Komoditas HHBK yang sangat potensial untuk dikembangkan di NTB adalah madu. Madu merupakan salah satu jenis pangan yang sangat baik bagi kesehatan, produk perlebahan mendukung pemenuhan gizi masyarakat dan mendukung upaya pelestarian sumberdaya alam yang berperan penting dalam membantu proses penyerbukan tanaman. Pada Pulau Lombok banyak dikembangkan usaha budidaya lebah madu jenis Apis cerena dan Trigona sp. Pengembangan budidaya lebah madu trigona sudah banyak dilakukan khususnya pada masyarakat pedesaan. Akan tetapi, dalam upaya pengembangan budidaya trigona masih dalam skala Rumah tangga dan masih tradisional, sehingga mempengaruhi hasil produksi madunya. Keberhasilan usaha budidaya trigona dipengaruhi pada beberapa faktor antara lain: ketersediaan sumber pakan sepanjang musim, perkembangan koloni yang baik, serta stup yang digunakan, Bahan baku pembuatan kotak lebah atau stup memberikan pengaruh terhadap produksi madu baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Jenis kayu sebagai bahan baku stup berpengaruh, serta model stup terhadap produksi madu yang dihasilkan lebah madu trigona. Oleh karena itu, penyuluhan tentang peningkatan produktivitas lebah madu Trigona sp dengan menggunakan bahan kayu Dao (Dracontomelon dao) yang sesuai standard dan penggunaan inovasi stup bersekat sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas madu, polen dan propolis. Dengan demikian budidaya lebah madu trigona selain bermanfaat secara ekonomi dan ekologi juga dapat digunakan sebagai penunjang ketahanan pangan desa.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023