Sesuai dengan rencana pembangunan infrastruktur di areal selatan akan dibangun jalan lingkar dalam kampus sejauh ± 1.5 km sebagai penghubung dengan jaringan jalan lainnya, penambahan gedung baru, dan fasilitas sumber air tanah. Oleh sebab itu, terlebih dahulu diperlukan data geolistrik dan geoteknik sebagai dasar perencanaan pembangunan infrastruktur baru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan struktur bawah permukaan tanah menggunakan metode geolistrik tahanan jenis (resistivitas) dan mengidentifikasi stabilitas tanah di areal selatan rencana pembangunan infrastruktur baru. Survei geolistrik menggunakan konfigurasi Wenner Schlumberger sebanyak 4 lintasan memanjang ±100 m per lintasan spasi (a) 5 m dan 3 lintasan melintang ±21 m per lintasan spasi (a) 3 m. Metode ini dapat mengidentifikasi sebaran nilai resistivitas bawah permukaan secara lateral. Nilai resitivitas yang diperoleh dari inversi geolistrik 2D dan 3D adalah nilai terendah 0.233 ohm.m yang diduga sebagai air tanah dangkal, menengah 1-20 ohm.m yang diduga sebagai lanau dan lempung, dan tertinggi 11413 ohm.m yang diduga sebagai batupasir dan dijadikan acuan dalam mengidentifikasi struktur bawah permukaan tanah. Selanjutnya dilakukan pengambilan sampel tanah di 2 titik lintasan untuk pengujian sifat-sifat fisik tanah di areal tersebut yang hasilnya diperoleh tanah jenis pasir (SM) dan lempung lanau (MH) berdasarkan uji laboratorium dan klasifikasi USCS. Hasil identifikasi struktur bawah permukaan tanah dari survei geolistrik dan kekuatan stabilitas tanah dari uji geoteknik terhadap pembangunan infrastruktur memiliki potensi yang signifikan untuk dilakukan pembangunan jalan yang memadai karena top soil berupa lanau, lempung, pasir yang sebagian lapisan dibawahnya berupa batupasir yang kuat menahan beban konstruksi jalan
Copyrights © 2024