Penurunan aktivitas fisik serta perubahan gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat di masa kini mengakibatkan semakin berkembangnya penyakit degeneratif dan penyakit infeksi. Eritrosit tubuh terutama eritrosit sangat berhubungan dengan terjadinya penyakit degeneratif. Untuk mendapatkan eritrosit yang baik dengan kadar eritrosit yang memadai dapat dilakukan dengan beberapa hal, salah satunya adalah olahraga dengan intensitas cukup dan teratur. Olahraga yang sesuai dengan kemampuan tubuh dapat mengaktifkan kerja eritrosit sehingga dapat meningkatkan eritrosit dan mencegah terjadinya penyakit degeneratif dan penyakit infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan submaksimal dengan intensitas terlatih dan tidak terlatih terhadap kadar eritrosit darah pada tikus putih betina galur wistar. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan post test only control group design. Objek dalam penelitian ini adalah 25 tikus putih betina (Rattus norvegicus) galur wistar yang dibagi menjadi 5 kelompok. Hasil analisis statistik dengan uji One Way Anova yaitu p=0.034 Dari hasil uji didapatkan perbedaan yang bermakna antar kelompok perlakuan. hasil uji antar kelompok pada tabel 5.6 pada penelitian ini menunjukkan kelompok K1 dan K2 signifikan dengan nilai 0,46, kelompok K2 dan kelompok K3 signifikan dengan nilai 0,33, kelompok K2 dan kelompok K4 signifikan dengan nilai 0,19. Dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna pada kadar eritosit antara latihan submaksimal intensitas terlatih dan tidak terlatih. Kata kunci : latihan submaksimal, terlatih, tidak terlatih, eritrosit
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024