Triyoso, Triyoso
Unknown Affiliation

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Optimalisasi pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di ruang rawat inap rumah sakit X Bandar Lampung Ibrahim, Idris; Triyoso, Triyoso; Zainaro, Muhammad Arifki
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 3 No 2 (2023): Edisi Desember 2023: Penanggulangan penyakit berpotensi kejadian luar biasa
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v3i2.354

Abstract

Background: Nursing care documentation is a record of the client's responses to nursing implementation activities in a comprehensive, systematic and structured manner as accountability for the actions taken by the nurse towards the client in carrying out nursing care using the nursing process approach. If documentation is not carried out completely, it will reduce the quality of nursing services because it will not be possible to identify the extent of the success of the nursing care that has been provided. In the legal aspect, nurses do not have written evidence if one day the client demands dissatisfaction with nursing services. Written proof of services provided to patients by nursing staff aims to avoid errors, overlaps and incomplete information. Purpose: To analyze and evaluate the optimization of the implementation of nursing care documentation in the Internal Medicine Inpatient Room at Hospital X in Bandar Lampung Method: This type of research uses a descriptive research design to investigate circumstances, conditions or other things that have been mentioned. The results are presented in the form of a research report. In descriptive research, phenomena include forms, activities, characteristics, changes, relationships, similarities and differences between one phenomenon and another. Research is carried out to determine the value of independent variables, either one or more variables (independent) without making comparisons, or connecting them with other variables. Meanwhile, the main aim of descriptive research is to systematically describe the facts and characteristics of the object or subject being studied accurately. The research was carried out in the Internal Medicine Inpatient Room at X Hospital Bandar Lampung in April 2023. Data was collected in various settings, sources and methods. Results: Most cases had complete medical record documentation of nursing care. A total of 45 (86.5%) of the nursing assessment documentation was complete. All nursing diagnosis documentation is complete. Data on planning documentation shows that almost all of them, 48 (92.3%) are also complete. Nearly 40 (76.9%) of the medical record status in nursing implementation documentation was complete. Finally, almost all 50 (96.2%) of the medical record status in the nursing evaluation documentation were also complete. Conclusion: The description of the documentation of care, assessment, diagnosis, planning, implementation and evaluation of nursing in the Internal Medicine Inpatient Room at Hospital X in Bandar Lampung shows that most of it is completely filled. Suggestion: It is hoped that the results of this research will be able to optimize the implementation of nursing care documentation in a systematic, comprehensive and complete manner for health services. Keywords: Documentation; Nursing Care; Patient Satisfaction. Pendahuluan: Dokumentasi asuhan keperawatan merupakan catatan tentang tanggapan/respon klien terhadap kegiatan-kegiatan pelaksanaan keperawatan secara menyeluruh, sistematis dan terstruktur sebagai pertanggunggugatan terhadap tindakan yang dilakukan perawat terhadap klien dalam melaksanakan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Apabila pendokumentasian tidak dilakukan dengan lengkap akan dapat menurunkan mutu pelayanan keperawatan karena tidak akan dapat mengidentifikasi sejauh mana tingkat keberhasilan asuhan keperawatan yang telah diberikan. dalam aspek legal perawat tidak mempunyai bukti tertulis jika suatu hari nanti klien menuntut ketidakpuasan akan pelayanan keperawatan. Bukti tertulis pelayanan yang diberikan kepada pasien oleh tenaga keperawatan bertujuan untuk menghindari kesalahan, tumpang tindih dan ketidak lengkapan informasi. Tujuan: Untuk menganalisis dan mengevaluasi optimalisasi pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Rumah Sakit X di Bandar Lampung Metode: Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Dalam penelitian deskriptif fenomena ada yang berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan yang lainnya. Penelitian dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Sedangkan tujuan utama penelitian deskriptif menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat. Penelitian dilaksanakan di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Rumah Sakit X Bandar Lampung pada bulan April 2023. Pengumpulan data didapatkan dalam berbagai setting, sumber dan cara. Hasil: Sebagian besar kasus memiliki status rekam medis dokumentasi asuhan keperawatan yang lengkap. Sebanyak 45 (86.5%) pada dokumentasi pengkajian keperawatan adalah lengkap. Pada dokumentasi diagnosa keperawatan seluruhnya lengkap. Data pada dokumentasi perencanaan menunjukan hampir seluruhnya sebanyak 48 (92.3%) juga lengkap. Hampir seluruhnya sebanyak 40 (76.9%)  status rekam medis pada dokumentasi implementasi keperawatan adalah lengkap. Terakhir hampir seluruhnya sebanyak 50 (96.2%) status rekam medis pada dokumentasi evaluasi keperawatan juga lengkap. Simpulan: Gambaran dokumentasi asuhan, pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Rumah Sakit X di Bandar Lampung menunjukan sebagian besar terisi lengkap.   Saran: Hasil penelitian ini diharapkan mampu mengoptimalkan pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan secara sistematis, komprehensif dan lengkap bagi pelayanan kesehatan. 
SOSIALISASI PENERAPAN METODE RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENURUNKAN NYERI MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI DESA SUMBER AGUNG LAMPUNG TENGAH Adelta, Yosi; Keswara, Umi Romayati; Rilyani, Rilyani; Trismiyana, Eka; Elliya, Rahma; Wandini, Riska; Triyoso, Triyoso
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2023): Volume 5 Nomor 2 November 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v5i2.13146

