Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Latihan rentang gerak sendi (ROM) untuk menurunkan nyeri sendi pada pasien dengan asam urat tinggi Nurhasanah, Aan; Trismiyana, Eka; Pribadi, Teguh
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 3 No 1 (2023): Penanganan Kecemasan Pasien Menjelang Operasi
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v3i1.343

Abstract

Background: Gout Arthritis is a disease that attacks the joints and bone tissue by the accumulation of uric acid crystals, causing inflammation. The prevalence of joint disease in Lampung is 7.2 percent. Besides that, gout is one of the 3 biggest diseases in Adijaya village. Range of Motion (ROM) exercises can be used as non-pharmacological therapy in reducing joint pain. Range Of Motion (ROM) can also be used to improve joint mobility. Purpose: To make a report on family nursing care by implementing Range of Motion Exercises (ROM) for joint pain in clients who have gout in families in Adijaya village, Central Lampung district in 2023. Method: This writing uses the case study method with the Family Nursing Care approach with 2 respondents who are in the working area of ​​Adijaya Village. The instruments used were SOP Range Of Motion (ROM), daily ROM exercise observation sheets, and a Numeric Rating Scale pain gauge. The study was conducted from April 28 to April 30 2023 using the method of implementing range of motion exercises (ROM) for 10-15 minutes to reduce joint pain in gout patients. Results: Pain before the intervention was moderate pain (4-6) compared to pain after the intervention became mild pain (1-3). Conclusion: range of motion exercises (ROM) can reduce pain when ROM is done to minimize pain in gout responders.   Keywords: Gout Arthritis; Pain; Range Of Motion (ROM)   Pendahuluan: Gout Arthritis adalah penyakit yang menyerang persendian dan jaringan tulang oleh penumpukan kristal asam urat sehingga menimbulkan peradangan. Prevalensi penyakit sendi di Lampung sebesar 7,2 persen. Selain itu asam urat merupakan salah satu dari 3 penyakit paling besar di Desa Adijaya. Latihan Rentang Gerak atau Range Of Motion (ROM) dapat digunakan sebagai terapi non farmakologis dalam menurunkan nyeri sendi. Range Of Motion (ROM) juga dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan mobilitas sendi. Tujuan: Untuk membuat laporan asuhan keperawatan keluarga dengan penerapan Latihan Rentang Gerak (ROM) terhadap nyeri sendi pada klien yang memiliki Asam Urat di keluarga di Desa Adijaya kabupaten Lampung Tengah tahun 2023. Metode: Penulisan ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan Asuhan Keperawatan Keluarga dengan 2 responden yang berada diwilayah kerja Desa Adijaya. Instrumen yang digunakan yakni SOP Range Of Motion (ROM), lembar observasi latihan harian ROM, dan alat ukur nyeri Numeric Rating Scale. Penelitian dilakukan pada 28 April hingga 30 April 2023 dengan metode penerapan latihan rentang gerak (ROM) 10-15 menit untuk menurunkan nyeri sendi pada pasien asam urat. Hasil: Nyeri sebelum dilakukan intervensi nyeri sedang (4-6) dibandingkan dengan nyeri setelah dilakukan intervensi menjadi nyeri ringan (1-3). Simpulan: latihan rentang gerak (ROM) dapat menurunkan nyeri saat dilakukan ROM dapat dilakukan untuk meminimalisir terjadi nyeri pada responden asam urat.
SOSIALISASI PENERAPAN METODE RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENURUNKAN NYERI MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI DESA SUMBER AGUNG LAMPUNG TENGAH Adelta, Yosi; Keswara, Umi Romayati; Rilyani, Rilyani; Trismiyana, Eka; Elliya, Rahma; Wandini, Riska; Triyoso, Triyoso
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2023): Volume 5 Nomor 2 November 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v5i2.13146

