Lily Montarcih Limantara
Unknown Affiliation

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Evaluasi Rasionalisasi Pos Hujan dengan Metode Stepwise dan Standar WMO pada DAS Telomoyo Kabupaten Kebumen Bagus Aji Nugrahanto; Lily Montarcih Limantara; Sri Wahyuni
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2022.002.02.16

Abstract

The Telomoyo watershed is included in the category of mountainous areas and tropical plains. In term of fulfilling the need for adequate water infrastructure, good quality rain data is needed. The methods that can be used are stepwise rationalization and evaluation based on WMO guidance. The stepwise method is chosen in order to check the correlation between the rainfall data and debit data based on multi-correlated statistics and the WMO guidance are used to complete the minimum requirement of the number of rainfall stations in a watershed according to geographical aspects. It was found that the Telomoyo watershed has met the minimum WMO standards, namely with 9 rainfall stations, but it is still considered irrational due to the uneven distribution of rainfall station as seen from the range of influence in each rainfall station. Meanwhile, from the stepwise analysis, it is found that the combination of 4 rainfall stations is considered rational and meets WMO standards. However, this study only provides recommendations for the most statistically rational rainfall station combinations. It is also permissible to move or choose another rainfall station that has more strategic locations so that the influence area of the rainfall stations is more evenly distributed. DAS Telomoyo memiliki luas sebesar 553,22 km2 dan termasuk dalam kategori daerah pegunungan serta dataran tropis. Dalam pemenuhan akan kebutuhan infrastruktur bangunan air yang memadai, diperlukan data hujan dengan kualitas baik yang salah satu caranya yaitu melihat keterkaitan data hujan yang ada dengan data debit yang didapatkan di lapangan. Metode yang dapat digunakan adalah rasionalisasi metode stepwise dan evaluasi berdasarkan standar WMO. Metode stepwise dipilih untuk mengecek korelasi data hujan dengan data debit berdasarkan statistika multi korelasi dan standar WMO digunakan untuk melengkapi ketentuan minimum dari jumlah pos hujan suatu DAS menurut aspek geografi. Didapatkan bahwa DAS Telomoyo sudah memenuhi standar minimum WMO yaitu dengan 9 stasiun curah hujan serta 2 AWLR, namun hal ini masih dirasa belum rasional karena persebaran pos hujan yang kurang merata yang menurut luas pengaruh area setiap stasiun curah huan. Sedangkan dari analisis stepwise diperoleh bahwa gabungan 4 pos hujan sudah rasional serta memenuhi standar WMO. Namun studi ini hanya memberikan rekomendasi kombinasi pos hujan yang paling rasional secara statistik. Diperbolehkan juga melakukan pemindahan atau pemilihan pos lain yang memiliki lokasi lebih strategis sehingga luas pengaruh pos hujan lebih merata lagi.
Rationalization Study of Rainfall Network Density Using The Kagan-Rodda Method in Sub Watershed of Bango Zeinnia Alya Azhari; Lily Montarcih Limantara; Jadfan Sidqi Fidari
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2022.002.02.20

Abstract

Management of water resources in watershed determined by avaibility of accurate rainfall data. The study of rationalization rainfall recorded density result the suggestion of amount and placement of rainfall recorded in watershed. The study was manage in Watershed of Bango with total area 246,4 km2 using Kagan-Rodda method and WMO Standard. The analysis of rainfall recorded using WMO Standard, 100-250 km2/rainfall recorded shown that none of the existing rainfall recorded in Bango Sub-Watershed are qualified. The result of Kagan-Rodda analysis giving recommendation the precise amount of rainfall recorded in Bango Sub-Watershed is Blimbing as point of reference station and form another rainfall recorded, C station. The coverage area of Blimbing is 133,74  km2 and C Station is 112,61 km2.
Analisis Debit Banjir Rancangan dengan Metode HSS Nakayasu, HSS ITB-1, dan HSS Limantara pada DAS Manikin di Kabupaten Kupang Alvine Cinta Damayanti; Lily Montarcih Limantara; Riyanto Haribowo
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2022.002.02.25

