Lumpur merupakan salah satu faktor sangat penting dalam menunjang suksesnya operasi pemboran pada sumur minyak. Perencanaan penggunaan lumpur pemboran bertujuan memperoleh hasil yang lebih maksimal dalam pengangkatan cutting dan perawatan sumur pemboran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kereaktifan cutting dengan mengidentifikasi kadar clay dan mengetahui komposisi lumpur yang sesuai dengan trayek 12¼. Metode pengujian ini dilakukan dilaboratorium STT Migas dengan beberapa pengujian yaitu yield point (YP), plastic viscosity (PV), gel strength Methylene Blue Test (MBT), dan Cation Exchange Capacity (CEC). Hasil pengujian PV pada original mud didapatkan sebesar 17 cps, dan saat dilakukan pengujian dengan contamination clay didapatkan hasil sebesar 20 cps. Pada YP diperoleh hasil original mud yaitu sebesar 32 lbs/100ft dan dari pengujian yang menggunakan contamination diperoleh hasil sebesar 35 lbs/100ft2. Dari penggunaan gel strength selama 10 detik diperoleh hasil original mud sebesar 9 lbs/100ft2, dan saat dilakukan pengujian dengan contamination clay diperoleh hasil yang sama yaitu 9 lbs/100ft2. Untuk penggunaan gel strength selama 10 menit dari hasil original mud diperoleh 13 lbs/100ft2, dan setelah pengujian dengan contamination clay didapatkan 14 lbs/100ft2. Pada hasil rheology sampel cutting yang diuji menunjukkan bahwa Xanthun Gum mempengaruhi kekentalan sistem lumpur KCL-Polimer. Dari hasil MBT 3 meq dan CEC 15 meq/100gr dapat dipastikan tidak terjadi swelling karena sampel cutting tersebut tergolong tidak reaktif.
Copyrights © 2024