Abstract

Menstruasi atau haid ialah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium. Dan pada masa remaja ini tak jarang mengalami gangguan menstruai seperti dismenorea. Dismenorea atau nyeri haid mungkin merupakan suatu gejala yang paling sering menyebabkan wanita - wanita muda pergi ke dokter untuk konsultasi dan pengobatan (Winkjosastro, 2016). Menurut World Health Organization (WHO) angka kejadian dismenore cukup tinggi diseluruh dunia. Angka kejadian nyeri menstruasi di seluruh dunia masih sangat banyak, persentase kejadian nyeri menstruasi di dunia rata-rata lebih dari 50% atau berkisar sebesar 15,8-89,5% wanita di setiap negara mengalami nyeri menstruasi. (Widiatami, 2018). Di Indonesia, angka kejadian dismenorhea 64,25 % terdiri dari 54,89 % dismenorhea primer dan 9,36 % dismenorhea sekunder. Selama 50 tahun terakhir tercatat 75 % perempuan mengalami nyeri haid. Biasanya gejala dismenorhea primer terjadi pada perempuan usia produktif dan perempuan yang belum pernah hamil. Dismenorhea sering terjadi pada perempuan yang berusia antara 20 tahun atau pada usia sebelum 25 tahun. Sebanyak 61 % terjadi pada perempuan yang belum menikah (Syamsurita., Ikawati, 2022)  Hasil prasurvey yang dilakukan di Desa Sumber Agung Lampung Tengah dengan jumlah keseluruhan remaja putri sejumlah 10 didapat jumlah remaja putri sebanyak 8 orang yang mengalami nyeri haid di hari pertama. Penggunaan latihan relaksasi progresif merupakan salah satu metode non farmaklogi yang bisa  digunakan untuk penatalaksanaan nyeri. Kata Kunci : Nyeri Menstruasi, Metode Relaksasi Otot Progresif 
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SENAM PROLANIS PADA LANSIA YANG MENDERITA HIPERTENSI DI UPTD PSLU TRESNA WERDA NATAR LAMPUNG SELATAN Keswara, Umi Romayati; Rilyani, Rilyani; Trismiyana, Eka; Wardiyah, Aryanti; Andoko, Andoko; Slivia, Eka; Elliya, Rahma
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2024): Volume 6 Nomor 1 Mei 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v6i1.14752

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang sering diderita oleh lanjut usia atau lansia. Hal ini terjadi karena lansia mengalami perubahan fisik dan penurunan fungsi  tubuh, hipertensi pada  lansia  apabila tidak ditangani dengan tepat dan dibiarkan begitu saja dapat menimbukan komplikasi. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah. Untuk memberikan terapi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup yang optimal pada penderita hipertensi. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian ini adalah Memberikan penyuluhan dan Selanjutnya dilaksanakan kegiatan senam prolanis secara bersama-sama. Hasil terjadi peningkatan pengetahuan lansia sebesar 55%. Kesimpulan Hasil kegiatan penyuluhan didapatkan bahwa 45 responden memiliki riwayat hipertensi. Mayoritas responden di UPTD PSLU Tresna Werdha sangat berantusias dalam mengikuti kegiatan, terutama kegiatan terapi senam prolanis untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Namun beberapa responden mengalami kesulitan untuk bergerak dikarenakan keterbatasan responden dalam melakukan aktivitas. Saran bagi lansia yang memiliki riwayat penyakit hipertensi untuk dapat melakukan senam prolanis dengan rutin sehingga dapat menurunkan dan mengontrol tekanan darah.
Hubungan Pengetahuan dengan Stigma Masyarakat Terhadap Penderita Penyakit Kusta di Desa Karyamukti Wilayah Kerja Puskesmas Sekampung Kabupaten Lampung Timur Trismiyana, Eka; Triyoso, Triyoso; Hidayat, Taufiq
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 8 (2024): Volume 4 Nomor 8 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i8.15142