Abstract

Menstruasi atau haid ialah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium. Dan pada masa remaja ini tak jarang mengalami gangguan menstruai seperti dismenorea. Dismenorea atau nyeri haid mungkin merupakan suatu gejala yang paling sering menyebabkan wanita - wanita muda pergi ke dokter untuk konsultasi dan pengobatan (Winkjosastro, 2016). Menurut World Health Organization (WHO) angka kejadian dismenore cukup tinggi diseluruh dunia. Angka kejadian nyeri menstruasi di seluruh dunia masih sangat banyak, persentase kejadian nyeri menstruasi di dunia rata-rata lebih dari 50% atau berkisar sebesar 15,8-89,5% wanita di setiap negara mengalami nyeri menstruasi. (Widiatami, 2018). Di Indonesia, angka kejadian dismenorhea 64,25 % terdiri dari 54,89 % dismenorhea primer dan 9,36 % dismenorhea sekunder. Selama 50 tahun terakhir tercatat 75 % perempuan mengalami nyeri haid. Biasanya gejala dismenorhea primer terjadi pada perempuan usia produktif dan perempuan yang belum pernah hamil. Dismenorhea sering terjadi pada perempuan yang berusia antara 20 tahun atau pada usia sebelum 25 tahun. Sebanyak 61 % terjadi pada perempuan yang belum menikah (Syamsurita., Ikawati, 2022)  Hasil prasurvey yang dilakukan di Desa Sumber Agung Lampung Tengah dengan jumlah keseluruhan remaja putri sejumlah 10 didapat jumlah remaja putri sebanyak 8 orang yang mengalami nyeri haid di hari pertama. Penggunaan latihan relaksasi progresif merupakan salah satu metode non farmaklogi yang bisa  digunakan untuk penatalaksanaan nyeri. Kata Kunci : Nyeri Menstruasi, Metode Relaksasi Otot Progresif 
Hubungan Pengetahuan dengan Stigma Masyarakat Terhadap Penderita Penyakit Kusta di Desa Karyamukti Wilayah Kerja Puskesmas Sekampung Kabupaten Lampung Timur Trismiyana, Eka; Triyoso, Triyoso; Hidayat, Taufiq
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 8 (2024): Volume 4 Nomor 8 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i8.15142