Abstract

East Nusa Tenggara Province is a dry area where the rain season is relatively short and the rainfall intensity is low. This causes the production of food crops can not be maximized, even crop failure. The limited water resources in East Nusa Tenggara Province can be optimized by doing construction the Manikin Dam. In water resources planning, realistic flood discharge is needed by using the Synthetic Unit Hidrograph Method. The purpose of this research is to analyze the design flood discharge using the Methods of Synthetic Unit Hidrograph Nakayasu, ITB-1, and Limantara in Manikin Watershed of Kupang Regency. The calculation of the design flood discharge is carried out after obtaining the design rainfall value by using Normal, Log Normal, Gumbel, and Log Pearson Type III distribution methods. The results obtained are tested for suitability and the design rainfall value that passed can be use in the calculation of the design flood discharge. The results showed that the design flood discharge from the calculation of Nakayasu SUH method is 1597,16 m3/sec, that the design flood discharge from the calculation of ITB-1 SUH method is 965,64 m3/sec, and that the design flood discharge from the calculation of Limantara SUH method is 401,32 m3/sec. Based on the results, the value of the calculation of Nakayasu SUH method is the most suitable method and the closest to the conditions in the Manikin watershed.Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan daerah kering dimana musim basah (hujan) relatif pendek dan intensitas curah hujan yang kecil. Hal ini menyebabkan terjadinya produksi tanaman pangan tidak dapat maksimal, bahkan gagal panen. Terbatasnya sumber daya air di Propinsi Nusa Tenggara Timur dapat dioptimalkan dengan melakukan pembangunan Bendungan Manikin. Pada perencanaan bidang sumber daya air, dibutuhkan data debit banjir yang realistis dengan menggunakan Metode Hidrograf Satuan Sintetis. Penelitian bertujuan untuk menganalisis debit banjir rancangan dengan menggunakan ketiga metode Hidrograf Satuan Sintetis yaitu HSS Nakayasu, ITB-1, dan Limantara pada DAS Manikin di Kabupaten Kupang. Perhitungan debit banjir rancangan dilakukan setelah mendapat nilai hujan rancangan dengan menggunakan metode distribusi Normal, Log Normal, Gumbel, dan Log Pearson Type III. Hasil yang diperoleh diuji kembali kesesuaiannya dan nilai hujan rancangan yang lolos digunakan dalam perhitungan debit banjir Damayanti, A. C. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 0 No. 0 (2021) p. 0-0 2 rancangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai debit banjir rancangan perhitungan metode HSS Nakayasu sebesar 1597,16 m3 /det, debit banjir rancangan perhitungan metode HSS ITB-1 sebesar 965,64 m3 /det, dan debit banjir rancangan perhitungan metode HSS Limantara sebesar 401,32 m3 /det. Berdasarkan hasil analisis, nilai dari perhitungan metode HSS Nakayasu merupakan metode yang sesuai dan paling mendekati dengan kondisi di DAS Manikin.
Analisa Optimasi Irigasi Pada Daerah Irigasi Alopohu Kabupaten Gorontalo Dengan Program Dinamik Deterministik Ekarapi Tirta Babba; Lily Montarcih Limantara; Widandi Soetopo
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol. 12 No. 2 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pengairan.2021.012.02.10