Abstract

ABSTRACT Leprosy is an infectious disease caused by a bacterium. It affects the peripheral nerves, skin, mucous membranes (mouth), upper respiratory tract, reticuloendothelial system, eyes, muscles, bones, and testes. There are two types of leprosy, namely wet type MB (Multi Bacillary) and dry type PB (Pasui Bacillary). This disease remains problematic in Indonesia with 403 new cases reported in 2021. While in Lampung Province, there were 122 patients with a prevalence rate of 0.20 per 10,000 population in 2021. Especially in East Lampung Regency, there were 14 new cases reported in 2021, with a prevalence rate of 0.2 per 10,000 population. This study was to determine the relationship between knowledge and community stigma towards leprosy patients in Karya Mukti Village, working area of Sekampung Primary Health Center, East Lampung Regency in 2023. This study used a quantitative approach with an analytical survey design using a cross-sectional approach. The population of this study included all residents in Karya Mukti Village, totaling 1,200 families. The sample size of 300 families determined using random sampling technique. The data were analysed using the Chi-Square statistical test. Based on the frequency data, 40 (13.3%) respondents had good knowledge about leprosy, while 260 (86.7%) respondents had poor knowledge. Regarding the frequency of community stigma towards leprosy patients, 138 (46.0%) showed positive stigma, and 162 (54.0%) showed negative stigma. The Chi-Square test resulted in a p-value of 0.001 (<0.05) with an Odd Ratio of 3.182. There is a relationship between knowledge and community stigma towards leprosy patients (p-value 0.001, OR 3.182) in Karya Mukti Village, working area of Sekampung Primary Health Center of East Lampung Regency in 2023. It is recommended for the primary health center to enhance community activities by providing health education to improve awareness among the community about leprosy, particularly regarding the transmission process. By understanding how leprosy is transmitted, the community can overcome negative perceptions and fear associated with the disease, which has long been considered dangerous. Keywords: Knowledge, Stigmatization, and Leprosy ABSTRAK Kusta merupakan jenis penyakit menular melalui kuman, Penyakit ini menyerang syaraf tepi, kulit, mukosa (mulut), saluran pernapasan bagian atas, sistem retikulo endotelia, mata, otot, tulang, dan testis. dan ada 2 jenis penyakit kusta yaitu kusta basah tipe MB (Multi Bacillary), kusta kering tipe PB (Pasui Bacillary) yang masih menjadi permasalahan di Indonesia sebanyak 4,03 kasus baru pada th 2021 dan diprovinsi lampung sebanyak 122 penderita dengan angka prevelensi 0,20 per 10.000 penduduk tahun 2021 khususnya di Kabupaten Lampung Timur Pada tahun 2021 terdapat penemuan kasus baru yang menderita penyakit kusta sebanyak 14 penderita dengan angka prevelensi 0,2 per 10.000 penduduk. Diketahui Hubungan Pengetahuan Dengan Stigma Masyarakat Terhadap Penderita Kusta Di Desa Karya Mukti Wilayah Kerja Puskesmas Sekampung Kabupaten Lampung Timur Tahun 2023. Jenis penelitian kuantitatif. Rancangan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat yang ada di Desa Karyamukti sebanyak 1200 Kepala Keluarga (KK) deangan jumlah sempel 300 Kepala Keluarga (KK). Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Analysis data menggunakan uji statistik Chi Square. Berdasarkan data frekuensi pengetahuan tentang penyakit kusta berpengetahuan baik 40 (13.3%), berpengetahuan kurang 260 (86.7%) dan data frekuensi stigma masyarakat terhadap penderita penyakit kusta stigma positif 138 (46.0%), stigma negatif 162 (54.0%). Hasil uji Chi-square didapatkan nilai p value 0.001 (<0.05) dengan Odd Ratio 3.182. Adanya hubungan pengetahuan dengan stigma masyarakat terhadap penderita penyakit kusta (p value 0.001. OR 3.182) di Desa Karyamukti Wilayah Kerja Puskesmas Sekampung Lampung Timur tahun 2023. Bagi pihak Puskesmas disarankan meningkatkan kegiatan bagi masyarakat dengan cara memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang penyakit kusta khususnya proses penularan penyakit kusta. Sehingga dengan mengetahui penularan penyakit kusta, masyarakat tidak lagi memiliki anggapan negatif dan takut dengan penyakit kusta yang selama ini dianggap sebagai penyakit yang berbahaya. Kata Kunci: Pengetahuan, Stigmatisasi, dan Kusta
Latihan rentang gerak sendi (ROM) untuk menurunkan nyeri sendi pada pasien dengan asam urat tinggi Nurhasanah, Aan; Trismiyana, Eka; Pribadi, Teguh
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 3 No 1 (2023): July Edition 2023: Penanganan Kecemasan Pasien Menjelang Operasi
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v3i1.343

