Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK BIJI PINANG TERHADAP KUALITAS INTERNAL AYAM RAS: PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK BIJI PINANG TERHADAP KUALITAS INTERNAL AYAM RAS Kurniawan, Muhammad Erik; Nurfiana, Rika; Armayanti, Andi Kurnia; Haerunnisa, Haerunnisa; Sulfiani, Sulfiani
Jurnal Agriovet Vol. 6 No. 2 (2024): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/agriovet.v6i2.1106

Abstract

Telur yang disimpan pada suhu ruang biasanya dapat bertahan sekitar 10-14 hari. Setelah periode tersebut, telur mengalami perubahan seperti penguapan air melalui pori kulit telur yang menyebabkan penurunan berat telur, perubahan komposisi kimia, dan pengenceran isi telur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kualitas telur ayam ras setelah direndam menggunakan biji pinang (Areca catechu). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan berbeda, diulang sebanyak empat kali, dengan setiap ulangan terdiri dari lima butir telur ayam ras dan melibatkan 20 panelis semi terlatih untuk uji organoleptik. Perlakuan yang diterapkan yaitu: P0 = Telur tanpa perendaman menggunakan ekstrak biji pinang, P1 = Telur direndam dengan ekstrak biji pinang 15%, P2 = Telur direndam dengan ekstrak biji pinang 30%, dan P3 = Telur direndam dengan ekstrak biji pinang 45%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks kuning telur (IKT), indeks putih telur (IPT), bobot telur, dan Haugh Unit (HU) tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan setelah direndam dengan ekstrak biji pinang. Namun, penggunaan ekstrak biji pinang sebanyak 45% dapat mempertahankan kualitas telur ayam konsumsi selama 21 hari penyimpanan.
Respon Fisiologis Berbagai Bangsa Sapi Potong di Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone Hermawansyah, Hermawansyah; Syamsidar, Syamsidar; Fattah, Abdul Hakim; Khaeruddin, Khaeruddin; Nurfiana, Rika; Budianto, Rachmat
Tarjih Tropical Livestock Journal Vol. 4 No. 1 (2024): Tarjih Tropical Livestock Journal
Publisher : Program Studi Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47030/trolija.v4i1.778

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bangsa sapi potong terhadap respon fisiologis di 3 desa Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone. Sapi yang digunakan sebagai sampel penelitian yaitu 10 ekor sapi peranakan Limousin, 10 ekor sapi peranakan Simmental dan 10 ekor sapi Bali. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan (bangsa sapi) dan 10 kali ulangan (individu sapi). Parameter yang diamati yaitu suhu rektal, frekuensi pernafasan, denyut nadi dan heat tolerance coefficient (HTC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi pernafasan paling rendah pada sapi Bali (17.1-19.6 kali/menit) dan paling tinggi pada sapi peranakan Limousin (34.7-37.6 kali/menit), frekuensi denyut nadi lebih rendah pada sapi Bali (61.4-62.4 kali/menit) jika dibandingkan peranakan Limousin dan Simental (67.2-68.7 kali/menit) sedangkan suhu rektal hampir tidak ada perbedaan pada ketiga jenis sapi kecuali di Desa Lemo dengan kisaran 37.7-37.93 °C. Nilai HTC pada sapi peranakan Simmental lebih tinggi (2.49-2.63) dibandingkan sapi Bali (1.71-1.83). Kesimpulan penelitian ini adalah jenis sapi potong berpengaruh terhadap frekuensi pernafasan, denyut nadi dan HTC namun relatif tidak berpengaruh terhadap suhu rektal kecuali di Desa Lemo.
Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Padatuo Kabupaten Bone Melalui Pelatihan Produksi Pakan Ternak Berbasis Limbah Kepiting Rajungan Wahdaniar, Wahdaniar; Amir, Nur Insani; Nurfiana, Rika
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/x5q08559

Abstract

This community service program focused on utilizing swimming crab shell waste as an innovative solution to reduce livestock feed costs and environmental issue in the Padatuo community group, Bone regency. The activity aimed to enhance participants knowledge and skills in processing the waste into high-nutrient feed flour through practical simulation method. The approach involved three stages: (1) observation and needs analysis; (2) simulation of flour production including washing, boiling, drying and grinding; and (3) evaluation through pre-test and post test. The results showed a significant improvement in participants understanding, with post-test score (86.2) far higher than pre-test score (42.6). Participants successfully produced quality flour with fine texture, non offensive odor, and high mineral content. Economic impacts included up to 30% reduction in feed costs, while environmental benefits were achieved through waste reduction. This activity demonstrates that participatory simulation-based approach are effective in empowering communities and creating sustainable solution.