Abortus merupakan ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan pada kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Kematian pada ibu hamil di Indonesia salah satunya penyebabnya adalah perdarahan terutama yang diakibatkan oleh abortus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, paritas, kurang energi kronik dan anemia pada kehamilan dengan kejadian abortus di RSUD Patut Patuh Patju. Metode: Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan menggunakan desain case-control. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Sampel penelitian sebanyak 260 sampel dengan masing-masing sampel kasus dan kontrol sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji korelasi chi-square. Hasil penelitian ini didaptkan didapatkan responden usia risiko tinggi sebanyak 77 (29,6%) dan usia risiko rendah sebanyak 183 (70,4%). Responden paritas risiko tinggi sebanyak 166 (44,6%) dan paritas risiko rendah sebanyak 144 (55,4%). Responden KEK sebanyak 109 (41,9%) dan tidak KEK sebanyak 151 (58,1%). Responden anemia sebanyak 79 (30,4%) dan tidak anemia sebanyak 181 (69,6%). Terdapat hubungan usia dengan kejadian abortus pada ibu hamil dengan p-value 0,000 dan OR 3,928. Terdapat hubungan paritas dengan kejadian abortus dengan p-value 0,003 dan OR 2,130. Terdapat hubungan KEK dengan kejadian abortus dengan p-value 0,000 dan OR 17,909. Terdapat hubungan anemia dengan kejadian abortus dengan p-value 0,010 dan OR 2,016. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara usia, paritas, kurang energi kronik dan anemia pada kehamilan dengan kejadian abortus di RSUD Patut Patuh Patju.
Copyrights © 2024