Abdimas Galuh : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol 6, No 1 (2024): Maret 2024

Optimalisasi Peran Kader Posbindu Melalui Psikoedukasi dalam Pengendalian Penyakit Hipertensi di Kelurahan Nagarasari Wilayah Kerja Puskesmas Cigeureung Kota Tasikmalaya

Peni Cahyati (Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Tasikmalaya)
Dudi Hartono (Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya)
Unang Arifin (Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya)



Article Info

Publish Date
31 Mar 2024

Abstract

Angka kejadian hipertensi di Indonesia dari tahun ke tahun terjadi peningkatan termasuk di Jawa Barat dan juga di Kota Tasikmalaya. Peningkatan ini harus mendapatkan perhatian yang serius karena hipertensi di Indonesia menjadi kontributor tunggal utama terjadinya penyakit jantung, gagal ginjal dan stroke. Hipertensi merupakan resiko utama terjadinya stroke secara mendadak dan dapat berakhir dengan kematian atau kecacatan yang menetap, Seseorang yang mengalami stroke produktivitas dan kualitas hidupnya akan menurun, bahkan klien akan menjadi sangat bergantung pada keluarga atau orang - orang di dekatnya. Pemberdayaan masyarakat dengan penguatan posbindu diaharapkan menjadi salah satu upaya untuk menekan kejadian hipertensi. Kader posbindu dengan dukungan petugas puskesmas dapat mengembangkan kegiatan yang bersifat promotive dan preventif. Sebanyak 25 orang kader yang mewakili 22 posbindu/ posyandu lansia di  Kelurahan Nagarasari wilayah kerja Puskesmas Cigeureung Kota Tasikmalaya menjadi peserta pelatihan pengendalian hipertensi melalui psikoedukasi kesehatan. Kegiatan dilaksanakan dalam rangkaian program pengabdian kepada masyarakat IPTEKS bagi masyarakat (IbM) Politeknik Kesehatan Tasikmalaya. Kegiatan dilaksanakan pada bulan September 2023. Hasil pelatihan menunjukkan skor pengetahuan kader tentang pengendalian hipertensi naik sebesar 3,08 poin dibandingkan sebelumnya. Hasil uji normalitas data kedua variable berdistribusi normal maka menggunakan uji parametrikPaired-T test. Hasil uji Paired-T didapatkan nilai ρ = 0,000 (ρ < 0,05), maka H0 ditolah, dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pengetahuan sebelum dan setelah intervensi. Terjadi kenaikan rata-rata skor pengetahuan setelah dilakukan intervensi penyuluhan sebesar 3,08 poin. Diharapkan setelah diberikan pembekalan maka kader posyandu lansia akan berkontribusi dalam peningkatan pengetahuan masyarakat khususnya lansia tentang hipertensi melalui kegiatan penyuluhan, pemeriksaan tekanan darah, kunjungan rumah. Kesimpulannya adalah ada peningkatan pengetahuan kader posyandu lansia tentang pengendalian hipertensi sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

abdimasgaluh

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Economics, Econometrics & Finance Law, Crime, Criminology & Criminal Justice Nursing

Description

Abdimas Galuh memuat artikel dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat dari para dosen maupun pengabdi lainnya dari berbagai institusi terkait penelitian dan pengabdian pada ...