Abstract

ABSTRACT Leprosy is an infectious disease caused by a bacterium. It affects the peripheral nerves, skin, mucous membranes (mouth), upper respiratory tract, reticuloendothelial system, eyes, muscles, bones, and testes. There are two types of leprosy, namely wet type MB (Multi Bacillary) and dry type PB (Pasui Bacillary). This disease remains problematic in Indonesia with 403 new cases reported in 2021. While in Lampung Province, there were 122 patients with a prevalence rate of 0.20 per 10,000 population in 2021. Especially in East Lampung Regency, there were 14 new cases reported in 2021, with a prevalence rate of 0.2 per 10,000 population. This study was to determine the relationship between knowledge and community stigma towards leprosy patients in Karya Mukti Village, working area of Sekampung Primary Health Center, East Lampung Regency in 2023. This study used a quantitative approach with an analytical survey design using a cross-sectional approach. The population of this study included all residents in Karya Mukti Village, totaling 1,200 families. The sample size of 300 families determined using random sampling technique. The data were analysed using the Chi-Square statistical test. Based on the frequency data, 40 (13.3%) respondents had good knowledge about leprosy, while 260 (86.7%) respondents had poor knowledge. Regarding the frequency of community stigma towards leprosy patients, 138 (46.0%) showed positive stigma, and 162 (54.0%) showed negative stigma. The Chi-Square test resulted in a p-value of 0.001 (<0.05) with an Odd Ratio of 3.182. There is a relationship between knowledge and community stigma towards leprosy patients (p-value 0.001, OR 3.182) in Karya Mukti Village, working area of Sekampung Primary Health Center of East Lampung Regency in 2023. It is recommended for the primary health center to enhance community activities by providing health education to improve awareness among the community about leprosy, particularly regarding the transmission process. By understanding how leprosy is transmitted, the community can overcome negative perceptions and fear associated with the disease, which has long been considered dangerous. Keywords: Knowledge, Stigmatization, and Leprosy ABSTRAK Kusta merupakan jenis penyakit menular melalui kuman, Penyakit ini menyerang syaraf tepi, kulit, mukosa (mulut), saluran pernapasan bagian atas, sistem retikulo endotelia, mata, otot, tulang, dan testis. dan ada 2 jenis penyakit kusta yaitu kusta basah tipe MB (Multi Bacillary), kusta kering tipe PB (Pasui Bacillary) yang masih menjadi permasalahan di Indonesia sebanyak 4,03 kasus baru pada th 2021 dan diprovinsi lampung sebanyak 122 penderita dengan angka prevelensi 0,20 per 10.000 penduduk tahun 2021 khususnya di Kabupaten Lampung Timur Pada tahun 2021 terdapat penemuan kasus baru yang menderita penyakit kusta sebanyak 14 penderita dengan angka prevelensi 0,2 per 10.000 penduduk. Diketahui Hubungan Pengetahuan Dengan Stigma Masyarakat Terhadap Penderita Kusta Di Desa Karya Mukti Wilayah Kerja Puskesmas Sekampung Kabupaten Lampung Timur Tahun 2023. Jenis penelitian kuantitatif. Rancangan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat yang ada di Desa Karyamukti sebanyak 1200 Kepala Keluarga (KK) deangan jumlah sempel 300 Kepala Keluarga (KK). Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Analysis data menggunakan uji statistik Chi Square. Berdasarkan data frekuensi pengetahuan tentang penyakit kusta berpengetahuan baik 40 (13.3%), berpengetahuan kurang 260 (86.7%) dan data frekuensi stigma masyarakat terhadap penderita penyakit kusta stigma positif 138 (46.0%), stigma negatif 162 (54.0%). Hasil uji Chi-square didapatkan nilai p value 0.001 (<0.05) dengan Odd Ratio 3.182. Adanya hubungan pengetahuan dengan stigma masyarakat terhadap penderita penyakit kusta (p value 0.001. OR 3.182) di Desa Karyamukti Wilayah Kerja Puskesmas Sekampung Lampung Timur tahun 2023. Bagi pihak Puskesmas disarankan meningkatkan kegiatan bagi masyarakat dengan cara memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang penyakit kusta khususnya proses penularan penyakit kusta. Sehingga dengan mengetahui penularan penyakit kusta, masyarakat tidak lagi memiliki anggapan negatif dan takut dengan penyakit kusta yang selama ini dianggap sebagai penyakit yang berbahaya. Kata Kunci: Pengetahuan, Stigmatisasi, dan Kusta
Hubungan kualitas pelayanan dengan kepuasan keluarga pasien di poli jiwa rawat jalan Kasiyo, Kasiyo; Triyoso, Triyoso; Yulyani, Vera
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 1 No 1 (2021): Edisi Manajemen rumah saki
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v1i1.134

