Konstruksi bangunan air membutuhkan data dasar hidrologi yang tepat yang diperoleh dari jaringan stasiun hidrologi yang tepat. Dengan menggunakan data curah hujan tahunan selama sepuluh tahun sebagai variabel bebas dan data debit tahunan selama sepuluh tahun sebagai variabel terikat, jaringan stasiun hujan dan stasiun air di DAS Porong dirasionalisasi dengan menggunakan metode Stepwise dan standar WMO. Kebutuhan jumlah stasiun di DAS Porong dapat ditentukan dengan menggunakan standar WMO, dengan mempertimbangkan karakterisitik daerah tersebut. Sementara itu, dengan memeriksa koefisien korelasi antara pos hujan dan pos duga air, metode Stepwise dapat memberikan rekomendasi pos hujan terbaik. Pos hujan dengan koefisien korelasi yang kuat dengan pos duga air menghasilkan kombinasi model regresi yang optimal, sesuai dengan hasil analisis rasionalisasi. Sub DAS Porong yang memiliki 16 pos hujan dengan luas DAS 494,06 km2 tidak rasional karena penyebarannya tidak merata. Untuk hasil studi mendapatkan rekomendasi jumlah stasiun hujan yang rasional dengan 3 dan 4 pos stasiun hujan.
Copyrights © 2024