Kemampuan berpikir kritis matematis merupakan kemampuan berpikir dalam menyelesaikan masalah matematis yang melibatkan pengetahuan matematika, penalaran matematika, dan pembuktian matematika. Model pembelajaran yang dapat digunakan dalam upaya peningkatan kemampuan berpikir kritis adalah model pembelajaran berbasis kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan berpikir kritis pada kelas eksperimen setelah diterapkan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis kasus lebih baik daripada kelas kontrol setelah diterapkan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental dan jenis desain yang digunakan ialah The Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Padang Tualang tahun ajaran 2023/2024 yaitu 6 kelas dengan jumlah keseluruhan yaitu 214 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam menggunakan Purpossive Sampling. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X-2 dengan jumlah 36 siswa dan siswa kelas X-3 dengan jumlah 36 siswa. Hasil yang diperoleh Pada uji Independent Sample T Test dengan menggunakan IBM SPSS Statistic 25 data N-Gain, sehingga nilai sig (2- tailed) yaitu 0,000. Disebabkan uji yang digunakan oleh peneliti adalah uji satu pihak (uji pihak kanan), maka nilai P-value. Diketahui bahwa 0,000 < 0,05, sehingga H0 ditolak. dengan taraf signifikansi 0,05 maka H0 ditolak H1 diterima. Berdasarkan hasil tersebut dapat diambil kesimpulan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis pada kelas setelah mengalami pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis kasus lebih baik daripada kelas kontrol setelah mengalami pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023