Claim Missing Document
Check
Articles

TRADISI HAROA PADA ETNIK MUNA : FENOMENA BUDAYA DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA DI ERA GLOBAL Suraya, Rahmat Sewa
E-Jurnal Kajian Budaya (Online Journal of Cultural Studies) Vol 10 No 20 (2014): Juli 2014
Publisher : E-Jurnal Kajian Budaya (Online Journal of Cultural Studies)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.36 KB)

Abstract

Etnik Muna adalah salah satu etnik di Sulawesi Tenggara.Mayoritas agama yang dianutnya adalah agama Islam.Dalam praktik kehidupan keberagamaan, pada etnikMuna dijumpai sejumlah tradisi khususnya tradisi Haroa,yang berhubungan dengan perayaan hari-hari pentingdalam agama Islam. Dalam era globalisasi dewasa ini,tradisi Haroa masih tetap dilakukan oleh masyarakatetnik Muna meskipun sebagian masyarakat menganggaptradisi tersebut sudah tidak sesuai bahkan dari kelompokIslam tertentu, menganggap tradisi tersebut adalah sangatbertentangan dengan ajaran agama Islam, sebab dianggapkolot, mengadah-adalah atau bid’ah dan sebagainya.Namun demikian, oleh masyarakat pendukungnyaberanggapan bahwa tradisi Haroa dalam kehidupanberagama memiliki sejumlah fungsi dan makna yangsangat dijunjung tinggi,terutama dalam ranah kehidupansosial, budaya dan kehidupan religiusitas pendukungnya.
PERMAINAN TRADISIONAL HEDAROJI PADA MASYARAKAT KELURAHAN WANCI KECAMATAN WANGI-WANGI KABUPATEN WAKATOBI Sidik, Wa Ode Islamia; Nurtikawati, Nurtikawati; Suraya, Rahmat Sewa; Basri, La Ode Ali
Jurnal Penelitian Budaya Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.732 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v5i2.14054

Abstract

This research aims to analyze the functions and values contained in the hedaroji game as one of the traditional games of the Wanci people in the past which are now becoming extinct. Data collection was carried out through in-depth interviews, involved observation, and discussion. Data were analyzed through analysis techniques consisting of data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that in the past the traditional game of, hedaroji served as people's entertainment, a gathering place and to strengthen the sense of kinship, and as an effort to pass the culture on to the next generation of traditions. In the traditional game, hedaroji contains sportsmanship, educational values, and religious values. Keywords: traditional games, hedaroji, function, values and marginalization 
RESISTENSI PEDAGANG KAKI LIMA TERHADAP RAZIA SATPOL PP DI PASAR SENTRAL KOTA LAMA KENDARI Irfan Rahmad Husain; La Ode Topo Jers; Rahmat Sewa Suraya
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 6 No 3 (2017): Volume 6 Nomor 3, Oktober 2017
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.879 KB) | DOI: 10.33772/etnoreflika.v6i3.498

Abstract

This study aims to determine and to describe the form of street vendors resistance in Old City Central Market against Civil Service Police Razia. This study uses the theory of resistance. It interrelates with the object to be examined. In addition, this study also uses both ethnographic methods and data collection by using observation techniques and in-depth interviews. The informant selection technique is done by purposive sampling. The results of this study indicate that the street vendors resistance to Civil Service Police is caused by economic problems and the lack of jobs created by the Kendari City Government. This condition causes many informal sectors to try to create their own jobs by becoming street vendors, so they can meet their economic needs. However, the existence and activities of street vendors violate the Kendari City Government regarding Law No. 13 of 2008 concerning the Arrangement of Street Vendors. It tends to result in the emergence of resistance efforts from street vendors in the City towards the Perwali Law and Razia that carried out by the Civil Service Police.
PEREMPUAN PEMULUNG DALAM MENDUKUNG EKONOMI KELUARGA DI PESISIR TELUK KENDARI Rommy Rio Kauntu; Rahmat Sewa Suraya
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 7 No 3 (2018): Volume 7 Nomor 3, Oktober 2018
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.251 KB) | DOI: 10.33772/etnoreflika.v7i3.553