Abstract

Background: Gout Arthritis is a disease that attacks the joints and bone tissue by the accumulation of uric acid crystals, causing inflammation. The prevalence of joint disease in Lampung is 7.2 percent. Besides that, gout is one of the 3 biggest diseases in Adijaya village. Range of Motion (ROM) exercises can be used as non-pharmacological therapy in reducing joint pain. Range Of Motion (ROM) can also be used to improve joint mobility. Purpose: To make a report on family nursing care by implementing Range of Motion Exercises (ROM) for joint pain in clients who have gout in families in Adijaya village, Central Lampung district in 2023. Method: This writing uses the case study method with the Family Nursing Care approach with 2 respondents who are in the working area of ​​Adijaya Village. The instruments used were SOP Range Of Motion (ROM), daily ROM exercise observation sheets, and a Numeric Rating Scale pain gauge. The study was conducted from April 28 to April 30 2023 using the method of implementing range of motion exercises (ROM) for 10-15 minutes to reduce joint pain in gout patients. Results: Pain before the intervention was moderate pain (4-6) compared to pain after the intervention became mild pain (1-3). Conclusion: range of motion exercises (ROM) can reduce pain when ROM is done to minimize pain in gout responders.   Keywords: Gout Arthritis; Pain; Range Of Motion (ROM)   Pendahuluan: Gout Arthritis adalah penyakit yang menyerang persendian dan jaringan tulang oleh penumpukan kristal asam urat sehingga menimbulkan peradangan. Prevalensi penyakit sendi di Lampung sebesar 7,2 persen. Selain itu asam urat merupakan salah satu dari 3 penyakit paling besar di Desa Adijaya. Latihan Rentang Gerak atau Range Of Motion (ROM) dapat digunakan sebagai terapi non farmakologis dalam menurunkan nyeri sendi. Range Of Motion (ROM) juga dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan mobilitas sendi. Tujuan: Untuk membuat laporan asuhan keperawatan keluarga dengan penerapan Latihan Rentang Gerak (ROM) terhadap nyeri sendi pada klien yang memiliki Asam Urat di keluarga di Desa Adijaya kabupaten Lampung Tengah tahun 2023. Metode: Penulisan ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan Asuhan Keperawatan Keluarga dengan 2 responden yang berada diwilayah kerja Desa Adijaya. Instrumen yang digunakan yakni SOP Range Of Motion (ROM), lembar observasi latihan harian ROM, dan alat ukur nyeri Numeric Rating Scale. Penelitian dilakukan pada 28 April hingga 30 April 2023 dengan metode penerapan latihan rentang gerak (ROM) 10-15 menit untuk menurunkan nyeri sendi pada pasien asam urat. Hasil: Nyeri sebelum dilakukan intervensi nyeri sedang (4-6) dibandingkan dengan nyeri setelah dilakukan intervensi menjadi nyeri ringan (1-3). Simpulan: latihan rentang gerak (ROM) dapat menurunkan nyeri saat dilakukan ROM dapat dilakukan untuk meminimalisir terjadi nyeri pada responden asam urat.
Hubungan Perilaku Bullying dengan Kecemasan pada Siswa SMP Negeri 26 Bandar Lampung Istawala, Anggun; Trismiyana, Eka; Furqoni, Prima Dian; Elliya, Rahma
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 2 (2025): Volume 7 Nomor 2 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i2.17027

