Student well-being di Indonesia masih kurang diperhatikan. Adanya berita siswi bunuh diri akibat tugas menumpuk, dan siswa yang depresi dengan alasan yang serupa membuktikan bahwa student well-being diperlukan. Contoh kedua kasus tersebut perlu ditindak lanjut agar tidak menimbulkan lebih banyak korban lagi. Upaya yang perlu dilakukan yaitu mewujudkan student well-being di mulai dengan cara menggunakan pendekatan pembelajaran yang cocok dengan keadaan PJJ saat ini. Pendekatan pembelajaran yang digunkan yaitu TPACK. Studi ini bertujuan menguji korelasi antara penggunaan pendekatan TPACK dan pembentukkan student well-being. Desain penelitian menggunaan korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan angket tertutup yang disebarkan kepada sampel penelitian secara online. Teknik sampling menggunakan cluster sampling yaitu siswa kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Ngemplak, Boyolali. Uji validitas menggunakan indeks Aiken dari 27 item pertanyaan/pernyataan semuanya valid. Uji reliabilitas menggunakan rumus cronbach alfa dengan bantuan program SPSS 26 dan mendapatkan hasil reliabel. Teknik analisis menggunakan T-tes dengan bantuan program SPSS 26. Hasil studi menunjukkan bahwa nilai signifikasi T-tes lebih besar dari nilai table, maka hipotesis alternatif ditolak dan hipotesis nihil diterima. Kesimpulannya tidak terdapat hubungan antara penggunaan pendekatan TPACK dan pembentukkan student well-being dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi.
Copyrights © 2021