Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pengaruh Positif Media Sosial Terhadap Perkembangan Spiritualitas Generasi Zillenial Zebua, Eka Kurniawan; Angelina, Claudia
ILLUMINATE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 6, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54024/illuminate.v6i2.219

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada para pengguna media sosial, bahwa media sosial memberikan pengaruh positif dalam perkembangan spiritualitas generasi muda saat ini. Media sosial adalah media yang berbasis internet, dimana para pengguna mudah melakukan komunikasi dengan sesama pengguna. Media sosial dalam perkembangan spiritualitas generasi Z seringkali zaman sebelumnya tidak mengakui bahwa media sosial memberikan dampak positif dalam perkembangan spiritualitas Z. Salah satu dampak positif media sosial dalam perkembangan spiritualitas generasi Z adalah mudah untuk mendapatkan informasi dan bahkan mudah belajar hal baru yang berhubungan dengan tujuan hidup mereka. Dalam artikel ini, penulis menggunakan metode studi literatur, dimana tidak terpaku dalam satu sumber melainkan pada semua sumber yang dapat membantu penulis untuk menyelesaikan masalah yang sedang dibahas. Hasil penelitian ini, memberikan suatu gambaran kepada para pembaca, khususnya generasi Z untuk tidak terus berpandangan negatif dalam menggunakan media sosial, sebab media sosial juga memberikan dampak yang sangat mempengaruhi setiap para penggunanya. Oleh karena itu, hubungan media sosial dengan perkembangan spiritualitas adalah memberikan pedoman kepada generasi Z untuk mendapatkan motivasi diri dalam mewujudkan tujuan yang ingin dicapai, sehingga motivasi tersebut akan mendorong untuk terus berusaha dan akhirnya sampai pada titik akhir yang sudah direncanakan.
Karakter Gembala sebagai Pemimpin Jemaat dalam Membangun Spiritualitas Jemaat Pada Kristus Berdasarkan Surat 1 Timotius 3:1-7 Angelina, Claudia; Santosa, Monica; Pasra, pasra
KINAA: Jurnal Kepemimpinan Kristen dan Pemberdayaan Jemaat Vol. 3 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : IAKN TORAJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/kinaa.v3i2.88

Abstract

Abstract: A church leader or more precisely a pastor is known for his integrity which is able to influence and direct others to achieve a goal that leads to a life that pleases both humans and God. However, it is still found that church leaders or pastors do not understand their duties as leaders based on the teachings of Jesus Christ. This research aims to provide an explanation of the character that a church leader must have in directing and developing the potential of the younger generation in leading and having a close relationship with God. In this study, the author uses a text analysis method that focuses on the text itself and is compared with other texts in the Bible, journals, and others that can support the author in completing this article well and hopefully will provide benefits in the ministry of a servant of God. In 1 Timothy 3:1-7, the author suggests that there are eleven characters that must be possessed by a church leader, namely: flawless, able to hold back, wise, polite, likes to give hospitality, proficient in teaching, not drinking, not grumpy, peacemaker, not a slave to money, not arrogant. Abstrak:  Seorang pemimpin gereja atau lebih tepatnya seorang gembala dikenal dengan integritasnya yang mampu mempengaruhi dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan yang mengarah pada kehidupan yang menyenangkan manusia dan Tuhan. Namun masih ditemukan pemimpin gereja atau gembala yang kurang memahami tugasnya sebagai pemimpin berdasarkan ajaran Yesus Kristus. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai karakter yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin gereja dalam mengarahkan dan mengembangkan potensi jemaat dalam memimpin dan menjalin hubungan yang erat dengan Tuhan. Dalam penelitian ini, penulis mengunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif analisis dengan eksposisi teks Alkitab terhadap 1 Timotius 3:1-7. Melalui analisa teks ini, diharapkan dapat memberikan suatu pemahaman yang jelas bagi gembala sebagai pemimpin jemaat untuk memiliki karakter dalam membangun spiritualitas jemaat pada Kristus berdasarkan Surat 1 Timotius 3:1-7 Dalam 1 Timotius 3:1-7, penulis mengemukakan bahwa ada sebelas karakter yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin gereja, yaitu: tidak bercela, dapat menahan diri, bijaksana, santun, suka memberi tumpangan, pandai mengajar, tidak peminum. , tidak pemarah, pembawa damai, bukan budak uang, tidak sombong.
ANALISIS TEORI FRAUD PENTAGON S.C.O.R.E METHOD DALAM MENDETEKSI FRAUD PADA LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN Angelina, Claudia; Natalis Christian
Fair Value: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan Vol. 4 No. Spesial Issue 3 (2022): Fair Value: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan
Publisher : Departement Of Accounting, Indonesian Cooperative Institute, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.969 KB) | DOI: 10.32670/fairvalue.v4iSpesial Issue 3.1173