Abstract

ABSTRACT Bullying refers to behaviors in which individuals use violence to harm, insult, coerce, mentally embarrass, or exert control over others, leading to the victim being subjected to intimidating actions. According to data from the Women's Empowerment and Child Protection Service (PPPA) of Bandar Lampung City, the incidence of violence among junior high school students is ranked second, with a proportion of 36.2% or 122 children. At SMP Negeri 26 Bandar Lampung, there was a reported maximum of 11 instances of bullying behavior, with 7 of these cases associated with severe anxiety. Anxiety is an emotional state characterized by discomfort arising from uncertainty and feelings of helplessness due to unclear situations. This study aims to examine the relationship between bullying behavior and anxiety among students at SMP Negeri 26 Bandar Lampung. This research employs a quantitative approach with an analytical survey design and a cross-sectional method. The sample comprised 140 respondents, selected using stratified random sampling.The majority of participants were adolescents aged 13 years. Statistical analysis yielded a p-value of 0.000 (<0.05), indicating a significant relationship between bullying behavior and anxiety. Sugesstion It is recommended that students become more actively involved in extracurricular activities at school. Engagement in positive activities is anticipated to mitigate the prevalence of bullying and reduce anxiety levels. Keywords : Bullying, Anxiety, Students  ABSTRAK Bullying merupakan suatu tindakan dimana seseorang menggunakan kekerasan untuk menyakiti, menghina, menekan mempermalukan mental, dan mengontrol orang lain, sehingga korbannya menerima perlakuan dalam bentuk perilaku intimidasi. Data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Bandar Lampung menempati urutan ke-2 dengan kasus kekerasan terbanyak. pada siswa Sekolah Menengah Pertama dengan proporsi 36,2 % atau 122 anak dan di SMP Negeri 26 Bandar Lampung menunjukkan hasil perilaku bullying terbanyak 11 orang dengan kecemasan berat 7 orang.Kecemasan merupakan suatu keadaan emosi yang timbul akibat ketidaknyamanan yang dirasakan seseorang. pengalaman ketidakpastian yang disertai perasaan tidak berdaya disebabkan oleh sesuatu yang belum jelas.Diketahui hubungan Perilaku Bullying dengan kecemasan pada siswa di SMP Negeri 26 Bandar Lampung.Jenis penelitian kuantitatif Desain Survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 140 responden,Teknik sampel menggunakan Stratified random sampling Penelitian ini mayoritas perempuan usia madya (13 tahun)  dan hasil analisis p-value 0,000 (<0,05) yang berarti ada hubungan yang signifikan antara Bullying dengan Kecemasan. Saran kepada Siswa lebih aktif dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler disekolah diharapkan jika siswa mengikuti kegiatan ekstrakulikuler, maka dengan adanya kegiatan yang positif diharapkan akan mengurangi tingkat kejadian perundungan disekolah. Kata Kunci : Bullying, Kecemasan, Siswa
Hubungan Pengetahuan Remaja tentang Kesehatan Reproduksi dengan Minat Keikutsertaan Posyandu Remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirejo Kecamatan Negri Katon Kabupaten Pesawaran Indaman, Putri; Andoko, Andoko; Trismiyana, Eka
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 1 (2025): Volume 7 Nomor 1 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i1.16107

