Tindakan bullying di lingkungan sekolah dapat menciptakan suasana yang tidak mendukung perkembangan siswa, baik dari segi akademis maupun sosial. Perilaku bullying dapat memberikan dampak merugikan pada siswa, menciptakan perasaan tidak diinginkan dan ditolak oleh lingkungan sekitarnya. Di sekolah, banyak terjadi penyimpangan, tidak hanya berupa kekerasan fisik namun juga secara mental. Kekerasan bisa terjadi dimana saja, di rumah, di lingkungan kerja, bahkan di sekolah. Tindakan ini dapat mengakibatkan perilaku school bullying lebih sering terjadi berulang-ulang karena minimnya respon dari guru terhadap perilaku ini yang terjadi di kelas maupun lingkungan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan kasus bullying di Madrasah Ibtidaiyah, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi terhadap siswa, guru, serta staf sekolah. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kasus bullying di Madrasah Ibtidaiyah, antara lain iklim sekolah, peran teman sebaya, dan faktor internal individu. Faktor-faktor penyebab bullying di Madrasah Ibtidaiyah NW Batok Tiu adalah 30% dari lingkungan keluarga, 30% dari interaksi teman sebaya, 15% dari aspek kultural dan agama dan 15% dari peran pihak terkait. Upaya pencegahan perilaku bullying di sekolah adalah melalui pendekatan kedisiplinan, mediasi antara pelaku dan korban,melaksanakan atau mengadakan kegiatan rekresasi bersama, mendorong aktivitas bimbingan kelompok serta memberikan cara untuk berbagi keprihatinan dan meningkatkan empati.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023