Abstract

The purpose of this study is to describe the activities of scavenger women in supporting the family economy in the coastal bay of Kendari. Marvin Harris's Materialism Theory said that cultural materialism is based on the concept that the material conditions of society determine human consciousness and not vice versa. The research method is the ethnographic method with data collection techniques are observation techniques and in-depth interviews. The data analysis is descriptive qualitative. Data analysis is intended to simplify the data obtained in a form that was easier to read and interpret. The results of the study show that the main reason for women collecting is the low level of education of women scavengers which in the end also has implications for the low capacity of human resource women themselves. In addition, the difficult economic conditions of the family also contributed to the scavenging activities carried out by women in the coastal area of Kendari bay. Keywords: women, scavenger, strategy, contribution, Kendari Bay
WISATA KULINER TRADISIONAL PANTAI BERTI KECAMATAN KOLAKA KABUPATEN KOLAKA Handriyani Sulastri; Hasniah hasniah; Rahmat Sewa Suraya
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 8 No 3 (2019): Volume 8 Nomor 3, Oktober 2019
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/etnoreflika.v8i3.815

Abstract

Wisata kuliner tradisional Pantai Berti Kecamatan Kolaka Kabupaten Kolaka bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang kuliner tradisional yang eksis di wisata kuliner Pantai Berti, kemudian untuk mengetahui bagaimana strategi pemilik wisata kuliner agar tetap eksis/bertahan di Pantai Berti. Artikel ini mengacu pada teori yang dikemukakan oleh John W. Bennet (1967) tentang strategi adaptasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian etnografi, dengan pengumpulan data menggunakan teknik pengamatan terlibat (participation observation) dan wawancara mendalam (indepth interview). Keberadaan kuliner tradisional yang ada di Pantai Berti Kecamatan Kolaka Kabupaten Kolaka, ada yang masih eksis dan juga ada beberapa yang sudah tidak eksis. Kuliner yang masih eksis adalah kuliner ikan bakar baronang, sop kikil, palleko ayam dan lain sebagainya. Sedangkan kuliner yang tidak eksis lagi seperti kuliner tradisioal sinonggi, itik rekko, lemang bakar, bakso setan dan lain sebagainya. Penyebab ketidakeksisan dari beberapa kuliner tersebut disebabkan karena rasanya yang sering berubah-ubah dan tidak lagi digemari oleh pengunjung wisata kuliner. Adapun strategi yang digunakan oleh pemilik warung/kafe untuk mempertahankan kuliner tradisional di wisata kuliner Pantai Berti, yaitu: 1) menyediakan fasilitas hiburan (panggung musik); 2) menciptakan nuansa kafe dengan pemilihan warnanya; 3) menciptakan produk nama makanan yang unik; 4) mengutamakan kebersihan warung/kafe dan makanannya; 5) memberikan harga yang murah pada produk makanannya dan memberikan diskon kepada konsumen; serta 6) memadukan makanan modern dengan makanan tradisional.
ANALISIS POTENSI KECAMATAN WUNDULAKO SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA BUDAYA DI KABUPATEN KOLAKA Rahmat Sewa Suraya; Arman Arman; Nurtikawati Nurtikawati; Alias Alias
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 9 No 2 (2020): Volume 9 Nomor 2, Juni 2020
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/etnoreflika.v9i2.826

Abstract

Kebudayaan merupakan aset daerah yang berpotensial dikembangkan dalam berbagai sektor pemerintahan. Khusus dalam bidang pariwisata, kebudayaan adalah produk yang sangat baik dikembangkan untuk menarik minat wisatawan. Oleh karena itu, pengkajian potensi daerah sebagai tujuan wisata budaya menjadi dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan potensi budaya yang dimiliki Kecamatan Wundulako sehingga dapat dijadikan sebagai daerah tujuan wisata budaya di Kabupaten Kolaka dan mejelaskan peran serta pemerintah dan masyarakat dalam mendukung Kecamatan Wundulako sebagai daerah tujuan wisata budaya di Kabupaten Kolaka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan dua cara yakni wawancara, observasi dan studi dokumen. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Tradisi dan budaya yang ada meliputi upacara ritual mosehe wonua sebagai upaya yang untuk mensucikan kampung/negeri agar terhindar malapetaka dan wabah penyakit, upacara ritual mesosambakai bagi bayi yang baru lahir agar anak yang dilahirkan itu terhindar dari bahaya sekaligus didoakan agar mudah rezekinya, akikah (mosere owuu), tradisi ritual perkawinan, hingga tradisi pengobatan tari lulo sangia. Pada sisi yang lain peran strategis pemerintah adalah dengan tersedianya sarana prasarana pendukung pariwisata. Selain itu, terjadwal secara baik pentas budaya dalam bentuk even budaya sebagai penggerak sektor pariwisata di Kecamatan Wundulako Kabupaten Kolaka.
Flora Lexicon of Kaghati in Muna Speech Community La Ino; Nirmalasari Nirmalasari; Lili Darlian; Damhuri Damhuri; Rahmat Sewa Suraya; Muhammad Alkausar
JURNAL ARBITRER Vol. 9 No. 1 (2022)
Publisher : Masyarakat Linguistik Indonesia Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/ar.9.1.39-47.2022

