Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Identifikasi Struktur Bawah Permukaan Tanah Menggunakan Survei Geolistrik dan Geoteknik Untuk Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Areal Selatan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda SM, A. Arifin Itsnani; Muhammad Tahrir; Haryo Wicaksono; Yuniar Artati
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 9 No. 1: April 2024
Publisher : Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, IPB University and The Institut of ENgineering Indonesia (PII), Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsil.9.1.105-114

Abstract

Sesuai dengan rencana pembangunan infrastruktur di areal selatan akan dibangun jalan lingkar dalam kampus sejauh ± 1.5 km sebagai penghubung dengan jaringan jalan lainnya, penambahan gedung baru, dan fasilitas sumber air tanah. Oleh sebab itu, terlebih dahulu diperlukan data geolistrik dan geoteknik sebagai dasar perencanaan pembangunan infrastruktur baru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan struktur bawah permukaan tanah menggunakan metode geolistrik tahanan jenis (resistivitas) dan mengidentifikasi stabilitas tanah di areal selatan rencana pembangunan infrastruktur baru. Survei geolistrik menggunakan konfigurasi Wenner Schlumberger sebanyak 4 lintasan memanjang ±100 m per lintasan spasi (a) 5 m dan 3 lintasan melintang ±21 m per lintasan spasi (a) 3 m. Metode ini dapat mengidentifikasi sebaran nilai resistivitas bawah permukaan secara lateral. Nilai resitivitas yang diperoleh dari inversi geolistrik 2D dan 3D adalah nilai terendah 0.233 ohm.m yang diduga sebagai air tanah dangkal, menengah 1-20 ohm.m yang diduga sebagai lanau dan lempung, dan tertinggi 11413 ohm.m yang diduga sebagai batupasir dan dijadikan acuan dalam mengidentifikasi struktur bawah permukaan tanah. Selanjutnya dilakukan pengambilan sampel tanah di 2 titik lintasan untuk pengujian sifat-sifat fisik tanah di areal tersebut yang hasilnya diperoleh tanah jenis pasir (SM) dan lempung lanau (MH) berdasarkan uji laboratorium dan klasifikasi USCS. Hasil identifikasi struktur bawah permukaan tanah dari survei geolistrik dan kekuatan stabilitas tanah dari uji geoteknik terhadap pembangunan infrastruktur memiliki potensi yang signifikan untuk dilakukan pembangunan jalan yang memadai karena top soil berupa lanau, lempung, pasir yang sebagian lapisan dibawahnya berupa batupasir yang kuat menahan beban konstruksi jalan
PEMANFAATAN SURVEI GEOLISTRIK DAN GEOTEKNIK UNTUK IDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN RENCANA JALAN LINGKAR POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SM, A. Arifin Itsnani; Tahrir, Muhammad; Ridwan, Ridwan; Akshar, Muhammad; Barus, Mika Debora Br; Sutadji, Ahmad Aris Mundir
Wahana Teknik Sipil: Jurnal Pengembangan Teknik Sipil Vol. 29 No. 2 (2024): Wahana Teknik Sipil
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/wahanats.v29i2.6162

Abstract

Soil conditions with weak zone points can cause damage to road structures such asland subsidence. Geoelectric surveys can identify subsurface structures based onvariations in rock resistivity. Road infrastructure crash due to weak zones of soilbearing capacity can be identified by geoelectric surveys and geotechnical tests assupporting analysis. Based on the master plan of Politani Samarinda 2025-2029 inthe southern area, a ring road of ± 1.5 km will be built, so geoelectric andgeotechnical support data are first needed as a basis for road planning. The mainobjective of this study is to mapping subsurface structure and identify the stability ofthe strong and weak zones of the soil in the planned area of the ring roadconstruction. The geoelectric resistivity survey uses the Wenner Schlumbergerconfiguration with 2 longitudinal tracks of ± 100 m per track with a spacing (a) of 5m which can identify the distribution of subsurface resistivity values laterallymapping.The resistivity value obtained from 2D geoelectric inversion is the lowestvalue of 2.62 ohm.m which is suspected as clay, medium 78.5 ohm.m which issuspected as sand, and the highest 7716 ohm.m which is suspected as sandstoneand used as a reference in the strong zone of the road building foundation.Furthermore, the USCS classification geotechnical test at 2 track points resulted insand (SM) and silt clay (MH) soil types based on mechanical laboratory tests. Theresults of the identification of geoelectric surveys and geotechnical tests have asignificant correlation with road construction that has a potential strong zonebearing capacity because the top soil is in the form of silt, clay, sand which isunderneath in the form of sandstone which is strong enough to withstand the load ofroad construction.
Identifikasi Struktur Bawah Permukaan Tanah Menggunakan Survei Geolistrik dan Geoteknik Untuk Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Areal Selatan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda SM, A. Arifin Itsnani; Muhammad Tahrir; Haryo Wicaksono; Yuniar Artati
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 9 No. 1: April 2024
Publisher : Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsil.9.1.105-114

Abstract

Sesuai dengan rencana pembangunan infrastruktur di areal selatan akan dibangun jalan lingkar dalam kampus sejauh ± 1.5 km sebagai penghubung dengan jaringan jalan lainnya, penambahan gedung baru, dan fasilitas sumber air tanah. Oleh sebab itu, terlebih dahulu diperlukan data geolistrik dan geoteknik sebagai dasar perencanaan pembangunan infrastruktur baru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan struktur bawah permukaan tanah menggunakan metode geolistrik tahanan jenis (resistivitas) dan mengidentifikasi stabilitas tanah di areal selatan rencana pembangunan infrastruktur baru. Survei geolistrik menggunakan konfigurasi Wenner Schlumberger sebanyak 4 lintasan memanjang ±100 m per lintasan spasi (a) 5 m dan 3 lintasan melintang ±21 m per lintasan spasi (a) 3 m. Metode ini dapat mengidentifikasi sebaran nilai resistivitas bawah permukaan secara lateral. Nilai resitivitas yang diperoleh dari inversi geolistrik 2D dan 3D adalah nilai terendah 0.233 ohm.m yang diduga sebagai air tanah dangkal, menengah 1-20 ohm.m yang diduga sebagai lanau dan lempung, dan tertinggi 11413 ohm.m yang diduga sebagai batupasir dan dijadikan acuan dalam mengidentifikasi struktur bawah permukaan tanah. Selanjutnya dilakukan pengambilan sampel tanah di 2 titik lintasan untuk pengujian sifat-sifat fisik tanah di areal tersebut yang hasilnya diperoleh tanah jenis pasir (SM) dan lempung lanau (MH) berdasarkan uji laboratorium dan klasifikasi USCS. Hasil identifikasi struktur bawah permukaan tanah dari survei geolistrik dan kekuatan stabilitas tanah dari uji geoteknik terhadap pembangunan infrastruktur memiliki potensi yang signifikan untuk dilakukan pembangunan jalan yang memadai karena top soil berupa lanau, lempung, pasir yang sebagian lapisan dibawahnya berupa batupasir yang kuat menahan beban konstruksi jalan