Penelitian ini membahas proses penciptaan manusia menurut Al-Qur’an, yang dibagi menjadi dua kategori utama: penciptaan dari benda padat dan dari materi cair. Menurut Al-Qur’an, Adam a.s., Manusia pertama, diciptakan oleh Allah SWT dari bahan-bahan seperti tanah (al-tin), debu (alturob), tanah liat (min shal), dan lumpur hitam yang busuk (min hamain masnun). Setelah proses ini selesai, Allah SWT meniupkan ruh ke dalam diri Adam, memberikan kehidupan kepadanya. Selanjutnya, penciptaan manusia berlanjut melalui proses biologis yang dapat dipahami secara sains-empirik. Manusia diciptakan dari inti sari tanah yang menjadi air mani (nuthfah), yang kemudian disimpan dalam rahim. Proses ini dilanjutkan dengan perubahan nuthfah menjadi segumpal darah (‘alaqah), yang menggantung dalam rahim, kemudian menjadi segumpal daging (mudghah), dan akhirnya dibungkus dengan tulang belulang. Penelitian ini juga menyoroti penafsiran Muhammad Syahrur terhadap Surah az-Zumar/39:6, yang menawarkan perspektif berbeda tentang asal-usul kehidupan. Syahrur berpendapat bahwa penciptaan manusia dan makhluk hidup lainnya dimulai dari turab, yaitu materi anorganik yang menghasilkan organisme bersel tunggal (nafs wahidah). Organisme ini kemudian berkembang biak secara seksual (ṡumā ja’ala minhā zaujahā) dan melalui fase panjang evolusinya.
Copyrights © 2024