Abstract

Diversity of the flora lexicon in the environment of Kaghati is part of the ethnic richness in the form of local knowledge that must be explored for the sake of environmental sustainability. This article intends to: (1) discover and portray the flora lexicon of kaghati; and (2) examine the dynamic of inter-generational comprehension. The researcher used qualitative method and upheld by quantitative method. The information required were gotten by perception, meeting, and poll strategies. At that point, the survey is directed upon 150 respondents. The extent of the respondents’ ages was from 15 to 65 years. In light of information examination, there were two discoveries discovered: (1) the flora lexicon of kaghati comprises of fifteen dictionaries as ostensible and biotic class. (2) There is an alternate degree of between generational comprehension on flora lexicon of kaghati. The old age (46-65 years) 84% (best), the middle generation (25-45 years) 74% (best), and the young generation (15-24 years) 55% (better).
Norma Kultural dalam Gending Rarè Bangun Semengan (Analisis Semiotika) Komang Wahyu Rustiani; I Gusti Made Swastya Dharma Pradnyan; Rahmat Sewa Suraya; Ni Made Ayu Susanthi Pradnya Paramitha
Dharma Sastra: Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Daerah Vol 1 No 1 (2021): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.771 KB) | DOI: 10.25078/ds.v1i1.495

Abstract

The Balinese people possess a whole range of custom and tradition in nurturing children since their early ages. One of these traditions appeared through song and called as gending rarè. For many years, Gending rarè believed for its in-depth cultural meaning. This study will analyze this practice by using semiotics’ theory. Gending rarè entitled bangun semengan encompasses norms of Balinese people which gets dominant Hinduism teaching values namely Tri Hita Karana. Throughout this song, children in Bali are exerted to preserve their environment, their cleanliness either by spirituality or physically and also to establish harmonious relationship in their family and society. Moreover, Children are encouraged to apply the teaching of palemahan and pawongan prior to the Parhyangan values.
POLA BERTANI PADI LADANG PADA MASYARAKAT TOLAKI ( STUDI ANTROPOLOGI DI KELURAHAN ALANGGA KECAMATAN ANDOOLO KABUPATEN KONAWE SELATAN ) Ida Juliani; Syam sumarlin; Rahmat Sewa Suraya
KABANTI : Jurnal Kerabat Antropologi Vol 2 No 2 (2018): Volume 2 Nomor 2, Juli - Desember 2018
Publisher : Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.306 KB)

