Menstruasi atau haid ialah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium. Dan pada masa remaja ini tak jarang mengalami gangguan menstruai seperti dismenorea. Dismenorea atau nyeri haid mungkin merupakan suatu gejala yang paling sering menyebabkan wanita - wanita muda pergi ke dokter untuk konsultasi dan pengobatan (Winkjosastro, 2016). Menurut World Health Organization (WHO) angka kejadian dismenore cukup tinggi diseluruh dunia. Angka kejadian nyeri menstruasi di seluruh dunia masih sangat banyak, persentase kejadian nyeri menstruasi di dunia rata-rata lebih dari 50% atau berkisar sebesar 15,8-89,5% wanita di setiap negara mengalami nyeri menstruasi. (Widiatami, 2018). Di Indonesia, angka kejadian dismenorhea 64,25 % terdiri dari 54,89 % dismenorhea primer dan 9,36 % dismenorhea sekunder. Selama 50 tahun terakhir tercatat 75 % perempuan mengalami nyeri haid. Biasanya gejala dismenorhea primer terjadi pada perempuan usia produktif dan perempuan yang belum pernah hamil. Dismenorhea sering terjadi pada perempuan yang berusia antara 20 tahun atau pada usia sebelum 25 tahun. Sebanyak 61 % terjadi pada perempuan yang belum menikah (Syamsurita., Ikawati, 2022)  Hasil prasurvey yang dilakukan di Desa Sumber Agung Lampung Tengah dengan jumlah keseluruhan remaja putri sejumlah 10 didapat jumlah remaja putri sebanyak 8 orang yang mengalami nyeri haid di hari pertama. Penggunaan latihan relaksasi progresif merupakan salah satu metode non farmaklogi yang bisa  digunakan untuk penatalaksanaan nyeri. Kata Kunci : Nyeri Menstruasi, Metode Relaksasi Otot Progresif 
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023