Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Faktor-Faktor yang Menyebabkan Bullying di Madrasah Ibtidaiyah Rahmat, Nurul isnaeni; Hastuti, Intan Dwi; Nizaar, Muhammad
Jurnal Basicedu Vol. 7 No. 6 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i6.6432

Abstract

Tindakan bullying di lingkungan sekolah dapat menciptakan suasana yang tidak mendukung perkembangan siswa, baik dari segi akademis maupun sosial. Perilaku bullying dapat memberikan dampak merugikan pada siswa, menciptakan perasaan tidak diinginkan dan ditolak oleh lingkungan sekitarnya. Di sekolah, banyak terjadi penyimpangan, tidak hanya berupa kekerasan fisik namun juga secara mental. Kekerasan bisa terjadi dimana saja, di rumah, di lingkungan kerja, bahkan di sekolah. Tindakan ini dapat mengakibatkan perilaku school bullying lebih sering terjadi berulang-ulang karena minimnya respon dari guru terhadap perilaku ini yang terjadi di kelas maupun lingkungan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan kasus bullying di Madrasah Ibtidaiyah, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi terhadap siswa, guru, serta staf sekolah. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kasus bullying di Madrasah Ibtidaiyah, antara lain iklim sekolah, peran teman sebaya, dan faktor internal individu. Faktor-faktor penyebab bullying di Madrasah Ibtidaiyah NW Batok Tiu adalah 30% dari lingkungan keluarga, 30% dari interaksi teman sebaya, 15% dari aspek kultural dan agama dan 15% dari peran pihak terkait. Upaya pencegahan perilaku bullying di sekolah adalah melalui pendekatan kedisiplinan, mediasi antara pelaku dan korban,melaksanakan atau mengadakan kegiatan rekresasi bersama, mendorong aktivitas bimbingan kelompok serta memberikan cara untuk berbagi keprihatinan dan meningkatkan empati.
Analisis Faktor-Faktor yang Menyebabkan Bullying di Madrasah Ibtidaiyah Rahmat, Nurul isnaeni; Hastuti, Intan Dwi; Nizaar, Muhammad
Jurnal Basicedu Vol. 7 No. 6 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i6.6432

Abstract

Tindakan bullying di lingkungan sekolah dapat menciptakan suasana yang tidak mendukung perkembangan siswa, baik dari segi akademis maupun sosial. Perilaku bullying dapat memberikan dampak merugikan pada siswa, menciptakan perasaan tidak diinginkan dan ditolak oleh lingkungan sekitarnya. Di sekolah, banyak terjadi penyimpangan, tidak hanya berupa kekerasan fisik namun juga secara mental. Kekerasan bisa terjadi dimana saja, di rumah, di lingkungan kerja, bahkan di sekolah. Tindakan ini dapat mengakibatkan perilaku school bullying lebih sering terjadi berulang-ulang karena minimnya respon dari guru terhadap perilaku ini yang terjadi di kelas maupun lingkungan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan kasus bullying di Madrasah Ibtidaiyah, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi terhadap siswa, guru, serta staf sekolah. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kasus bullying di Madrasah Ibtidaiyah, antara lain iklim sekolah, peran teman sebaya, dan faktor internal individu. Faktor-faktor penyebab bullying di Madrasah Ibtidaiyah NW Batok Tiu adalah 30% dari lingkungan keluarga, 30% dari interaksi teman sebaya, 15% dari aspek kultural dan agama dan 15% dari peran pihak terkait. Upaya pencegahan perilaku bullying di sekolah adalah melalui pendekatan kedisiplinan, mediasi antara pelaku dan korban,melaksanakan atau mengadakan kegiatan rekresasi bersama, mendorong aktivitas bimbingan kelompok serta memberikan cara untuk berbagi keprihatinan dan meningkatkan empati.
Penguatan resiliensi tokoh muda dalam mengahadapi radikal terorisme di ITSKes Muhammadiyah Selong Lombok Timur Nusa Tenggara Barat Palahuddin, Palahuddin; Johari, Harry Irawan; Ibrahim, Ibrahim; Gunawan, Adi; Zaenudin, Zaenudin; Erwin, Erwin; Hafiz, Abdul; Saudi, Yusron; Sukuryadi, Sukuryadi; Nurjan, Fatman; Rahmat, Nurul Isnaeni; Mintasrihardi, Mintasrihardi
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.27983

