Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA LAMA KETUBAN PECAH DINI ATERM DENGAN KEJADIAN INFEKSI PADA NEONATUS PERIODE 1 JANUARI S/D 31 DESEMBER 2010 DI RSU PROVINSI NTB Ida Ayu Made Mahayani
JURNAL KEDOKTERAN Vol 4 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.533 KB) | DOI: 10.36679/kedokteran.v4i1.56

Abstract

Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban pada sembarang waktu. Ketuban pecah dini merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya infeksi dan asfiksia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara lama ketuban pecah dini aterm dengan kejadian infeksi pada neonatus periode 1 januari s/d 31 desember 2010 di RSU Provinsi NTB. Metode yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan case control study dengan tehnik pengambilan data sistematik random sampling untuk kelompok control dan total populasi untuk kelompok kasus. Pada penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 155 sampel yang memenuhi kreteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian didapatkan bahwa responden dengan ketuban pecah dini aterm yang ≥ 12 jam mengalami infeksi neonatus sebesar 31 kasus (50,8%) dan tidak mengalami infeksi sebesar 30 kasus (49,2%). Sedangkan ketuban pecah dini aterm yang < 12 jam yang mengalami infeksi sebesar 26 kasus (27,7%) dan yang tidak mengalami infeksi sebesar 68 kasus (72,3%). Uji statistik menggunakan Chi-square didapatkan hasil P value sebesar 0,003 dengan alpha 0,05 (α = 5%) dan uji statistik menggunakan Coefisien Contingency didapatkan P value sebesar 0,003 dengan alpha 0,05 (α = 5%) maka terdapat Hubungan Antara Lama Ketuban Pecah Dini Aterm dengan Kejadian Infeksi Pada Neonatus Periode 1 Januari s/d 31 Desember 2010 di RSU Provinsi NTB.
Perbedaan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Haji Sebelum dan Sesudah Edukasi dengan Media Edukatif “Kaji Siap Ntek Haji” Berbasis Local Specific Dasti Anditiarina; Ida Ayu Made Mahayani; Deny Sutrisna Wiatma; Farahdila Mirshanty; Isnaini Qoriatul Fadhilah; Muh. Syaiful Akbar; Ayu Anulus; Salkamal Salkamal
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 13 No 3 (2023): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Juli 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v13i3.1041

Abstract

Ibadah haji adalah ibadah fisik, sehingga jamaah haji dituntut mampu secara fisik dan rohani agar dapat melaksanakan rangkaian ibadah haji dengan baik dan lancar. Banyak masalah kesehatan yang dihadapi oleh jamaah haji yang dapat mengganggu perjalanan menuju istithaah. Oleh karena itu perlu ada media yang dapat digunakan dan dipelajari oleh jamaah haji sebagai persiapan sebelum berangkat haji. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan desain studi pre-posttest without control group design. Penelitian berbasis pengabdian kepada masyarakat dilakukan pada secara online. Sejumlah 100 orang terlibat dalam penelitian menggunakan teknik consecutive sampling. Hasil dianalisis dengan uji Wilcoxson dan dibahas secara deskriptif. Hasil test menunjukan ada peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah sosialisasi terkait kesehatan haji yang dilaksanakan. Rata-rata peningkatannya yaitu 24,4 dari 65,7 menjadi 90,1 dan perbedaan dilaporkan secara statistik signifikan (p=0,007). Kesimpulan penelitian adalah bahwa edukasi kesehatan haji menggunakan media edukatif “kaji siap ntek haji” meningkatkan pengetahuan calon jemaah haji terkait kesehatan haji.
Hubungan Partus Lama dan Anemia dalam Kehamilan dengan Kejadian Atonia Uteri pada Ibu Bersalin yuni Asmilawati; Ida Ayu Made Mahayani; Halia Wanadiatri; Adib Ahmad Shammakh
Jurnal Health Sains Vol. 4 No. 5 (2023): Journal Health Sains
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jhs.v4i5.882