Abstract

Pendahuluan: Pelayanan kesehatan yang berkualitas yaitu pelayanan yang diberikan kepada pasien dapat memberikan rasa aman, nyaman, terpenuhinya kebutuhan fisik, emosi dan spiritual yang dapat mengurangi kecemasan sehingga mempercepat proses penyembuhan. Sedangkan dampak perawat terhadap kualitas pelayanan keperawatan yang tidak berkualitas bagi pasien yaitu perasaan dipermalukan, takut, putus asa, ketidakberdayaan, keterasingan, kerentanan, kenangan buruk, kehilangan kendali diri dan memperlambat proses penyembuhan. Tujuan: Mengetahui hubungan kualitas pelayanan dengan kepuasan keluarga pasien di Poli Jiwa rawat jalan RSJD Provinsi Lampung Tahun 2019 Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif . Desain dalam penelitian ini menggunakan analitik yang artinya penelitian yang menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi, dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga pendamping pasien jiwa yang melakukan kontrol di Poli Jiwa RSJD Provinsi Lampung dengan rata-rata jumlah kunjungan perbulan adalah 2.580 pasien Sehingga di dapatkan sampel sejumlah 171 responden. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik, didapatkan p-value 0,004 atau p-value < nilai α (0,05). Simpulan: Simpulan: Terdapat hubungan kualitas pelayanan dengan kepuasan keluarga pasien di Poli Jiwa rawat jalan RSJD Provinsi Lampung Tahun 2019.
Optimalisasi pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di ruang rawat inap rumah sakit X Bandar Lampung Ibrahim, Idris; Triyoso, Triyoso; Zainaro, Muhammad Arifki
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 3 No 2 (2023): December Edition 2023: Penanggulangan penyakit berpotensi kejadian luar biasa
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v3i2.354

Abstract

Background: Nursing care documentation is a record of the client's responses to nursing implementation activities in a comprehensive, systematic and structured manner as accountability for the actions taken by the nurse towards the client in carrying out nursing care using the nursing process approach. If documentation is not carried out completely, it will reduce the quality of nursing services because it will not be possible to identify the extent of the success of the nursing care that has been provided. In the legal aspect, nurses do not have written evidence if one day the client demands dissatisfaction with nursing services. Written proof of services provided to patients by nursing staff aims to avoid errors, overlaps and incomplete information. Purpose: To analyze and evaluate the optimization of the implementation of nursing care documentation in the Internal Medicine Inpatient Room at Hospital X in Bandar Lampung Method: This type of research uses a descriptive research design to investigate circumstances, conditions or other things that have been mentioned. The results are presented in the form of a research report. In descriptive research, phenomena include forms, activities, characteristics, changes, relationships, similarities and differences between one phenomenon and another. Research is carried out to determine the value of independent variables, either one or more variables (independent) without making comparisons, or connecting them with other variables. Meanwhile, the main aim of descriptive research is to systematically describe the facts and characteristics of the object or subject being studied accurately. The research was carried out in the Internal Medicine Inpatient Room at X Hospital Bandar Lampung in April 2023. Data was collected in various settings, sources and methods. Results: Most cases had complete medical record documentation of nursing care. A total of 45 (86.5%) of the nursing assessment documentation was complete. All nursing diagnosis documentation is complete. Data on planning documentation shows that almost all of them, 48 (92.3%) are also complete. Nearly 40 (76.9%) of the medical record status in nursing implementation documentation was complete. Finally, almost all 50 (96.2%) of the medical record status in the nursing evaluation documentation were also complete. Conclusion: The description of the documentation of care, assessment, diagnosis, planning, implementation and evaluation of nursing in the Internal Medicine Inpatient Room at Hospital X in Bandar Lampung shows that most of it is completely filled. Suggestion: It is hoped that the results of this research will be able to optimize the implementation of nursing care documentation in a systematic, comprehensive and complete manner for health services. Keywords: Documentation; Nursing Care; Patient Satisfaction. Pendahuluan: Dokumentasi asuhan keperawatan merupakan catatan tentang tanggapan/respon klien terhadap kegiatan-kegiatan pelaksanaan keperawatan secara menyeluruh, sistematis dan terstruktur sebagai pertanggunggugatan terhadap tindakan yang dilakukan perawat terhadap klien dalam melaksanakan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Apabila pendokumentasian tidak dilakukan dengan lengkap akan dapat menurunkan mutu pelayanan keperawatan karena tidak akan dapat mengidentifikasi sejauh mana tingkat keberhasilan asuhan keperawatan yang telah diberikan. dalam aspek legal perawat tidak mempunyai bukti tertulis jika suatu hari nanti klien menuntut ketidakpuasan akan pelayanan keperawatan. Bukti tertulis pelayanan yang diberikan kepada pasien oleh tenaga keperawatan bertujuan untuk menghindari kesalahan, tumpang tindih dan ketidak lengkapan informasi. Tujuan: Untuk menganalisis dan mengevaluasi optimalisasi pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Rumah Sakit X di Bandar Lampung Metode: Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Dalam penelitian deskriptif fenomena ada yang berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan yang lainnya. Penelitian dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Sedangkan tujuan utama penelitian deskriptif menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat. Penelitian dilaksanakan di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Rumah Sakit X Bandar Lampung pada bulan April 2023. Pengumpulan data didapatkan dalam berbagai setting, sumber dan cara. Hasil: Sebagian besar kasus memiliki status rekam medis dokumentasi asuhan keperawatan yang lengkap. Sebanyak 45 (86.5%) pada dokumentasi pengkajian keperawatan adalah lengkap. Pada dokumentasi diagnosa keperawatan seluruhnya lengkap. Data pada dokumentasi perencanaan menunjukan hampir seluruhnya sebanyak 48 (92.3%) juga lengkap. Hampir seluruhnya sebanyak 40 (76.9%)  status rekam medis pada dokumentasi implementasi keperawatan adalah lengkap. Terakhir hampir seluruhnya sebanyak 50 (96.2%) status rekam medis pada dokumentasi evaluasi keperawatan juga lengkap. Simpulan: Gambaran dokumentasi asuhan, pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Rumah Sakit X di Bandar Lampung menunjukan sebagian besar terisi lengkap.   Saran: Hasil penelitian ini diharapkan mampu mengoptimalkan pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan secara sistematis, komprehensif dan lengkap bagi pelayanan kesehatan. 
Hubungan Perilaku Bullying terhadap Kemampuan Interaksi Sosial dan Kepercayaan Diri pada Siswa/Siswi di SMP Negeri 26 Bandar Lampung Mariyam, Siti Herlina; Elliya, Rahma; Triyoso, Triyoso
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 2 (2025): Volume 7 Nomor 2 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i2.16749

