Studi kritis yang dikerjakan berfokus pada konformitas pemuda kota Bandung terhadap gagasan partisipasi kewargenegaraan dalam wacana Bandung Juara. Hal ini dimaksudkan untuk menyelidiki sejauhmana pesan dalam suatu wacana politik dapat dimengerti dan dihabituasi oleh pemuda kota Bandung. Maka dilakukan riset dengan kombinasi dua metode: (1) analisis wacana kritis terhadap wacana Bandung juara dan wacana yang diproduksi pemuda. Wacana dianalisis dengan menggunakan teknik semanalysis dan analisis retorik dalam kerangka wacana politik (van Dijk, 2008); (2) Studi Kritis terhadap realitas pemuda yang ditemukan melalui wawancara, observasi, serta studi dokumentasi. Melalui kerja dengan pendekatan kritis ini diketahui bahwa: (1) wacana Bandung Juara mengharapkan kualitas partisipasi kewarganegaraan pada level citizen power menurut dua aspek yang direpresentasikan. Representasi ini meliputi pengandaian konsensual mengenai partisipasi kewargenegaraan kolaboratif dan cara kerja diskursus Bandung Juara merubah persepsi konstituen kearah tujuan hegemoni secara gradual. (2) Fakta dibalik kenyataan sosial yang merepresentasi etos partisipasi kewarganegaraan pemuda kota Bandung baru berada pada level tokenisme atau non-partisipasi. Situasi semacam ini menuntut terjadinya presisi dalam distribusi capital antara suprastruktur dan infrastruktur yang masing-masing memusarkan diri pada pembentukan efektifitas politik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2019