Abstract

Kabupaten Gorontalo mempunyai luas wilayah daratan seluas2.125,47 km2. Potensi Lahan pada tahun 2015 di KabupatenGorontalo mencapai 13.958 hektar. Bahan pangan yang ditanam diDaerah Irigasi Alopohu adalah padi, ubi kayu, jagung, ubi jalar,kacang kedelai, kacang tanah, buah dan sayuran. Tujuan penelitianini adalah mengoptimalkan air dan lahan sehingga tercapaikeuntungan yang maksimum. Metode yang dilakukan adalah ModelSine Product untuk menghitung nilai-nilai pada tabel akibat. Padapenelitian ini dilakukan dua tahap, yaitu (1) membuat (menghitung)Tabel Akibat, dan (2) menerapkan model Program Dinamik untukoptimasi alokasi air irigasi secara spasial antar petak irigasi. Programdinamik memberikan prosedur yang sistematis untuk penentuankombinasi pengambilan keputusan yang memaksimumkankeseluruhan efektivitasnya. Dengan menggunakan program dinamikdidapatkan keuntungan maksimum sebesar Rp 29.667.765.046,dimana keuntungan tersebut didapatkan dari produksi gabah sebesar6.593 ton gabah. Hasil panen tersebut dihasilkan hanya dengan luassawah sebesar 1.538 ha. Nilai perbandingan hasil panen per ha yaitukondisi eksisting (sebelum optimasi) adalah 3,90 ton/ha sedangkansetelah optimasi sebesar 4,29 ton/ha.Gorontalo Regency has a land area of 2,125.47 km2. Land potentialin 2015 in Gorontalo Regency reached 13,958 hectares. Foodstuffsgrown in the Alopohu Irrigation Area are rice, cassava, corn, sweetpotatoes, soybeans, peanuts, fruits, and vegetables. This researchaims to optimize water and land to achieve maximum profit. TheSine Product Model method is used to calculate the values in theeffect table. In this study, two stages were carried out, namely (1)creating (calculation) Effect Tables, and (2) applying the DynamicProgram model to optimize the spatial allocation of irrigation waterbetween irrigation plots. Dynamic programming provides asystematic procedure for determining the combination of decisionmaking that maximizes its overall effectiveness. By using thedynamic program, a maximum profit of Rp. 29,667,765,046 wasobtained, where the profit was obtained from the production of 6,593tons of grain. The yields were produced only on an area of 1,538 haof rice fields. The comparison value of crop yields per ha, namelythe existing condition (before optimization) is 3.90 tons/ha whileafter optimization is 4.29 tons/ha.
Optimasi Operasi Lepasan Waduk Pada Waduk Batutegi Menggunakan Algoritma Genetik Pada Tahun 2019(Produksi PLTA) Dasylva, Iqbal Zaenal; Lily Montarcih Limantara; Widadndi Soetopo
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.023

Abstract

Air merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup terutama manusia. Pemanfaatan air digunakan untuk kebutuhan air irigasi, air baku, maupun sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA).Bermacam-macam cara dilakukan guna meningkatkan pemanfaatan air, salah satu cara yaitu dengan model optimasi. Optimasi ini sendiri merupakan sebuah rancangan dalam pemecahan masalah model-model perencanaan berdasarkan pada fungsi matematika dengan memilikibatasan-batasan tertentu sehingga nantinya akan menghasilkan suatu proses sistemuntuk memperoleh keputusan terbaik. Algoritma Genetik adalah suatu metode optimasi atau pencarian solusi yang terinspirasi dari konsep-konsep dalam teori evolusi dan genetika. Pada tahapan untuk melakukan optimasi menggunakan metode algoritma genetik ini dilakukan pada aplikasi Ms. Excel 2019 dengan program Solver.Hasil analisa pembangkitan untuk PLTA Waduk Batutegi didapatkan energi bangkitan dari data eksisting sebesar 55.436,85 KWh sedangkan hasil optimasi menggunakan Algoritma Genetik sebesar 66.621,91 KWh. Total peningkatan antara data eksisting dengan hasil optimasi didapatkan sebesar 20,18%.
Studi Perubahan Karakteristik Hidrologi (Debit Puncak dan Waktu Puncak) Akibat Perubahan Tata Guna Lahan di DAS Citanduy Doni Arianto; Lily Montarcih Limantara; Sri Wahyuni
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.006