Abstract

This research’s aim to analyze factors affect fraud of the company's financial statements on the pentagon's fraud theory S.C.O.R.E Method in order to prevent fraud of financial statements occur. In the theory of S.C.O.R.E Method consists of independent variables in the form of Stimulus, Capability, Opportunity, Rationalization, and Ego. Financial statement detection tool used in this study is F-Score. Sample Detection of fraud in financial statements of Go Public companies which not operate in the property, real estate, finance and construction fields registered in IDX with 2014-2020 period, as rupiah currency. Quantitative data sources are used in detecting fraud against a company's financial statements and are tested using the SPSS version 25 application and Eviews version 10. The results of the study resulted in data that Stimulus, Capabily, and Ego variables had a positive significant on financial statement fraud. Opportunity variable has a znegative significant influence on financial statement fraud. Variable that not significant influence on financial statement fraud is Rationalization variable.
Kepemimpinan Persahabatan bagi Generasi Z Berdasarkan Perspektif Yohanes 15:14-17 Angelina, Claudia; Priyono, Joko
LOGON ZOES: Jurnal Teologi, Sosial dan Budaya Vol 7, No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Erikson-Tritt Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53827/lz.v7i2.173

Abstract

This research aims to develop a model of friendship leadership that focuses not only on authority, but also on personal relationships and active engagement between leaders and followers based on John 15:14-17. The method used in this research is a qualitative method with analysis of the biblical text in Greek and theological commentary, focusing on the historical, linguistic, and theological context of John 15:14-17 to explore the implications of the value of friendship for Gen Z church leadership. The discussion of John 15:14-17 emphasizes that friendship with Jesus is active through obedience, involves transformation from servant to friend with access to the divine plan, entails responsibility to bear fruit, and is characterized by effective love and prayer in line with Christ's will. This research contributes to theological development by emphasizing the importance of relational aspects in ecclesial leadership, particularly through the concept of friendship based on love and sacrifice, which is relevant to creating authentic and inclusive relationships, especially for Generation Z.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model kepemimpinan persahabatan yang tidak hanya berfokus pada otoritas, tetapi juga pada hubungan personal dan keterlibatan aktif antara pemimpin dan pengikut yang didasarkan pada Yohanes 15:14-17. Metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah metode kualitatif dengan analisis teks Alkitab dalam bahasa Yunani dan komentar teologis, berfokus pada konteks historis, linguistik, dan teologis Yohanes 15:14-17 untuk mengeksplorasi implikasi nilai persahabatan bagi kepemimpinan gerejawi Gen Z. Hasil pembahasan Yohanes 15:14-17 menekankan bahwa persahabatan dengan Yesus bersifat aktif melalui ketaatan, melibatkan transformasi dari hamba menjadi sahabat dengan akses pada rencana ilahi, mengandung tanggung jawab untuk berbuah, dan ditandai oleh kasih serta doa yang efektif selaras dengan kehendak Kristus. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan teologi dengan menekankan pentingnya aspek relasional dalam kepemimpinan gerejawi, khususnya melalui konsep persahabatan berlandaskan kasih dan pengorbanan, yang relevan untuk menciptakan hubungan autentik dan inklusif, terutama bagi Generasi Z.
Kemitraan Gereja dan Pemerintah dalam Menangani Kaum Lemah di Indonesia: Tinjauan Biblikal atas Keluaran 22:21-27 Djabu, Risno; angelina, claudia; Aruan, Tiopan; Batawi, Ardians
SAINT PAUL'S REVIEW Vol. 4 No. 2 (2024): December
Publisher : STT Saint Paul Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56194/spr.v4i2.88