Abstract

ABSTRACT Juvenile delinquency is a form of naughty or deviant behavior that commonly occurs in teenagers. Bullying is a form of naughty behavior that often occurs among children and teenagers, where someone uses power repeatedly against individual and they consider weak or helpless, both physically and verbally. The impact of bullying not only affects the physical body but also mental and psychological health. To determine the relationship between bullying behavior and social interaction skills and self-confidence. This research is quantitative using a cross sectional approach. The sampling technique used in this research is the Probability Sampling Technique with the application of the stratified random sampling model. The population in this study was grade 8, the sample in this study was 133 respondents, data collection in this study was through a questionnaire, namely a questionnaire on bullying behavior, social interaction and self-confidence. The data analysis used in this research is univariate and bivariate analysis. The results of bullying behavior that occurred among students at SMP Negeri 26 Bandar Lampung were obtained, namely at a moderate level of bullying with a total of 81 (60.9%), social interaction abilities at a medium level of 61 (45.9%), and Self-Confidence at a low level of 73 (54.9%). The Chi-Square Test results obtained a p value of 0.000 (<0.05). There is a relationship between bullying behavior and social interaction abilities with a p value of 0.000 (<0.05) and between bullying behavior and self-confidence with a p value of 0.000 (<0.05) for students at SMP Negeri 26 Bandar Lampung. Keywords: Teenagers, Bullying, Social Interaction, Self-Confidence.  ABSTRAK Kenakalan remaja merupakan salah satu bentuk perilaku nakal atau penyimpangan yang umum terjadi pada remaja. Bullying adalah bentuk perilaku nakal yang sering terjadi di kalangan anak-anak dan remaja, di mana seseorang menggunakan kekuasaan secara berulang-ulang terhadap individu yang dianggapnya lemah atau tidak berdaya, baik secara fisik maupun verbal. Dampak dari bullying tidak hanya berdampak pada tubuh fisik tetapi juga kesehatan mental dan psikologis. Untuk mengetahui hubungan perilaku bullying terhadap kemampuan interaksi sosial dan kepercayaan diri. Penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik Probability Sampling dengan penerapan model stratified random sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas 8, sampel dalam penelitian ini sebanyak 133 responden, pengumpulan data dalam penelitian ini melalui kuisioner perilaku bullying, interaksi sosial dan kepercayaan diri. Analisa data yang digunakan dalam peneltian ini adalah Analisa univariat dan Bivariat. Berdasarkan data Frekuensi didapatkan hasil perilaku bulliying yang terjadi pada Siswa/Siswi di SMP Negeri 26 Bandar Lampung, yaitu pada tingkat bully sedang dengan total sebanyak 81 (60,9%), kemampuan interaksi sosial pada tingkat sedang 61 (45,9%), dan Kepercayaan Diri pada tingkat rendah sebanyak 73 (54.9%). Hasil Uji Chi-Square didapatkan nilai p value 0,000 (<0,05), yang artinya terdapat hubungan antara perilaku bulliying dengan kemampuan interaksi sosial dan kepercayaan diri. Terdapat hubungan antara perilaku bullying dengan kemampuan interaksi sosial dengan nilai p value 0.000 (<0.05) dan terdapat hubungan antara perilaku bullying dengan kepercayaan diri dengan nilai p value 0.000 (<0.05) Pada Siswa/Siswi Di SMP Negeri 26 Bandar Lampung. Kata Kunci: Kenakalan Remaja, Bullying, Interaksi Sosial, Kepercayaan Diri.
Asuhan keperawatan komprehensif pola nafas tidak efektif pada pasien asma dengan teknik aromaterapi dan massage Triyoso, Triyoso; Eliya, Rahma; Fitriyan, Irma
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 1 No. 3 (2021): Terapi Komplementer Dalam Keperawatan
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v1i3.87