Abstract

Perubahan penggunaan lahan pada daerah mampu mempengaruhi karakteristik hidrologinya dan oleh karena itu dapat menjadi kriteria penentuan apakah daerah tersebut kritis secara hidrologis. Perubahan penggunaan lahan di suatu DAS juga mempengaruhi debit puncak, yang merupakan indikator penggunaan lahan yang lebih baik atau lebih buruk di suatu DAS. Peningkatan limpasan terbesar di DAS disebabkan oleh berkurangnya lahan resapan air akibat alih fungsi lahan yang tidak direncanakan serta tanpa berwawasan lingkungan. disebabkan oleh berkurangnya luas Berdasarkan pengaruh suatu fungsi lahan sebagai pengatur siklus hidrologi, maka perubahan tata guna lahan terhadap karakterisitik hidrologi perlu dikaji lebih lanjut. Penggunaan karakteristik hidrologi terhadap stud ini berupa luas DAS, panjang sungai utama, Lc, koefisien kekasaran DAS, kemiringan,dan koefisien limpasan. Parameter lainnya meliputi penggunaan tata guna lahan di wilayah DAS Citanduy (Sub DAS Pataruman) pada tahun pengamatan 2017-2018.
Studi Optimasi Pemanfaatan Air Irigasi Bendungan Batu Tegi Menggunakan Program Linier Andito Nurdaviq Lazuardi; Lily Montarcih Limantara; Tri Budi Prayogo
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.029

Abstract

Abstrak: Bendungan Batu Tegi merupakan Bendungan yang terletak di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Fungsi utama dibangunnya Bendungan Batu Tegi yaitu untuk membantu suplai air ke Bendungan Argoguruh sehingga daerah layanan untuk irigasi Way Sekampung dapat diperluas dan dimaksimalkan. Namun, manajemen sumber daya air diantara kedua bangunan tersebut belum optimal untuk memenuhi berbagai kebutuhan, terutama irigasi di DI Way Sekampung. Hal inidapat dilihat pada berkurangnya lahan layanan yang dialiri dari luas baku sebesar 76.006 Ha menjadi 55.373 Ha yang berfungsi artinya masih terdapat 20.633 Ha yang belum termanfaatkan. Sehingga diperlukan studi untuk menganalisis pemanfaatan air irigasi agar dapat memaksimalkan luas lahan layanan pertanian. Studi ini menggunakan program linier dalam analisanya serta terdapat 4 alternatif pola tata tanam dengan perbedaan jadwal tanam tiap alternatifnya. Dari pemodelan program linier yang didasarkan pada penentuan luas lahan tiap jenis tanaman didapatkan hasil alternatif 1 mendapatkan hasil optimasi mencapai intensitas tanam 300% dan keuntungan terbesar pada alternatif 2.. Manfaat dari studi ini untuk memberikan wawasan atau informasi kepada petani yang menggunakan suplai air dari Bendungan Batu Tegi maupun stakeholder terkait dalam penerapan pola tata tanam dan waktu tanam efisien serta luas lahan pertanian yang optimal agar memperoleh keuntungan maksimum dari hasil produksi pertanian
Studi Optimasi Alokasi Air Irigasi pada Daerah Irigasi Sewu Kabupaten Madiun Menggunakan Program Dinamik Palupi, Kingkin Pinesthi Palupi; Lily Montarcih Limantara; Sri Wahyuni
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.026

