Kepemimpinan perempuan sejak dahulu tetap menjadi pembahasan yang tidak pernah selesai. Hal ini disebabkan karena masih adanya sistem patriaki di beberapa daerah dan juga institusi. Bahkan tidak heran juga gereja yang seharusnya menjadi tempat untuk menunjukkan bentuk kesetaraan tersebut malah terjebak dengan tradisi dan tafsiran yang keliru. Tujuan dari penelitian ini menawarkan sebuah gagasan bahwa kepemimpinan perempuan bukanlah hal yang berbahaya bahkan perempuan dapat memimpin semua orang bahkan di gereja sendiri. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi literatur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan dapat memimpin diatas mimbar, karena mereka setara, sehingga mereka dapat memimpin semua orang.
Copyrights © 2024