Abstract

Atonia uteri is a state of weak tone or uterine contraction, which causes the uterus to be unable to close open bleeding from the site of placental implantation after the baby and placenta are born. Maternal mortality in Indonesia is still relatively high, one of the causes is postpartum bleeding, especially caused by uterine atonia. This study aims to find out the relationship of prolonged labor and anemia in pregnancy with the incidence of uterine atonia in women giving birth at the NTB Provincial Hospital. This study is observationally analytical using case-control design. The sampling technique is total sampling. The research sampel consisted of 60 samples with each case and control 30 samples that fit the inclusion and exclusion criteria. The data obtained were analyzed with the chi-square correlation test. The result of his study were obtained prolonged labor are 18(71,7%) and who were not prolonged labor 43 (71,7%). While respondents with anemia 34 (56,7%) and who were not anemia 26 (43,3%).There is relationship between prolonged labor with incidence of uterine atony in women giving birth with p-value 0,010 and with OR 4,971 more at risk of uterine atony and there is relationship between anemia in pregnancy with the incidence of uterine atony in women giving birth with p-value 0,037 and with OR 3,051more at risk of uterine atony. There is significant relationship between prolonged labor and anemia in pregnancy with the incidence of uterine atony in women giving birth in the NTB Provincial Hospital.
Hubungan Paritas dan Kunjungan ANC dengan Perdarahan Postpartum di RSUD Kota Mataram Fitri Dwiyanti; Dany Karmila; Ida Ayu Made Mahayani; Sukandriani Utami
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 9 (2023): Volume 3 Nomor 9 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i9.11020

Abstract

ABSTRACT The Maternal Mortality Rate (MMR) indicates the success of maternal health efforts. Based on the 2019 Indonesia Health Profile, the MMR in Indonesia is 305 per 100,000 live births, while the MMR in West Nusa Tenggara (NTB) is 119 per 100,000 live births. The triad of direct causes of the highest maternal mortality in Indonesia is bleeding (30.3%), preeclampsia or eclampsia (27.1%), and infection (7.3%). Postpartum hemorrhage is blood loss from the body of 500 ml after vaginal delivery or 1000 ml after cesarean section delivery. Risk factors for postpartum hemorrhage are parity and disobedience of pregnant women in checking their pregnancies. This study aims to determine the relationship between parity and antenatal care (ANC) visits with the incidence of postpartum hemorrhage at Mataram City Regional Public Hospital in 2021. This research is analytical observational research with a case control research design. The sampling technique uses total sampling. The research was conducted at the Mataram City General Public Hospital. The research samples were 54 samples with 27 case samples and 27 control samples that fit the inclusion and exclusion criteria. The data obtained were analyzed using the Chi-Square and Fisher's Exact tests. The results showed 23 samples with high-risk parity and 31 samples with low-risk parity. 6 samples of non-routine antenatal care (ANC) visits and 48 samples of routine antenatal care (ANC) visits. There is no significant relationship between parity and the incidence of postpartum hemorrhage with a P-value = 0.409. There is no significant relationship between antenatal care visits (ANC) and the incidence of postpartum hemorrhage with a P-value = 0.666. Conclusion: Statistically there is no significant relationship between parity and antenatal care (ANC) visits with the incidence of postpartum hemorrhage at Mataram City General Public Hospital in 2021. Keywords: Postpartum Hemorrhage, Parity, Antenatal Care (ANC) Visits  ABSTRAK Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan upaya kesehatan ibu. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2019, AKI di Indonesia sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKI di Nusa Tenggara Barat (NTB) sebesar 119 per 100.000 kelahiran hidup. Trias penyebab langsung kematian ibu tertinggi di Indonesia adalah perdarahan (30,3%), preeklamsia atau eklamsia (27,1%), dan infeksi (7,3%). Perdarahan postpartum adalah kehilangan darah dari tubuh sebesar 500 ml setelah persalinan pervaginam atau 1000 ml setelah persalinan seksio sesarea. Faktor risiko perdarahan postpartum adalah paritas dan tidak patuhnya ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara paritas dan kunjungan antenatal care (ANC) dengan kejadian perdarahan postpartum di RSUD Kota Mataram Tahun 2021. Penelitian analitik observasional dengan desain penelitian case-control. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Penelitian dilakukan di RSUD Kota Mataram. Sampel penelitian yang diambil sebanyak 54 sampel dengan masing-masing 27 sampel kasus dan 27 sampel kontrol yang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square dan Uji Fisher Exact. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 23 sampel dengan paritas risiko tinggi dan 31 sampel dengan paritas risiko rendah. Kunjungan antenatal care (ANC) tidak rutin sebanyak 6 sampel dan kunjungan antenatal care (ANC) rutin sebanyak 48 sampel. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan paritas dengan kejadian perdarahan postpartum dengan p-value = 0,409. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan kunjungan antenatal care (ANC) dengan kejadian perdarahan postpartum dengan p-value = 0,666.   Secara statistik tidak terdapat hubungan yang signifikan antara paritas dan kunjungan antenatal care (ANC) dengan kejadian perdarahan postpartum di RSUD Kota Mataram Tahun 2021.       Kata Kunci: Perdarahan Postpartum, Paritas, Kunjungan Antenatal Care (ANC) 
Community Diagnosis: an Overview of the Incidence of Pediculosis Capitis Infection at Dharma Laksana Orphanage Ida Ayu Made Mahayani; Nadira Yumna
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 5 No 4 (2023): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v5i4.2367

