Studi ini mengkaji dan analisis dan fakta empiris tentang Ormas Islam yang paling dipertaruhkan reputasinya dalam isu berkembangnya radikalisme yaitu Muhammadiyah. Padahal Muhammadiyah sendiri telah melakukan upaya untuk memerangi kelompok agama ekstremis, termasuk mengecam tindakan terorisme dan segala bentuk kekerasan. Hingga saat ini, kita masih terjebak dengan istilah ekstremisme, yang sering dikaitkan dengan gerakan pembersihan Islam seperti Muhammadiyah. Meskipun pemikiran Muhammad Abduh, Al Afghani, dan Rashid Ridha mempengaruhi kelompok Islam modernis seperti Muhammadiyah, Persis/Persatuan Islam atau Al Irsyad, namun masing-masing kelompok mempunyai orientasi dan gerakan yang berbeda.Wacana radikalisme dalam pengertian konvensional sampai saat ini didominasi oleh definisi Barat, dan perspektif Muhammadiyah pun semakin mendapat perhatian. Dari sudut pandang sosiologi dan antropologi, Muhammadiyah adalah gerakan kultural dan sosial keagamaan yang tidak mampu sepenuhnya meninggalkan identitas kejawaannya meskipun aqidahnya dipengaruhi oleh para pemikir Timur Tengah. Meskipun Muhammadiyah berhasil mencetak kader-kader kelas menengah dan mayoritas tinggal di perkotaan, tidak jarang adat istiadat masyarakat Jawa yang tetap dipraktekkan oleh Muhammadiyah yang tinggal di pedesaan.
Copyrights © 2024