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran gereja di Indonesia dalam mengatasi kesenjangan sosial dan kemiskinan, dengan fokus pada kemitraan dengan pemerintah. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif dan eksegesis terhadap Keluaran 22:21-27, penelitian ini mengungkap dimensi teologis yang mendasari keterlibatan gereja dalam isu-isu sosial. Analisis ini mengintegrasikan kajian konteks historis, struktural, dan implikasinya bagi konteks Indonesia kontemporer. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi original dalam pengembangan model kemitraan yang inovatif antara gereja dan pemerintah, serta memberikan rekomendasi kebijakan yang lebih efektif dalam memberdayakan kelompok-kelompok marginal.
Peranan Perempuan di dalam Gereja Berdasarkan Kajian Lukas 8:1-3 Lawolo, Aprianus; Angelina, Claudia
LOGIA: Jurnal Teologi Pentakosta Vol 6, No 1 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berea, Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37731/log.v6i1.201

Abstract

Kepemimpinan perempuan sejak dahulu tetap menjadi pembahasan yang tidak pernah selesai. Hal ini disebabkan karena masih adanya sistem patriaki di beberapa daerah dan juga institusi. Bahkan tidak heran juga gereja yang seharusnya menjadi tempat untuk menunjukkan bentuk kesetaraan tersebut malah terjebak dengan tradisi dan tafsiran yang keliru. Tujuan dari penelitian ini menawarkan sebuah gagasan bahwa kepemimpinan perempuan bukanlah hal yang berbahaya bahkan perempuan dapat memimpin semua orang bahkan di gereja sendiri. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi literatur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan dapat memimpin diatas mimbar, karena mereka setara, sehingga mereka dapat memimpin semua orang. 
KEPEMIMPINAN KRISTEN DI ERA DIGITAL TERHADAP GENERASI STRAWBERRY Hia, Lurusman Jaya; Angelina, Claudia; Santosa, Monica
TEOLOGIS, RELEVAN, APLIKATIF, CENDIKIA, KONTEKSTUAL Vol 2 No 1 (2023): TRACK: JURNAL KEPEMIMPINAN KRISTEN, TEOLOGI, DAN ENTREPRENEURSHIP
Publisher : SEKOLAH TINGGI TEOLOGI DAN ENTREPRENEURSHIP PRINGGADING (STEP) SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61660/tep.v2i1.46

Abstract

Tingkat kerapuhan generasi dalam satu dekade terakhir ini semakin bertambah akibat tekanan yang harus dihadapi dari berbagai bidang kehidupan. Sehingga memahami generasi yang cepat rapuh sebagai sarana memimpin menjadi penting untuk dipahami oleh para pemimpin Kristen dalam memimpin generasi dalam gereja. Dikotomi sakral sering kali mewarnai cara pandang pemimpin Kristen terhadap generasi yang cepat rapuh ini adalah sebagai generasi yang cepat menyerah dan tidak mau menanggung kesulitan. Atau sering disebut sebagai Strawberry Generation yang cepat lunak namun kreatif dalam perkembangan digital teknologi. Penelitian ini bermaksud untuk memahami generasi yang cepat rapuh yang disebut sebagai Strawberry Generation, dan bagaimana pemimpin Kristen menyingkapi persoalan yang sedang mereka hadapi. Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah studi literatur. Sehingga melalui kajian ini dapat dilihat bahwa Strawberry Generation adalah bagian generasi gereja, dan gereja bertanggungjawab untuk merespons permasalahan yang mereka alami dengan kepemimpinan Kristen.
Keteladanan Kepemimpinan Paulus dan Implikasinya bagi Pemimpin Masa Kini Zebua, Boyman Aspirasi; Angelina, Claudia; Santosa, Monica
Philoxenia: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2, No 1 (2023): Teologi dan Pendidikan Kristiani - November 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kalvary - Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59376/philo.v2i1.19

