Penggunaan beton di Indonesia semakin berkembang, dengan teknologi yang semakin maju maka penggunaan beton dituntut untuk semakin meningkatkan kekuatan beton. Pemadatan dengan menggunakan vibrator pada tulangan yang rapat tidak menjamin menghasilkan beton yang baik. Self Compacting Concrete (SCC) merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu mampu memadat sendiri tanpa menggunakan alat pemadat ataupun vibrator. Penggunaan semen membawa dampak negatif terhadap pemanasan global. Oleh karena itu pada penelitian ini, untuk mengurangi penggunaan semen digunakan bahan tambah berupa fly ash sebagai bahan pengganti semen. Variasi penggunaan flay ash sebagai pengganti semen yaitu 5%, 10%, 15% dan 20%. Penggunaan bahan tambah zat aditif juga digunakan pada pembuatan Self Compacting Concrete (SCC), zat aditif yang digunakan dalam penelitian ini berupa Superplasticizer tipe E. Penggunaan Superplasticizer yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebesar 1%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan Self Compacting Concrete (SCC). Adapun pengujian kuat tekan beton Self Compacting Concrete (SCC) dilakukan pada umur 28 hari. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa workability dan kuat tekan beton Self Compacting Concrete (SCC) menurun seiring dengan bertambahnya kadar fly ash. Kuat tekan tertinggi yaitu pada campuran fly ash dengan variasi 5%, yaitu dengan kuat tekan sebesar 21,543 MPa, yang mana telah memenuhi kuat tekan rencana sebesar 20 MPa. Kata Kunci: Self Compacting Concrete (SCC), fly ash, workability, kuat tekan.
Copyrights © 2024