Budaya tebas bakar merupakan praktik tradisional pengolahan lahan pertanian di daerah lahan kering dengan penebangan pohon dan pembakaran lahan untuk budidaya tanaman pertanian. Namun, praktik ini telah menyebabkan degradasi lingkungan dan penurunan produktivitas pertanian karena tanah menjadi tidak subur akibat kehilangan lapisan humus tanah dan nutrisi bagi tanaman. Upaya untuk mengatasi dampak negatif ini melalui edukasi masyarakat dan program pembibitan pohon untuk revegetasi lahan. Tujuan kegiatan PKM adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam upaya mengendalikan pertanian tebas bakar di Desa Amol. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM adalah Focus Group Discussion (FGD), praktek pembibitan pohon. Hasil kegiatan PKM menunjukkan bahwa budaya tebas bakar berdampak negatif terhadap lingkungan, namun dengan adopsi sistem agroforestry dapat menjaga keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan produksi pertanian. Upaya pelestarian lingkungan melalui edukasi, sosialisasi, dan demonstrasi pembibitan tanaman hutan menjadi langkah awal yang penting dalam menjaga lingkungan, meningkatkan produksi dan produktivitas, serta memberikan contoh bagi desa-desa lain dalam pelestarian lingkungan.
Copyrights © 2024