Abstract

Abstrak Radikal terorisme masih menjadi ancaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Meskipun sepanjang tahun 2023 hingga Oktober 2024 aksi terorisme nihil, tetapi konsildasi dan propaganda mereka di bawah tanah tetap berjalan nelalui berbagai instrumen yang ada. Hampir semua lini dan elemen masyarakat telah menjadi sasaran dan target mereka. Telah terjadi pergeseran pola aksi mereka dari gerakan hard approach ke soft approach. Kondisi ini harus terus disosialisasikan dan disuarakan ke tengah masyarakat, terutama kepada tokoh muda. Oleh karena itu, tujuan kegiatan ini adalah untuk melakukan penguatan resiliensi tokoh muda dalam mengahadapi radikal terorisme di ITSKes Muhammadiyah Selong Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. Kegiatan ini bermitra dengan BNPT, FKPT dan ITSKes Muhammadiyah Selong dengan menghadirkan peserta kegiatan dari tokoh muda dari berbagai latar belakang di ITSKes Muhammadiyah Selong. Kegiatan ini menggunakan pendekatan service learning dengan metode training, dialog interaktif, dan workshop. Evaluasi dan refleksi dilakukan melalui kuesioner. Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukkan hasil yang positif, dimana para pemuda memiliki kesadaran yang kuat terhadap ancaman radikal terorisme. Melalui kegiatan ini mereka mengetahui eksistensi jaringan radikal terorisme di dunia, Indonesia, dan khususnya di NTB, serta dapat memperkuat resiliensi menghadapi ancaman tersebut. Kata kunci: resiliensi; radikal; terorisme; hard approach; soft approach Abstract Radical terrorism is still a threat to the life of the nation. Although throughout 2023 until October 2024 there were zero acts of terrorism, their underground consolidation and propaganda continued through various existing instruments. Almost all lines and elements of society have become their targets. There has been a shift in their pattern of action from hard approach to soft approach. This condition must continue to be socialized and voiced to the community, especially to young leaders. Therefore, the aim of this activity is to strengthen the resilience of young leaders in dealing with radical terrorism in ITSKes Muhammadiyah Selong East Lombok, West Nusa Tenggara. This activity partnered with BNPT, FKPT and ITSKes Muhammadiyah Selong by presenting participants from young figures from various backgrounds at ITSKes Muhammadiyah Selong. This activity uses a service learning approach with training, interactive dialog, and workshop methods. Evaluation and reflection were conducted through questionnaires. The results of this community service show positive results, where the youth have a strong awareness of the threat of radical terrorism. Through this activity they know the existence of radical terrorism networks in the world, Indonesia, and especially in NTB, and can strengthen resilience to face these threats. Keywords: resilience; radical; terrorism; hard approach; soft approach.
Pemberdayaan masyarakat lokal dalam pengelolaan sampah di ITDC Mandalika untuk keberlanjutan ekosistem pariwisata Rahmat, Nurul Isnaeni; Asdiani, Harlinda; Ghaffar, Abdul Azizul; Sabri, Sabri; Sukuryadi, Sukuryadi; Ibrahim, Ibrahim; Johari, Harry Irawan
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.29939

Abstract

Abstrak Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang dikelola oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia. Namun, peningkatan jumlah wisatawan di kawasan ini juga menimbulkan permasalahan lingkungan, terutama dalam pengelolaan sampah. Pengabdian ini bertujuan untuk menganalisis peran ITDC dalam pengelolaan sampah di kawasan Mandalika serta mengevaluasi tantangan dan peluang dalam mewujudkan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Metode yang digunakan melalui wawancara dengan pihak ITDC untuk memperoleh data mengenai kebijakan, implementasi, serta kendala dalam pengelolaan sampah di kawasan tersebut. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa meskipun ITDC telah menerapkan berbagai kebijakan dan program dalam pengelolaan sampah, masih terdapat tantangan dalam hal infrastruktur, kesadaran masyarakat, serta koordinasi dengan pihak terkait. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan strategi yang melibatkan edukasi dan pemberdayaan masyarakat, peningkatan infrastruktur pengelolaan sampah, penerapan konsep ekonomi sirkular, serta kolaborasi dengan berbagai pihak. Dengan implementasi yang tepat, diharapkan kawasan Mandalika dapat menjadi destinasi wisata yang bersih, nyaman, dan berkelanjutan. Kata kunci: ekonomi sirkular; ITDC Mandalika; pariwisata berkelanjutan; pemberdayaan masyarakat; pengelolaan sampah Abstract The Mandalika Special Economic Zone (SEZ), managed by the Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), is one of Indonesia's premier tourist destinations. However, the increasing number of tourists in this area has also led to environmental issues, particularly in waste management. This initiative aims to analyze ITDC's role in waste management within the Mandalika area and evaluate the challenges and opportunities in establishing a sustainable waste management system. The method used involves conducting interviews with ITDC representatives to gather data on policies, implementation, and obstacles related to waste management in the area. The results indicate that although ITDC has implemented various policies and programs for waste management, challenges persist in terms of infrastructure, public awareness, and coordination with relevant stakeholders. To address these issues, strategies such as community education and empowerment, enhancement of waste management infrastructure, the application of circular economy principles, and collaboration with multiple stakeholders are necessary. With proper implementation, the Mandalika area is expected to become a clean, comfortable, and sustainable tourist destination. Keywords: circular economy; community empowerment; ITDC Mandalika; sustainable tourism; waste management.
ANALISIS PERMASALAHAN PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA MATARAM DENGAN PENDEKATAN DPSIR Rahmat, Nurul Isnaeni; Luthfi, Ja’far; Supriyadi, Supriyadi; Adiansyah, Joni Safaat; Johari, Harry Irawan
Jurnal Planoearth Vol 10, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v10i1.29931