Abstract

ABSTRACT Interest is a factor that motivates individuals to pursue what they desire. Currently, there is a low level of adolescent interest in participating in adolescent health services, with only 51 out of 422 adolescents in Kalirejo Village attending these services. This low participation can be influenced by various factors such as knowledge, skills, and attitudes. Knowledge forms the foundation of behavior, and according to Nasution & Manik (2020), adolescents' knowledge about reproductive health remains low. In Kalirejo Village, only 9 out of 30 adolescents, or approximately 30%, have a clear understanding of reproductive health, while the remaining 70% do not. To determine the relationship between adolescents' knowledge of reproductive health and their interest in participating in adolescent health services in Kalirejo Village, Negri Katon Subdistrict, Pesawaran District in 2024. This study employs a quantitative research design using an analytical survey with a cross-sectional approach. The population includes all adolescents in Kalirejo Village, comprising 7 hamlets with a total of 422 adolescents, and the sample is 80 respondents. The sampling technique used study is purposive sampling. In this study, the majority of respondents were mid-adolescents aged 16-20 years (48.6%), with the predominant gender being female (55%) and the highest education level being high school (63.8%). The results indicated that adolescent knowledge about reproductive health was low (50.0%) and interest in participating in adolescent health services was also low (46.2%). The p-value analysis was 0.001 (<0.05), indicating a significant relationship between adolescents' knowledge about reproductive health and their interest in participating in adolescent health services. Suggestions to the health center spread the information about integrated health care center activities to all adolescents in order to interset in participating adolescent healthcare. Keywords: Interest, Adolescent Health Services, Knowledge, Reproductive Health.  ABSTRAK Minat merupakan suatu hal yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Yang terjadi saat ini adalah rendahnya minat remaja dalam keikutsertaan posyandu remaja dimana di Desa Kalirejo terdapat 422 remaja namun hanya 51 remaja yang hadir di Posyandu remaja. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pengetahuan, keterampilan, dan sikap.  Pengetahuan merupakan domain terbentuknya perilaku, menurut Nasution & Manik (2020) pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi masih rendah. Didapati di Desa Kalirejo hanya 9 dari 30 remaja atau sekitar 30% remaja yang mengetahui pasti tentang kesehatan reproduksi. Sisanya, sekitar 70% remaja di desa Kalirejo tidak mengetahui pasti tentang kesehatan reproduksi. Diketahui hubungan antara pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dengan minat keikutsertaan posyandu remaja di Desa Kalirejo Kecamatan Negri Katon Kabupaten Pesawaran Tahun 2024. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dimana rancangan dalam penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja di Desa Kalirejo yang terdiri dari 7 dusun dengan total 422  remaja, sehingga didapati sampel berjumlah 80 responden. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Pada penelitian ini sebagian besar responden adalah usia remaja pertengahan yaitu 16-20 tahun (48,6%), sebagian besar jenis kelamin adalah perempuan (55%) serta sebagian besar pendidikan yaitu SMA (63,8%). Hasil pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi tertinggi pada kategori rendah (50,0%) dan hasil minat keikutsertaan posyandu remaja tertinggi pada kategori kurang (46,2%). Hasil uji p-value adalah 0,001 (<0,05) artinya ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dengan minat keikutsertaan posyandu remaja. Saran kepada pihak puskesmas menyebarkan informasi tentang kegiatan posyandu ke seluruh remaja, agar dapat meningkatkan minat keikutsertaan posyandu remaja. Kata Kunci: Minat, Posyandu Remaja, Pengetahuan, Kesehatan Reproduksi  
Peningkatan pengetahuan ibu mengenai gizi seimbang dalam pemenuhan gizi keluarga Lutfianawati, Dewi; Rilyani, Rilyani; Trismiyana, Eka; Sutikno, Sutikno; Roby, Muhammad; Daniati, Mutiara Ayu; Mustika, Ria
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 2 No. 4 (2022): Promosi Dan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v2i4.257

Abstract

Background: The prevalence of children's nutritional problems is still high, not only the lack of nutritional problems resulting in children stunting and underweight, and more nutrients that cause obesity and diabetes. One of the causes of nutritional problems is ignorance about healthy menu and lack of awareness of nutrient Purpose: This activity aims to improve the knowledge of mothers on balanced nutrition in the fulfillment of family nutrition. Education is held in Panjang Selatan. The subjects that followed the activities amounted to 25 mothers -housewives. Methods: This activity consists of 3 stages including  preparation stage, implementation stage and interview stage. Data is obtained from pretest results and post tests and discussions. Results: From this activity is an increase in the knowledge of the mother about balanced nutrition in the fulfillment of family nutrition, there is an increase from 12 percent to 76 percent. Conclusion: With this activity there was a significant increase in knowledge for housewives in Panjang selatan village about balanced nutrition.   Pendahuluan: Prevalensi masalah gizi anak masih tinggi, tidak hanya masalah gizi kurang yang mengakibatkan anak –anak stunting dan berat badan di bawah normal, dan gizi lebih yang menyebabkan obesitas dan diabetes. Salah satu penyebab permasalahan gizi yaitu ketidaktahuan mengenai menu sehat dan kurangnya kesadaran akan kadar gizi (Keluarga sadar gizi). Tujuan: Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai gizi seimbang dalam pemenuhan gizi keluarga. PKM dilaksanakan di Desa Panjang Selatan. Subjek yang mengikuti kegiatan berjumlah 25 ibu –ibu rumah tangga. Metode: Metode dari kegiatan ini terdiri dari 3 tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap wawancara. Data diperoleh dari hasil pretest dan post tes dan diskusi. Hasil: Dari kegiatan ini dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan pengetahuan ibu mengenai gizi seimbang dalam pemenuhan gizi keluarga, terjadi peningkatan dari 12 persen menjadi 76 persen. Simpulan: Dengan kegiatan ini terdapat peningkatan pengetahuan yang signifikan untuk ibu-ibu rumah tangga di Desa Panjang Selatan mengenai gizi seimbang.
Pengaruh Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (Seft) terhadap Kualitas Tidur dan Kecemasan pada Penderita Hipertensi di Puskesmas Haji Pemanggilan Kabupaten Lampung Tengah Ferlanda Alam, Rama Rajasa; Djamaludin, Djunizar; Trismiyana, Eka; Zainaro, M. Arifki
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 3 (2025): Volume 7 Nomor 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i3.17036

