Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bangsa sapi potong terhadap respon fisiologis di 3 desa Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone. Sapi yang digunakan sebagai sampel penelitian yaitu 10 ekor sapi peranakan Limousin, 10 ekor sapi peranakan Simmental dan 10 ekor sapi Bali. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan (bangsa sapi) dan 10 kali ulangan (individu sapi). Parameter yang diamati yaitu suhu rektal, frekuensi pernafasan, denyut nadi dan heat tolerance coefficient (HTC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi pernafasan paling rendah pada sapi Bali (17.1-19.6 kali/menit) dan paling tinggi pada sapi peranakan Limousin (34.7-37.6 kali/menit), frekuensi denyut nadi lebih rendah pada sapi Bali (61.4-62.4 kali/menit) jika dibandingkan peranakan Limousin dan Simental (67.2-68.7 kali/menit) sedangkan suhu rektal hampir tidak ada perbedaan pada ketiga jenis sapi kecuali di Desa Lemo dengan kisaran 37.7-37.93 °C. Nilai HTC pada sapi peranakan Simmental lebih tinggi (2.49-2.63) dibandingkan sapi Bali (1.71-1.83). Kesimpulan penelitian ini adalah jenis sapi potong berpengaruh terhadap frekuensi pernafasan, denyut nadi dan HTC namun relatif tidak berpengaruh terhadap suhu rektal kecuali di Desa Lemo.
Copyrights © 2024