Abstract

Abstrak: Permukiman kumuh merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh Kota Mataram sebagai kota berkembang, yang diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk yang pesat dan keterbatasan lahan untuk pembangunan hunian yang layak. Permukiman kumuh di Kota Mataram ditandai dengan kondisi fisik yang buruk, minimnya akses terhadap infrastruktur dasar, dan kerentanan sosial-ekonomi penduduknya. Selain itu, kawasan ini juga rentan terhadap bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor, yang semakin memperburuk kondisi kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan permukiman kumuh di Kelurahan Sandubaya menggunakan pendekatan DPSIR (Driver-Pressure-State-Impact-Response). Pendekatan DPSIR memungkinkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai faktor-faktor penyebab (driver), tekanan yang ditimbulkan (pressure), kondisi yang ada (state), dampak yang terjadi (impact), serta respons yang telah diambil oleh masyarakat dan pemerintah (response). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa permasalahan utama di permukiman kumuh di Kota Mataram meliputi infrastruktur yang buruk, ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar, serta kerentanannya terhadap bencana alam. Selain itu, terbatasnya akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan air bersih juga memperburuk kualitas hidup masyarakat. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam merumuskan solusi yang lebih holistik dan berkelanjutan dalam penanganan permukiman kumuh di Kota Mataram, dengan mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan secara menyeluruh.Abstract: Slum settlements are one of the major issues faced by Mataram City as a developing urban area, caused by rapid population growth and limited land available for the development of decent housing. Slum areas in Mataram are characterized by poor physical conditions, limited access to basic infrastructure, and the socio-economic vulnerability of their residents. Additionally, these areas are also prone to natural disasters such as floods and landslides, which further worsen living conditions. This study aims to analyze the issues of slum settlements in Sandubaya Village using the DPSIR (Driver-Pressure-State-Impact-Response) approach. The DPSIR approach provides a comprehensive understanding of the driving factors (drivers), the pressures generated (pressures), the existing conditions (state), the impacts experienced (impacts), and the responses that have been taken by the community and the government (responses). The results of this study indicate that the main problems in the slum settlements in Mataram include poor infrastructure, the inability of the community to meet basic needs, and their vulnerability to natural disasters. Moreover, limited access to healthcare, education, and clean water further deteriorates the quality of life for the residents. This research is expected to contribute to formulating more holistic and sustainable solutions in addressing slum settlements in Mataram City, considering social, economic, and environmental aspects comprehensively.
Regression Model as a Tool for Evaluating Mangrove Degradation in Lembar Bay, West Lombok Johari, Harry Irawan; Rahmat, Nurul Isnaeni; Sukuryadi, Sukuryadi
JTAM (Jurnal Teori dan Aplikasi Matematika) Vol 9, No 3 (2025): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jtam.v9i3.31664

Abstract

The mangrove ecosystem plays a vital role in maintaining ecological balance, supporting economic livelihoods, and sustaining socio-cultural functions. However, in Lembar Bay, West Lombok Regency, this ecosystem is increasingly threatened by human activities, particularly land conversion for aquaculture. These activities have led to significant ecological degradation, biodiversity loss, and weakened coastal protection. This study aims to analyze the key factors influencing mangrove degradation and to evaluate the effectiveness of regression models in assessing the contribution of these factors. A quantitative research approach was employed, with data collected through structured questionnaires distributed to 45 purposively selected community members considered knowledgeable about local mangrove conditions. The study also integrated field measurements and satellite imagery interpretation to assess mangrove density, biodiversity, and related environmental variables. Multiple linear regression analysis was used to examine the relationship between anthropogenic pressures such as land clearing, water quality, and rehabilitation efforts and indicators of mangrove degradation, namely biodiversity and mangrove density. Regression analysis showed a strong and significant effect of water quality on both mangrove biodiversity and density. The biodiversity regression model produced a correlation coefficient (R) of 0.820 and a determination coefficient (R²) of 0.673, indicating that 67.3% of the variation in biodiversity can be explained by the analyzed factors. Similarly, the mangrove density model yielded an R of 0.800 and R² of 0.640, meaning that 64.0% of the variation in mangrove density was explained. F-test results confirmed that both models were statistically significant (p-value < 0.05). The findings indicate that aquaculture expansion and land use changes are the most critical contributors to mangrove degradation. These pressures directly impair the physical condition of the ecosystem, leading to biodiversity loss and increased vulnerability to coastal hazards. Based on community perceptions, most respondents supported stricter sanctions against mangrove destruction and agreed that mangrove conservation improves the quality of life. Therefore, this study recommends that policymakers and local governments strengthen their roles in monitoring and controlling land use changes, enforcing environmental regulations, and promoting environmental education programs. It is also essential to enhance community participation in mangrove rehabilitation through inclusive, knowledge-based initiatives and integrate scientific evidence into participatory coastal spatial planning. This study contributes to the scientific literature on mangrove conservation by demonstrating the empirical effectiveness of regression analysis in identifying and quantifying human-induced pressures affecting mangrove ecosystems.