Abstract

ABSTRACT Based on data presented by the World Health Organization (2020), in total research conducted on 182 countries in the world, the results of this research found that the prevalence of hypertension was 13%, increasing in the range to 41%.The percentage of hypertension (based on diagnosis) in Lampung Province increased from 7.4% in 2013 to 15.10% in 2018 or 545,625 cases in 2018. Meanwhile, in 2022 it will reach 1,825,516 (28.22%) people. with 5 districts with the highest incidence rate, one of which is Central Lampung District which occupies fifth position with a prevalence of 30.4%. It is known the influence of Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Therapy on Sleep Quality and Anxiety in Hypertension Sufferers at the Pemanggilan Haji Health Center, Central Lampung. Quantitative research type, Quasi-experiment design, one group pre and posttest design. The research population was 136 patients and a sample of 30 respondents using accidental sampling technique. Analyze univariate and bivariate analysis data using dependent t-test. Based on the results of the analysis using the dependent t-test, the mean dan SD values for pretest anxiety (67.33 ± 4.172) and sleep quality (47.80 ± 7.218) were obtained, while the mean and SD values for posttest anxiety (10.20 ± 3.671) and sleep quality (2.23 ± 1.223). The obtained p-values= 0.001 where p<α means Ho is rejected and Ha is accepted. It can be concluded that there is an effect of SEFT on improving sleep quality and reducing anxiety levels for hypertension suffers at the Pemanggilan Haji Health Center, Central Lampung. It’s hoped that this research will provide general information related to SEFT therapy which is effective in treating sleep quality problems and anxiety in hypertension sufferers. Keywords: Hypertension, SEFT, Anxiety, Sleep Quality  ABSTRAK Berdasarkan data yang dikemukakan oleh World Health Organization (2020), secara total penelitian yang dilakukan terhadap 182 negara yang ada di dunia, dari hasil penelitian tersebut mendapatkan prevalensi dari hipertensi sebesar 13% hingga meningkat dalam rentang menjadi 41%. Persentase Hipertensi (berdasarkan diagnosis) di Provinsi Lampung meningkat dari 7,4% pada tahun 2013 menjadi 15,10% pada tahun 2018 atau sebanyak 545.625 kasus pada tahun 2018. Sedangkan pada tahun 2022 mencapai angka 1.825.516 (28,22%) jiwa dengan 5 Kabupaten dengan angka kejadian tertinggi salah satunya Kabupaten Lampung Tengah menempati posisi ke lima dengan prevalensi 30,4%. Diketahui pengaruh Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Terhadap Kualitas Tidur dan Kecemasan Pada Penderita Hipertensi di Puskesmas Haji Pemanggilan Lampung Tengah. Jenis penelitian kuantitatif, desain Quasi-experiment rancangan one group pre and post test design. Populasi penelitian sebanyak 136 pasien dan sampel 30 responden dengan teknik accidental sampling. Analisa data analisis univariate dan bivariate dengan Uji t-dependen. Berdasarkan hasil analisis melalui uji t-dependen diperoleh nilai mean dan SD pretest kecemasan (67.33 ± 4.172) dan kualitas tidur (47.80 ± 7.218) sedangkan nilai mean dan SD posttest kecemasan (10.20 ± 3.671) dan kualitas tidur (2.23 ± 1.223). Diperoleh nilai p value = 0,001, dimana p<α maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh SEFT terhadap peningkatan kualitas tidur dan penurunan tingkat kecemasan penderita hipertensi di Puskesmas Haji Pemanggilan Lampung Tengah. Diharapkan penelitian ini memberikan informasi umum yang berkaitan dengan terapi SEFT yang efektif dalam mengatasi masalah kualitas tidur dan kecemasan pada penderita hipertensi. Kata Kunci: Hipertensi, SEFT, Kecemasan, Kualitas Tidur
Efektivitas terapi slow deep breathing terhadap perawatan lansia dengan hipertensi Adha, Adinda Wulan; Keswara, Umi Romayati; Trismiyana, Eka
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 5 No 1 (2025): March Edition 2025
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v5i1.410

