoran) orang tua di masa lalu atau saat mengandung si pasien selama Sembilan bulan, dengan tujuan untuk mengeluarkan penyakit dari tubuh pasien sehingga tidak menetap dalam tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk, fungsi, dan menganalisis eksistensi pengobatan sapulei pada masyarakat Desa Gunung Sejuk Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk pengobatan sapulei yaitu pelaksanaannya menggunakan beberapa media seperti air (e’e), santan kelapa (santa kunde’e), dan minyak tawon (mina goso). Eksistensi sapulei memiliki aspek bertahan yaitu fungsi solidaritas dan fungsi religi yang menjadi faktor sapulei dapat bertahan. Aspek terancam punah yaitu adanya sistem pengobatan modern yang menyebabkan perubahan pola pikir masyarakat.
Copyrights © 2021