Abstract

Permasalahan yang ada di Daerah Irigasi Sewu untuk kondisi eksisting yaitu pada Musim Kemarau II debit menjadi berkurang sehingga petak sawah yang berada di hilir menerima sedikit air, persentase periode terpenuhi kebutuhan air irigasi dalam 1 tahun pada Daerah Irigasi Sewu hanya sebesar 13,3%. Dari permasalahan tersebut dilakukan teknik optimasi dengan program dinamik deterministik. Dengan optimasi dinamik deterministik dapat memaksimalkan keuntungan hasil tani dengan cara menguraikan beberapa tahap/stage kemudian diperoleh keuntungan pada tiap tahap berdasarkan pemberian air. Hasil optimasi yang telah dikaji didapatkan peningkatan tiap musim tanam masing-masing musim tanam sebesar 9,18%, 9,18%, dan 64,39%. Keuntungan yang didapat untuk masing-masing musim tanam adalah Rp. 19.084.716.944, Rp. 19.062.029.272, dan Rp. 13.668.164,917.
Studi Optimasi Pemanfaatan Air Irigasi Pada Daerah Irigasi Talang Kabupaten Jember Menggunakan Metode Program Linear M. Akif Eka Karunia; Lily Montarcih Limantara; Tri Budi Prayogo
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.02.116

Abstract

Daerah Irigasi Talang memiliki luas baku sebesar 8844 Ha yang terletak di Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur. Daerah Irigasi Talang memiliki kondisi neraca air yang tidak seimbang. Terdapat defisit pada beberapa periode tanam yang mengakibatkan berkurangnya produktivitas daerah irigasi. Oleh karena itu perlu dilakukan optimasi terhadap luas lahan dan pola tata tanam supaya dapat menunjang produktivitas pertanian guna mendapatkan keuntungan pertanian semaksimal mungkin. Optimasi dilakukan dengan cara membuat 4 PTT alternatif dan dioptimasi menggunakan bantuan solver pada Microsoft Excel. Kondisi neraca air keseluruhan PTT sebelum dioptimasi terdapat 20-45% defisit untuk dua kondisi debit andalan Q80% dan Q50%. Setelah dioptimasi tidak terdapat kondisi defisit dan mengalami peningkatan keuntungan hasil pertanian. Pola tata tanam terbaik dipilih berdasarkan keuntungan hasil pertanian yang paling besar, dimana PTT alternatif 4 menjadi yang terbaik dengan keuntungan sebesar Rp. 503,657,800,198 dengan intensitas tanam pada kondisi Q80% dan Rp. 546,180,464,710 pada kondisi Q50%.
Aplikasi Model SWAT untuk Analisis Laju Erosi dan Arahan Konservasi pada DAS Rondoningo Kabupaten Probolinggo Samaniyatul Aliyah, Firda; Lily Montarcih Limantara; Jadfan Sidqi Fidari
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.02.149

Abstract

Perubahan penggunaan lahan berpotensi terhadap berubahnya nilai laju erosi yang terjadi di suatu DAS. Pada DAS Rondoningo sendiri mengalami perubahan penggunaan lahan yang cukup signifikan baik berupa penambahan maupun pengurangan ditinjau dari tahun 2013 dan 2022. Untuk mengatasi permasalah ini, diperlukan arahan konservasi lahan, baik melalui perlindungan vegetatif maupun metode mekanis. Dalam penelitian ini, model ArcSWAT digunakan untuk menganalisis potensi nilai laju erosi dan sedimentasi, dengan tujuan memetakan Tingkat Bahaya Erosi (TBE) di DAS Rondoningo. Hasil simulasi pada ArcSWAT ditemukan nilai laju erosi meningkat sebesar 67% dari 6.907 ton/ha/tahun (0.576 mm/tahun) menjadi 20.973 ton/ha/tahun (1.748 mm/tahun), sementara nilai laju sedimen meningkat sebesar 81% dari 3.499 ton/ha/tahun (0.292 mm/tahun) menjadi 18.060 ton/ha/tahun (1.505 mm/tahun). Tingkat Bahaya Erosi (TBE) yang ada di DAS Rondoningo didominasi oleh kelas ringan. Hasil dari arahan penggunaan lahan baru menunjukkan bahwa nilai laju erosi dapat tereduksi sebesar 23% dan laju sedimen sebesar 79% dari kondisi eksisting. Arahan konservasi mekanis yang melibatkan Bangunan Pengendali Sedimen dapat mengurangi volume tampungan sebesar 55.759% dalam waktu satu tahun.