Abstract

Pendahuluan: Berdasarkan data survey di Provinsi Lampung dengan jumlah penderita Asma sebanyak 4.403 pada tahun 2020 sedangkan kasus di wilayah kerja Puskesmas Ganjar Agung Metro Barat terdapat sebanyak 240 kasus dengan kejadian ASMA. Tujuan: Melakukan pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi asuhan keperawatan komprehensif pola nafas tidak efektif pada pasien asma pada pasien asma dengan teknik aromaterapi dan massage Di Puskesmas Ganjar Agung Metro Barat Metode: Desain student oral case analysis (SOCA) menggunakan desain studi kasus dalam bentuk penerapan dengan cara pendekatan sesuai metode deskriptif, metode ini bersifat mengumpulkan data terlebih dahulu, menganalisis data lalu menarik kesimpulan data. Unit yang menjadi kasus tersebut secara lebih jauh dianalisis dan diberikan suatu tindakan terapi Hasil: An. R Implementasi keperawatan yang dilakukan yaitu dengan memberikan tindakan keperawatan non farmakologi terapi uap hangat menggunakan campuran minyak kayu putih untuk menurunkan sesak pada dan di kolaborasikan dengan menggunakan masase kaki. An. T dengan masalah sesak diberikan tindakan keperawatan menggunakan uap hangat untuk menurunkan sesak yang dirasakan, dengan memberikan uap air hangat maka akan menambah rasa nyaman dan menurunkan sesak karena otot paru akan lebih mampu melakukan gerakan secara bebas. Simpulan: maka ditarik kesimpulan dengan memberikan uap air angat dicampur minyak kayu putih dan disertai dengan massages mampu menurunkan sesak. Saran agar orang tua mampu menerapkan teknik ini secara mandiri.
Asuhan keperawatan pada lansia dengan insomnia menggunakan terapi penerapan massase Triyoso, Triyoso; Romayati, Umi; Bayu Herdiantama, Rio Nanda
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 1 No. 4 (2021): Perawatan Lansia Secara Umum Dan Pertolongan Pertama Pada Keadaan Darurat
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v1i4.138