Abstract

This research aimed to find out and to describe the dry field paddy farming system ritually related to the dry field farming pattern in Tolaki community in Kelurahan Alangga (Alangga Village) of Andoolo Sub District of Konawe Selatan (South Konawe) Regency, using Wolf’s (1983) farmer ecotype theory. This study used descriptive approach. The result of research revealed the followings. (1) Tolaki community in Kelurahan Alangga used some stages in doing dry field paddy farming. By the availability of land, the type of farmer is divided into two: the farmers cultivating the land themselves and the ones cultivating the land by borrowing land from land owner. Meanwhile, seed procurement was conducted by means of buying it, because the paddy variety planted by Tolaki community in Kelurahan today is different from that in the past. Then, land cultivation was conducted in some stages: clearing away, burning, and cleaning the burning remains. Next, hut development, fence development, planting, plant maintenance, and harvesting, and post-harvesting were conducted. Tolaki people in Kelurahan Alangga did dry field farming to satisfy household economy. (2) There were two rites related to dry field farming pattern in Tolaki community: mombodai and mombongu. It was conducted hereditarily by the people living in Kelurahan Alangga. From the result of research, it could be concluded that (1) dry field farming system in Kelurahan Alanga was conducted in patterned manner corresponding to the ancestor’s tradition maintained until today, despite many farmers using modern farming system, and (2) the rite related to dry field farming pattern was still conducted in Kelurahan Alangga, because the people still believed that the rite would affect positively the paddy they plant and their harvest.
POLITIK UANG (MONEY POLITICS) DALAM PEMILIHAN CALON ANGGOTA LEGISLATIF Muh Roy; Erens Elvianus Ekoodoh; Rahmat Sewa Suraya
KABANTI : Jurnal Kerabat Antropologi Vol 3 No 2 (2019): Volume 3 Nomor 2 Juli - Desember 2019
Publisher : Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.986 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hal-hal yang mendasari terjadinya praktik politik uang dalam pemilihan calon legislatif DPRD Kabupaten Konawe Selatan di Kecamatan Laonti. Pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik Sampling snowball. Penelitian ini menggunakan teori Scoot (1990) “Domination and The Arts of Resistane: Hidden Transcripts” dan pemikiran Fried, dalam Balandier (1986) “Antropologi Politik”. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh praktik politik uang dalam pemilihan calon legislatif di Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe membawa dampak yang sangat besar terhadap masyarakat. Adapun hal-hal yang mendasari terjadinya praktik politik uang pada pelaksanaan pemilihan calon legislatif DPRD Kabupaten Konawe Selatan di Kecamatan Laonti, yaitu ; Minimnya pengetahuan tentang politik, keinginan mendapatkan dukungan secara instan, rendahnya tingkat pendidikan dan latar belakang ekonomi kurang mampu.
Co-Authors A.A. Ngurah Anom Kumbara Abdul Alim Abdul jalil adrita adrita Agfar, Yasmi Agus Rihu Agus Rihu Agus Rihu Agus Rihu` Akhmad Marhadi Akhmad Marhadi Alfi Seftiawan Alias Alias Alias Alias Alias, Alias Almarsaban Almarsaban Andi Sinarwati Arfan Arfan Arif Wicaksono Arman Arman Ashmarita, - Ayyuh S Ayyuh S Ayyuh S Ayyuh S Basri, La Ode Ali Basrin Melamba Bilal Akbar Muhammad Arsad Boymin Damhuri Damhuri Dessiria Devianti, Devianti Elmy Selfiana Malik Elsa Mayora Safitri Erens Elvianus Ekoodoh Ervania Ervania Faika Burhan Feni Feni Firmayanti Firmayanti Hamnianti Hamnianti Handriyani Sulastri Hapsah, Wa Ode Sitti Hazlan Heniman Heniman Herlina Haluru Hilwa Salsabila I Gusti Made Swastya Dharma Pradnyan I Gusti Made Swastya Dharma Pradnyan I Ketut Suardika I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suarka Ida Bagus Gde Pujaastawa Ida Juliani iman saputra Irawati Tapasi Irfan Rahmad Husain Irma Magara Jaimun Jaimun Jers, La Ode Topo Jusman Jusman Kiki Reski Wulandari Komang Wahyu Rustiani Komang Wahyu Rustiani La Ino La Niampe La Niampe La Ode Ali Basri La Ode Alwi La Ode Dirman La Ode Dirman La Ode Marhini La Ode Marhini La Ode Marhini La Ode Muhammad Ruspan Takasi La Ode Tarsani La Ode Topo Jers La Ode Topo Jers La Ode Usman lala andriani lestari Laras Mahardika Laxmi Laxmi Lili Darlian lisna yani Lita Irnasari Marhini, La Ode Meldawati Mirna Yanti Muh Roy Muhammad Alkausar Muhammad Olland Efendi Muhammad Olland Efendi Mursin Musyarafatul Musyarafatul Naswati Naswati Ni Made Wiasti Nirmalasari Nirmalasari Nur Iman Nur Kisa Nurtikawati Nurtikawati Nurtikawati, Nurtikawati Nurul Hikmah Paramitha, Ni Made Ayu Susanthi Pradnya Putri Purnama Sari, Putri Purnama Putri Yani Putu Titah Kawitri Resen Rommy Rio Kauntu RR. Ella Evrita Hestiandari Rudy Kurniawan Rustiani, Komang Wahyu Saldin S Salniwati Salniwati Samsul sandy suseno Sandy Suseno Saputri, Shinta Arjunita Sarman Sarman Shinta Arjunita Saputri Shinta Arjunita Saputri Sidik, Wa Ode Islamia Sofia Sofia Sri Wulandari Suseno, Sandi Suseno, Sandy Syahrun, Syahrun Syahrun, Syahrun Syam sumarlin Titin Hartini Visthalya Thevistha Wa Eni Wa Ode Sifatu Wa Ode Siti Hafsah Wa Ode Sitti Hafsah Wa Ode Sitti Hapsah Wa Ode Suharti Wilda Wilda Yasmi Agfar Yusrifani, Yusrifani Zulfa Zulfa Zulfa Zulfa