Abstract

Pediculosis capitis or head lice are ectoparasites that live on the human scalp. Children are more often affected by Pediculosis capitis. One of the factors causing Pediculosis capitis is poor personal hygiene. The purpose of this study was to analyze descriptively the incidence of Pediculosis capitis infection at Dharma Laksana Orphanage with a community diagnosis approach. This was a cross-sectional study with a sample of 40 orphanages. The variables of this study were level of knowledge, education, personal hygiene, occupancy density, gender, age, and Pediculosis capitis incidence. Questionnaires were distributed to the Dharma Laksana Orphanage community at one time with the questionnaire explained first. Data was collected and processed using SPSS and analyzed univariately (descriptively). A total of 62.5% of the orphanage community experienced the incidence of Pediculosis capitis. Most members of the orphanage community have poor knowledge (67.5%) and poor personal hygiene (57.5%) regarding the prevention of Pediculosis capitis. Intervention in the form of counseling through posters and videos about Pediculosis capitis and the administration of 1% permethrin (peditox) to reduce the spread of Pediculosis capitis are needed.
Usia Menarche, Frekuensi Konsumsi Fast Food, Status Gizi, Stres Akademik dan Aktivitas Fisik Berhubungan dengan Dismenore Primer pada Siswi di SMA Negeri 2 Mataram Ni Ketut Ayu Rachma Nanda Sapitri; Aena Mardiah; Abdillah Adipatria Budi Azhar; Ida Ayu Made Mahayani
Action Research Literate Vol. 8 No. 1 (2024): Action Research Literate
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/arl.v8i1.204

Abstract

Gangguan selama periode menstruasi yang sering terjadi pada remaja putri adalah dismenore primer. Beberapa faktor risiko penyebab dismenore primer yaitu usia menarche, keturunan, siklus dan lama menstruasi, konsumsi fast food, status gizi, penggunaan alkohol, perokok aktif dan pasif, stres, aktivitas fisik, anemia dan lain-lain. Menganalisis hubungan usia menarche, frekuensi konsumsi fast food, status gizi, stres akademik dan aktivitas fisik dengan dismenore primer pada siswi SMA Negeri 2 Mataram. Penelitian kuantitatif analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional study. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Mataram pada hari Rabu, 6 September 2023. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling dengan besar sampel 110 responden. Data dianalisis dengan uji korelasi Rank Spearman dengan batas nilai signifikansi (p-value) < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas berusia 16 tahun (51,8%) dan kelas X (36,4%), mengalami dismenore primer sedang (50,9%), menarche dini (52,7%), sering mengonsumsi fast food (61,8%), gizi lebih (48,2%), stres akademik sedang (45,5%) dan aktivitas fisik sedang (44,5%). Analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan usia menarche dengan dismenore primer (p=0,000), hubungan frekuensi konsumsi fast food dengan dismenore primer (p=0,000), hubungan status gizi dengan dismenore primer (p=0,000), hubungan stres akademik dengan dismenore primer (p=0,000) dan hubungan aktivitas fisik dengan dismenore primer (p=0,001) pada siswi di SMA Negeri 2 Mataram. Usia menarche, frekuensi konsumsi fast food, status gizi, stres akademik dan aktivitas fisik berhubungan dengan dismenore primer pada siswi SMA Negeri 2 Mataram.
Hubungan Pemberian Tablet Fe Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Pada Remaja Wanita Risiko Anemia Wayan Gede Mahisa Taruna; Ida Ayu Made Mahayani; Aulia Mahdaniyati S.; Adib Ahmad Shammakh
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 11 (2023): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v2i11.674