Abstract

Pendahuluan: Menurut Word Health Organization (WHO) populasi lansia yang berusia diatas 60 tahun diperkirakan menjadi dua kali lipat dari 11% pada tahun 2000 dan akan meningkat menjadi 22% tahun 2050. Berdasarkan hasil Susenas tahun 2013, jumlah lansia di Indonesia telah mencapai 20, 40 juta orang atau sekitar 8,05% dari total penduduk Indonesia. Jumlah penduduk di Indonesia lansia di Indonesia pada tahun 2025 akan bertambah sekitar 34,22 juta jiwa Tujuan: melakukan pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi pengkajian komprehensif pada lansia dengan insomnia menggunakan terapi penerapan massage dan air hangat di metro Metode : desain analisis kasus lisan siswa (SOCA) menggunakan desain studi kasus dalam bentuk penerapan cara pendekatan sesuai metode deskriptif, metode ini mengumpulkan data terlebih dahulu, menganalisis data dan menarik kesimpulan data. Unit yang menjadi kasus-kasus tersebut secara lebih jauh dianalisis dan diberikan suatu tindakan terapi. Hasil : Evaluasi yang dilakukan terhadap kedua pasien dengan masalah insomnia pada lansia dengan memberikan terapi rendam air hangat dan masase untuk pasien pertama sedangkan pada pasien kedua gunakan rendam air hangat saja. Untuk hasil perbandingan yang di berikan menunjukkan bahwa setelah melakukan penerapan yang mengalami perubahan signifikan pada pasien dengan penerapan terapi masase dan rendam air hangat sedangkan yang di lakukan penerapan air hangat saja mengalami perubahan namun tidak signifikan. Simpulan : Setelah dilakukan implementasi, evaluasi yang dapat dilakukan yaitu masalah teratasi
Penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tentang mencuci tangan menggunankan sabun pada anak di Kelurahan Sumber Agung Kemiling Bandar Lampung Gunawan, Muhammad Ricko; Triyoso, Triyoso; Winarno, Rudi; Kusumaningsih, Dewi; Nirwanto, Nirwanto; Ismi, Aprilia; Nurlaini; Sofa, Taufik; Andriyani, Veni
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 2 No. 4 (2022): Promosi Dan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v2i4.253

Abstract

Introduction: Health is a state of well-being of body, soul and social that allows everyone to live socially and economically productive. Therefore, health is a very important thing to pay attention to because it will underlie the improvement of the quality and quantity of life in the community. This can be done with clean and healthy living behavior, one of which is by washing hands with soap. Without us knowing it, germs and bacteria that stick to the hands are very dangerous to health. Children are one of those who experience a fairly high level of play activity. However, the habit of washing hands with good soap is not realized by some children. Children view soap as only useful for removing dirt and odors. To carry out a hand washing program, wash hands with soap, the availability of water and soap for washing hands is actually not a problem but an obstacle is a factor in children's habits. For this reason, the role of caregivers/early childhood educators is needed to provide useful programs for children, namely getting used to washing hands with soap after completing activities or other activities. Objective: Children in the Sumber Agung, Kemiling, Bandar Lampung sub-districts are able to understand and apply clean and healthy living behaviors about washing hands with soap properly and correctly. Method: The implementation of the method used is based on ibM. Providing information and visual training to children in the Sumber Agung, Kemiling, Bandar Lampung sub-districts. Results: Children in the Sumber Agung, Kemiling, Bandar Lampung sub-districts can receive well about the application of clean and healthy living behavior by washing their hands. Conclusion: There is a significant increase in children in the Sumber Agung, Kemiling, Bandar Lampung villages on the awareness of the importance of washing hands.   Pendahuluan: Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Oleh karena itu kesehatan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena akan mendasari peningkatan kualitas dan kuantitas hidup dalam masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan perilaku hidup bersih dan sehat salah satunya yaitu dengan mencuci tangan menggunakan sabun. Tanpa kita sadari, kuman dan bakteri yang menempel pada tangan sangat membahayakan kesehatan.anak-anak adalah salah satu yang mengalami aktivitas bermain yang cukup tinggi. Namun, kebiasaan mencuci tangan dengan sabun yang baik itu tidak disadari oleh sebagian anak-anak. Anak-anak memandang sabun hanya bermanfaat untuk menghilangkan kotor dan bau. Untuk melakukan program mencuci tangan cuci tangan dengan sabun, ketersedian air dan sabun untuk mencuci tangan sebenarnya bukan masalah tapi menjadi hambatan adalah faktor kebiasaan anak-anak. Untuk itu diperlukan peran pengasuh/pendidik anak usia dini untuk memberikan program yang bermanfaat kepada anak, yaitu membiasakan mencuci tangan dengan sabun setelah selesai melakukan kegiatan mau pun aktivitas lainnya. Tujuan: Anak-anak dikelurahan sumber agung, kemiling, bandar lampung mampu memahami dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat tentang mencuci tangan menggunakan sabun dengan baik dan benar. Metode: Pelaksanaan metode yang digunakan yaitu berbasis ibM. Pemberian informasi dan pelatihan visual pada anak-anak dikelurahan sumber agung, kemiling, bandar lampung. Hasil: Anak-anak dikelurahan sumber agung, kemiling, bandar lampung bisa menerima dengan baik tentang penerapan perilaku hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan. Simpulan: Terdapat peningkatan yang signifikan pada anak-anak dikelurahan sumber agung, kemiling, bandar lampung atas kesadaran pentingnya mencuci tangan.
Edukasi manajemen stress pada remaja dengan relaksasi nafas dalam dan relaksasi otot progresif Triyoso, Triyoso; Furqoni, Prima Dian; Rilyani, Rilyani; Wandini, Riska
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 4 No. 1 (2024): JOURNAL OF Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v4i1.391

