Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana tipe kepemimpinan, reward dan punishment menjadi faktor penunjang naiknya performa kinerja guru. Guru yang baik dan rajin serta menempatkan dirinya benar-benar menjadi seorang guru hendaknya diberi reward sehingga ia terus termotivasi mempertahankan prestasinya tersebut. Sebaliknya, guru yang malas bekerja, mengajar dengan asal-asalan dan tidak menyadari hakikat dirinya sebagai seorang guru mestinya dikenakan sanksi (punishment) sehingga dapat memberi pelajaran baginya untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kinerjanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis. Penggunaan metode tersebut untuk menemukan hal-hal mendasar dan esensial fenomena, realitas, dan dampak pemberian reward dan punishment. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini observasi partisipatif aktif, wawancara semi-struktur bersama pimpinan pesantren, pendidik Pesantren Darul Amin Aceh Tenggara. Hasil peningkatan kinerja guru berupa peningkatan loyalitas kepada pimpinan. Peningkatan disiplin waktu pada saat mengajar, maupun rapat rutin, selain itu beberapa guru juga aktif terlibat dalam berbagaimacam kegiatan ekstrakurikuler meski tanpa honorarium. Sebenarnya faktor pendukung yang paling besar terhadap kesuksesan pelaksanaan program karena nilai-nilai kehidupan di pesantren yang sudah mangakar bagi para guru. Nilai tersebut adalah nilai keikhlasan serta rasa patuh terhadap pimpinan sebagai atasan mereka di Pesantren.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2019