Perubahan penggunaan lahan berpotensi terhadap berubahnya nilai laju erosi yang terjadi di suatu DAS. Pada DAS Rondoningo sendiri mengalami perubahan penggunaan lahan yang cukup signifikan baik berupa penambahan maupun pengurangan ditinjau dari tahun 2013 dan 2022. Untuk mengatasi permasalah ini, diperlukan arahan konservasi lahan, baik melalui perlindungan vegetatif maupun metode mekanis. Dalam penelitian ini, model ArcSWAT digunakan untuk menganalisis potensi nilai laju erosi dan sedimentasi, dengan tujuan memetakan Tingkat Bahaya Erosi (TBE) di DAS Rondoningo. Hasil simulasi pada ArcSWAT ditemukan nilai laju erosi meningkat sebesar 67% dari 6.907 ton/ha/tahun (0.576 mm/tahun) menjadi 20.973 ton/ha/tahun (1.748 mm/tahun), sementara nilai laju sedimen meningkat sebesar 81% dari 3.499 ton/ha/tahun (0.292 mm/tahun) menjadi 18.060 ton/ha/tahun (1.505 mm/tahun). Tingkat Bahaya Erosi (TBE) yang ada di DAS Rondoningo didominasi oleh kelas ringan. Hasil dari arahan penggunaan lahan baru menunjukkan bahwa nilai laju erosi dapat tereduksi sebesar 23% dan laju sedimen sebesar 79% dari kondisi eksisting. Arahan konservasi mekanis yang melibatkan Bangunan Pengendali Sedimen dapat mengurangi volume tampungan sebesar 55.759% dalam waktu satu tahun.
Copyrights © 2024