Abstract

Background: Adolescence is the most important period in human life, and adolescence refers to the stage of life that represents the transition from childhood to adulthood. Stress in the younger generation throughout the world occurs in both developed and developing countries. The prevalence of stress and anxiety in adolescents worldwide ranges from 5 to 70%. In the United States alone, 60% of suicide victims suffer from stress and depression. In addition, the prevalence of stress among Korean teenagers was found to be 39.3% in 2019. In Indonesia the prevalence of stress among teenagers increase from year to year, reaching 6.0% of the population. Purpose: Increasing teenagers' knowledge about proper stress management through deep breathing relaxation techniques and progressive muscle relaxation techniques. Method: The community service method carried out is using the socialization method, and filling out questionnaires for Permata Bunda IT High School students. Results: There were 16 participants (100%) who were able to carry out deep breathing relaxation and there were 16 participants (100%) who were able to carry out progressive muscle relaxation. Conclusion: The breathing relaxation technique achieved an incredible 100% success rate among 16 participants, highlighting its undeniable effectiveness in reducing stress. Likewise, Progressive Muscle Relaxation exhibits universal adaptability with a 100% success rate, positioning it as a powerful technique in combating the stressors of modern life. Keywords: Relaxation Techniques; Stress Management; Teenagers. Pendahuluan: Masa remaja merupakan masa terpenting dalam kehidupan manusia, dan masa remaja mengacu pada tahap kehidupan yang mewakili peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Stres pada generasi muda di seluruh dunia terjadi baik di negara maju maupun  berkembang. Prevalensi stres dan kecemasan pada remaja di seluruh dunia berkisar antara 5 hingga 70%. Di Amerika Serikat saja, 60% korban bunuh diri menderita stres dan depresi. Selain itu, prevalensi stres di kalangan remaja  Korea ditemukan sebesar 39,3% pada tahun 2019. Di Indonesia prevalensi stres di kalangan remaja meningkat dari tahun ke tahun,  mencapai 6,0% dari populasi. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan remaja mengenai manajemen stres yang baner melalui teknik relaksasi nafas dalam dan teknik relaksasi otot progresif. Metode: Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan yaitu menggunakan metode sosialisasi, dan pengisian kuesioner kepada siswa SMA IT Permata Bunda. Hasil: Terdapat 16 partisipan (100%) mampu melakukan relaksasi pernapasan dalam dan terdapat 16 partisipan (100%) yang mampu melakukan relaksasi otot progresif. Simpulan: Teknik relaksasi pernapasan mencapai tingkat keberhasilan 100% yang luar biasa di antara 16 partisipan, menyoroti efektivitasnya yang tidak dapat disangkal dalam mengurangi stres. Demikian pula, Relaksasi Otot Progresif menunjukkan kemampuan beradaptasi universal dengan tingkat keberhasilan 100%, memposisikannya sebagai teknik yang kuat dalam melawan pemicu stres dalam kehidupan modern.