Abstract

Iron deficiency anemia is anemia arising from reduced iron supply for erythropoesis. Anemia can pose a risk to young women both long-term and short-term. One of the efforts that the government has made to overcome the problem of anemia in adolescents is through the provision of Fe tablet supplements in the form of iron. Objective s: Knowing the relationship between Fe tablets to increasing hemoglobin levels in adolescent women at risk of anemia at the Klungkung Health Center 1, Klungkung Regency. Menthod: Observational analytical quantitative research with cross sectional study research design. The sampling technique uses purposive sampling. The study was conducted in the coverage area of Puskesmas Klungkung 1 in December 2022- January 2023. The study sample was 91 respondents. The data obtained were analyzed with the chi square test. The limit of significance values is (p < 0.05). Result: In 91 female adolescent respondents who experienced an increase in hemoglobin levels as many as 56 respondents. The results of the bivariate analysis showed that the p-value < 0.05 (p-value = 0.00). Conclution: There is a significant relationship between giving Fe tablets to increasing hemoglobin levels in adolescent women at risk of anemia at the Klungkung Health Center 1, Klungkung Regency.
Hubungan Usia, Paritas, Kurang Energi Kronik dan Anemia Pada Kehamilan dengan Kejadian Abortus di RSUD Patut Patuh Patju Kharisma Putri Aldenia; Ida Ayu Made Mahayani; Aulia Mahdaniyati S; Adib Ahmad Shammakh
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 15 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13771293

Abstract

Abortus merupakan ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan pada kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Kematian pada ibu hamil di Indonesia salah satunya penyebabnya adalah perdarahan terutama yang diakibatkan oleh abortus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, paritas, kurang energi kronik dan anemia pada kehamilan dengan kejadian abortus di RSUD Patut Patuh Patju. Metode: Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan menggunakan desain case-control. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Sampel penelitian sebanyak 260 sampel dengan masing-masing sampel kasus dan kontrol sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji korelasi chi-square. Hasil penelitian ini didaptkan didapatkan responden usia risiko tinggi sebanyak 77 (29,6%) dan usia risiko rendah sebanyak 183 (70,4%). Responden paritas risiko tinggi sebanyak 166 (44,6%) dan paritas risiko rendah sebanyak 144 (55,4%). Responden KEK sebanyak 109 (41,9%) dan tidak KEK sebanyak 151 (58,1%). Responden anemia sebanyak 79 (30,4%) dan tidak anemia sebanyak 181 (69,6%). Terdapat hubungan usia dengan kejadian abortus pada ibu hamil dengan p-value 0,000 dan OR 3,928. Terdapat hubungan paritas dengan kejadian abortus dengan p-value 0,003 dan OR 2,130. Terdapat hubungan KEK dengan kejadian abortus dengan p-value 0,000 dan OR 17,909. Terdapat hubungan anemia dengan kejadian abortus dengan p-value 0,010 dan OR 2,016. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara usia, paritas, kurang energi kronik dan anemia pada kehamilan dengan kejadian abortus di RSUD Patut Patuh Patju.
Hubungan Usia, Tingkat Pengetahuan, Kepatuhan Antenatal Care (ANC), dan Tingkat Stress Pada Ibu Hamil dengan Kejadian Preeklampsia di RSUD Praya Shabrina Ziad; Ida Ayu Made Mahayani; Rizki Mulianti; Nyoman Cahyadi Tri Setiawan
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 8 (2024): Volume 4 Nomor 8 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i8.15167

