Voice of HAMI
Vol 6, No 2 (2024): Februari 2024

KAJIAN METODE KONTEKSTUAL PAULUS “MENJADI SEPERTI” MENURUT I KORINTUS 9:19-23 SEBAGAI IMPLEMENTASI KARAKTER MISIONARIS

Pattinaja, Aska Aprilano (Unknown)
Kiamani, Andris (Unknown)
Loisoklay, Pulela Dewi (Unknown)



Article Info

Publish Date
22 Mar 2024

Abstract

Evangelism has transcended ethnic and linguistic boundaries. The evangelistic movement has become very widespread, reaching neglected areas. Although there are studies that have discussed cross-cultural evangelism methods, the researcher found that there has not been a comprehensive discussion of the contextual methods used by Paul relating to the character of missionaries. That is why this research article discusses Paul's contextual method of "being like" in 1 Corinthians 9:19-23, as an implementation of character for missionaries in cross-cultural evangelism. Paul used the contextual approach to achieve two main goals, namely: "that I may win as many as possible" (1 Corinthians 9:19b) and "that I may share in the gospel that is preached" (1 Corinthians 9:23b). Thus this article finds that there are five character-shaping factors for missionaries, namely: first, being a servant; second, living in obedience; third, daring to pay the price; fourth, adhering to the principles of truth; and fifth, being able to adjust. This research can be a reference for academics and every cross-cultural evangelism movement in mission service. Penginjilan telah melampaui batas-batas suku kaum dan bahasa. Gerakan penginjilan menjadi sangat meluas mencapai wilayah-wilayah terabaikan. Sekalipun terdapat penelitian yang telah membahas tentang metode penginjilan lintas budaya, namun peneliti menemukan belum terdapat pembahasan yang komprehensif mengenai metode kontekstual yang digunakan Paulus yang berkaitan dengan karakter bagi para misionaris. Itulah sebabnya penelitian artikel ini membahas motode kontekstual Paulus “menjadi seperti” dalam 1 Korintus 9:19-23, sebagai implementasi karakter bagi para misionaris dalam penginjilan lintas budaya. Paulus menggunakan pendekatan kontekstual untuk mencapai dua tujuan utama yaitu: "supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang" (1 Korintus 9:19b) dan "supaya aku mendapat bagian di dalam Injil yang diberitakan" (1 Korintus 9:23b). Dengan demikian artikel ini menemukan, ada lima faktor yang membentuk karakter, bagi para misionaris yaitu: pertama, menjadi hamba; kedua, hidup dalam ketaatan; ketiga, berani membayar harga; keempat, berpegang kepada prinsip kebenaran; dan kelima, mampu menyesuaikan diri. Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi akademisi dan setiap kegerakan penginjilan lintas budaya dalam pelayanan misi.

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

hami

Publisher

Subject

Religion Education Other

Description

Voice of HAMI merupakan Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Teologi Hagiasmos Mission, Jakarta. Voice of HAMI merupakan wadah publikasi hasil penelitian teologi yang berkaitan dengan bidang ilmu teologi dan Pendidikan Kristiani, dengan nomor ISSN: 2656-1131 ...