Abstract

Background: Hypertension is an abnormality in systolic blood pressure >140 and diastolic >90 mmHg in the arteries that continues to increase. Hypertension is usually not realized by sufferers. The prevalence rate of hypertension in Indonesia is getting higher, so it is necessary to treat it using Slow Deep Breathing therapy. Purpose: To determine the effectiveness of slow deep breathing therapy in the care of elderly with hypertension. Method: Qualitative descriptive research with a nursing case study approach discusses assessment, nursing diagnosis, planning, implementation and evaluation. This case study was carried out on two patients by exploring the application of slow deep breathing therapy by nurses to hypertensive elderly people to reduce the blood pressure of elderly people in Suka Jaya Lempasing Village, Teluk Pandan District, Pesawaran Regency, Lampung Province. Slow Deep Breathing therapy is done by inhaling for 3 seconds and exhaling for 3 seconds. This therapy is carried out 6 times/minute for 15 minutes with a total of 90 deep breaths, frequency 2 times a day (morning and evening), and is carried out for 3 days. Results: Giving Slow Deep Breathing therapy to Mrs. S, the blood pressure before therapy was 155/90 mmHg and after therapy was 130/80 mmHg, whereas for Mr. So that the level of fatigue in Mrs. S and pain in Mr. H decreased. Conclusion: Slow Deep Breathing therapy can effectively reduce the blood pressure of hypertension sufferers.   Keywords: Elderly; Hypertension; Slow Deep Breathing.   Pendahuluan: Hipertensi merupakan keabnormalan tekanan darah sistolik >140 dan diastolik >90 mmhg dalam pembuluh darah arteri yang terus menerus meningkat. Hipertensi biasanya tidak disadari penderita. Angka prevalensi hipertensi di Indonesia semakin tinggi maka perlu penanganan menggunakan terapi Slow Deep Breathing. Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas terapi slow deep breathing terhadap perawatan lansia  dengan hipertensi. Metode: Penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus keperawatan membahas tentang pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Studi kasus ini dilakukan kepada dua orang pasien dengan mengeksplorasi penerapan terapi slow deep breathing oleh perawat pada lansia hipertensi untuk menurunkan tekanan darah lansia di Desa Suka Jaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Terapi Slow Deep Breathing dilakukan dengan 3 detik menarik nafas dan 3 detik membuang nafas. Terapi ini dilakukan sebanyak 6 kali/menit selama 15 menit dengan jumlah total 90 kali tarik nafas dalam, frekuensi 2 kali sehari (pagi dan sore), dan dilakukan selama 3 hari. Hasil: Pemberian terapi Slow Deep Breathing Ny.S didapatkan tekanan darah sebelum terapi yaitu 155/90 mmhg dan setelah terapi yaitu 130/80 mmhg, sedangkan pada Tn.H didapatkan tekanan darah sebelum terapi yaitu 150/90 dan setelah terapi yaitu 140/90 mmhg. Sehingga tingkat kelelahan pada Ny.S dan nyeri Tn.H mengalami penurunan. Simpulan: Terapi Slow Deep Breathing efektif dapat menurunkan tekanan darah penderita hipertensi.   Kata Kunci: Hipertensi; Lansia; Slow Deep Breathing.