Abstract

Paul was one of the biblical figures who had a leadership pattern that was widely praised for being effective and able to lead the congregation he served well. However, there are still many Christians who doubt him. In the end, the Apostle Paul's leadership was interpreted as materialistic leadership even though the Bible itself clearly states that Paul was an exemplary leader both physically and spiritually, but still they did not recognize Paul's leadership. Therefore, it is very important to have an understanding of Paul's exemplary leadership, especially when experiencing moments in leading the churches served. The purpose of this study is to answer and discuss Paul's exemplary leadership and its implications for today's leaders. The research method used in writing this article is a qualitative method. The findings of this article show that leadership is an inseparable part of human life, where leadership plays an important role for the continuity and journey of human life to get closer and there is an opportunity to glorify God, then become an active missionary in relying on God. Paul's exemplary leadership can be seen in any situation he still relies on God and dares to preach the gospel and strengthen and empower others to do what he did.AbstrakPaulus adalah salah satu tokoh Alkitab yang memiliki pola kepemimpinan yang banyak dipuji karena ampuh dan mampu memimpin jemaat yang dilayaninya dengan baik. Akan tetapi masih banyak orang Kristen yang meragukannya. Namun begitu, kepemimpinan Paulus dalam Alkitab tetaplah kebenaran, tidak bisa diubah, bahkan dengan gamblang Alkitab menyatakan bahwa Paulus adalah seorang pemimpin teladan baik secara jasmani dan rohani, walaupun masih ada orang yang meragukan kepemimpinan Paulus. Oleh sebab itu sangat penting memiliki pemahaman tentang keteladanan kepemimpinan Paulus, terlebih saat mengalami momen dalam memimpin jemaat yang dilayani. Tujuan penelitian ini adalah menjawab dan membahas tentang keteladanan kepemimpinan yang dilakukan oleh Paulus dan implikasinya bagi para pemimpin masa kini. Metode penelitian yang digunakan dalam menulis artikel ini adalah metode kualitatif. Temuan artikel ini memperlihatkan bahwa kepemimpinan bagian yang tidak terpisahkan dari hidup manusia, dimana kepemimpinan memegang peranan penting untuk kelangsungan dan perjalan hidup manusia semakin dekat dan ada kesempatan untuk memuliakan Allah, lalu menjadi pelaku yang aktif bermisi dalam mengandalkan Tuhan. Keteladanan kepemimpinan Paulus ini dapat dilihat dalam situasi apapun dia tetap mengandalkan Tuhan dan berani memberitakan injil serta memperkuat dan memberdayakan orang lain untuk melakukan apa yang ia lakukan.
Perspektif Peran Orang Tua dalam Mendampingi Pemuda Berpacaran Sehat di GBT El-Shaddai Bolokan dan GBT Kristus Pembela Balla Nesya, Bita; Angelina, Claudia
Student Evangelical Journal Aiming At Theological Interpretation Vol 1 No 1: SEJATI (Student Evangelical Journal Aiming at Theological Interpretation) 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69668/sejati.v1i1.36

Abstract

This article includes a survey of congregations, especially young people at GBT El-Sahddai Bolokan and GBT Kristus Pembela Balla. This research uses quantitative research methods which aim to explore the perspective of the role of parents in assisting young people in healthy dating at GBT El-Shaddai Bolokan and GBT Kristus Pembela Balla. This quantitative research method was used to collect data through observation and distributing questionnaires to youth in the two churches. This research was conducted to find out whether there is a causal relationship that influences the two variables, namely the perspective of the role of parents (X) in assisting young people in healthy dating (Y). The results of the correlation analysis show that there is a strong and significant relationship between the role of parents and young people's healthy dating behavior with the correlation value between variables X and Y being 0.714 with a significance value of 0.05. It is hoped that the results of this research can make a scientific contribution regarding the perspective of the role of parents in assisting young people in healthy dating.
Menggali Gaya Kepemimpinan Demokratis: Studi Deskriptif Pada Pemimpin Kristen dalam Pelayanan Zebua, Eka Kurniawan; Angelina, Claudia
Student Evangelical Journal Aiming At Theological Interpretation Vol 1 No 2: SEJATI (Student Evangelical Journal Aiming at Theological Interpretation) 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69668/sejati.v1i2.61

Abstract

This study explores the application of democratic leadership in church ministry, emphasizing congregation participation, team collaboration, and Biblical values such as humility and service. The research background highlights the need for effective leadership to build harmonious relationships between leaders and congregations. A qualitative literature study was conducted to examine key elements of democratic leadership in Christian ministry contexts. The findings reveal that democratic leadership enhances congregation involvement in decision-making, strengthens effective communication, and fosters harmonious teamwork within church ministries. This leadership style reflects the principles of Jesus Christ’s servant leadership, centered on service and love. In conclusion, democratic leadership positively impacts the quality of church ministry, creating an inclusive environment and achieving collective goals effectively.