Abstract

ABSTRACT Preeclampsia is a syndrome of hypertension and proteinuria in women who are normotensive before pregnancy, which affects around 2% to 8% of pregnancies worldwide and is one of the leading causes of maternal death in Indonesia. Cases of preeclampsia and eclampsia in Praya Regional Public Hospital, Central Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province have increased drastically to 375 cases in 2023. This study aims to determine the relationship between age, level of knowledge, compliance with antenatal care (ANC), and stress levels with the incidence of preeclampsia at Praya Regional Public Hospital. The method used in this research is analytical observational with a case-control approach. The results of the chi-square statistical test show that there is a significant relationship between age and the incidence of preeclampsia (p-value = 0.009, p < α 0.05), there is no significant relationship between the level of knowledge and the incidence of preeclampsia (p-value = 0.464, p > α 0.05), there is no relationship between ANC compliance and the incidence of preeclampsia (p-value = 0.194, (p > α 0.05), and there is no significant relationship between stress levels and the incidence of preeclampsia (p-value = 0.731, p > α 0.05). So, there is a relationship between age and the incidence of preeclampsia at the Praya Regional Public Hospital, but there is no relationship between the level of knowledge, ANC compliance, and stress level with the incidence of preeclampsia at the Praya Regional Public Hospital.  Keywords: Preeclampsia, Age, Knowledge, Stress, Antenatal Care (ANC)  ABSTRAK Preeklampsia adalah sindrom hipertensi dan proteinuria pada perempuan yang normotensif sebelum kehamilan, yang memengaruhi sekitar 2% hingga 8% kehamilan di seluruh dunia dan merupakan salah satu penyebab kematian ibu terbanyak di Indonesia. Kasus preeklampsia dan eklampsia di RSUD Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara barat mengalami peningkatan secara drastis menjadi 375 kasus pada tahun 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia, tingkat pengetahuan, kepatuhan antenatal care (ANC), dan tingkat stress dengan kejadian preeklampsia di RSUD Praya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan case-control. Hasil uji statistik chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan kejadian preeklampsia (p-value = 0,009, p < α 0,05), tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian preeklampsia (p-value = 0,464, p > α 0,05), tidak terdapat hubungan antara kepatuhan ANC dengan kejadian preeklampsia (p-value = 0,194, (p > α 0,05), dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat stress dengan kejadian preeklampsia (p-value = 0,731, p > α 0,05). Jadi, terdapat hubungan antara usia dengan kejadian preeklampsia di RSUD Praya, tetapi tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan, kapatuhan ANC, dan tingkat stress dengan kejadian preeklampsia di RSUD Praya. Kata Kunci: Preeklampsia, Usia, Pengetahuan, Stress, Antenatal Care (ANC)
Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT), Siklus Menstruasi dan Infertilitas dengan Kejadian Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) di Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar Luh Yosi Andarini, Ni; Shammakh, Adib Ahmad; Yumna, Nadira Ahmad; Mahayani, Ida Ayu Made
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 19 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14434279

Abstract

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau Hyperandrogenic Anovulation (HA) atau yang dikenal juga dengan istilah Stein Leventhal Syndrome yang menjadi salah satu kelainan organ reproduksi seringkali dialami golongan wanita usia reproduktif. PCOS merupakan kumpulan gejala dari pengaruh IMT, terganggunya siklus menstruasi dan infertilitas.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT), Siklus Menstruasi dan Infertilitas dengan kejadian PCOS di Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar. Penelitian kuantitatif analitik observasional menggunakan rancangan penelitian case control. Teknik pengambilan data menggunakan total sampling dengan rekam medis. Total sampel dalam penelitian ini adalah 60 sampel, dimana untuk case dan control masing- masingnya 30 dengan penyesuaian inklusi dan eksklusi. Perolehan data analisis dengan uji korelasi chi-square. Hasil: Hasil didapatkan responden dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) yang berisiko sebesar 33 responden (55%), responden dengan Siklus Menstruasi Tidak Normal adalah sebesar 38 responden (63,3%), dan responden dengan Infertilitas adalah sebesar 34 responden (56,7%). Responden Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kejadian PCOS memiliki korelasi yang berpengaruh dengan p-value = 0,001. Siklus menstruasi dengan kejadian PCOS memiliki korelasi yang berpengaruh dengan p-value = 0,000. Infertilitas dengan kejadian PCOS memiliki korelasi yang berpengaruh dengan p-value = 0,000. Adanya korelasi yang berpengaruh antara Indeks Massa Tubuh (IMT), Siklus Menstruasi dan Infertilitas dengan kejadian PCOS di Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar.