ABSTRAK Remaja merupakan masa peralihan menuju kedewasaan. Masa peralihan tersebut membutuhkan asupan gizi agar dapat berlangsung secara optimal. Adanya pola makan remaja yang tidak baik yang dapat memengaruhi status gizi remaja. Tujuan kegiatan ini yaitu membentuk kader muda gizi dengan memberikan pengetahuan dan pelatihan kepada remaja melalui metode penyuluhan. Hasil kegiatan ini diketahui bahwa kegiatan ini diikuti oleh 218 siswa-siswi. Uji Satistik Paired t-Test diperoleh hasil p value yaitu 0,000 (p value < 0,05) yang artinya bahwa terdapat perbedaan antara pengetahuan peserta sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan. Pengetahuan peserta mengalami peningkatan dari sebelum diberikan penyuluhan (pretest) yaitu dengan rata-rata nilai 67 poin dengan nilai minimal yaitu 27 dan nilai maksimal yaitu 87 meningkat menjadi rata-rata 87 poin setelah diberikan penyuluhan (postest) dengan nilai minimal 60 dan nilai maksimal 100. Hal ini menunjukkan bahwa metode penyuluhan yang dilakukan dapat meningkatkan pengetahuan peserta, sehingga peserta dapat menjawab soal pre dan postest dengan baik. Peningkatan pengetahuan ini juga berarti bahwa kegiatan ini berhasil. Diharapkan dengan terbentuknya kader muda gizi ini, mereka dapat berdaya sendiri serta dapat membantu teman sebaya, keluarga mereka ataupun orang lain dalam menjaga status kesehatan dan gizi mereka agar tetap normal. Kata kunci: Edukasi, Kader Gizi, Penyuluhan, Remaja, Status Gizi ABSTRACT Adolescence is a period of transition to maturity. This transition period requires nutritional intake so that it can take place optimally. There are unhealthy eating patterns in adolescents that can affect the nutritional status of adolescents. The purpose of this activity is to form young nutrition cadres by providing knowledge and training to youth through counseling methods. The results of this activity are known that this activity was attended by 218 students. The Paired t-Test statistical test obtained a p value of 0.000 (p value <0.05), which means that there is a difference between the participants' knowledge before and after being given counseling. Participants' knowledge has increased from before being given counseling (pretest), with an average score of 67 points with a minimum score of 27 and a maximum score of 87 increasing to an average of 87 points after being given counseling (posttest) with a minimum score of 60 and a maximum score of 100 This shows that the counseling method used can increase the knowledge of the participants, so that the participants can answer the pre and posttest questions well. This increase in knowledge also means that the activity is successful. It is hoped that with the formation of these young nutrition cadres, they will be self-sufficient and can help their peers, their families or other people in maintaining their health and nutritional status so that they remain normal. Keywords: Education, Nutrition Cadres, Counseling, Adolescents, Nutritional Status
Copyrights © 2023