This study aims to examine the existence of cultural aspects and the meaning of botanical symbols in the short story Mendem Jarak. The research method used is literary anthropology. The primary data source is the short story Mendem Jarak by Muhammad Taufiq Syarif. Data collection is conducted through reading and note-taking techniques. The data analysis employs literary anthropology techniques. The research findings reveal cultural phenomena emerging in the short story Mendem Jarak including 1) cultural ideologies, 2) cultural practices, and 3) cultural materials. Cultural ideologies regarding the antidote for jarak fruit (Jatropha plant) poisoning in the short story Mendem Jarak uncover the utilization of young coconut water (degan), processed coconut products such as klentik oil, and the sap of the jarak plant to counteract the effects of jarak fruit seeds' poison. Cultural practices demonstrate collaborative efforts and problem-solving activities regarding jarak fruit seed poisoning. Additionally, cultural materials involve the jarak plant as a symbol of disaster for the community due to its poisonous nature. Nevertheless, the community relies on their knowledge of treating jarak fruit poisoning victims with simple remedies, such as utilizing young coconut water, processed coconut products (klentik water), and jarak tree sap. The short story Mendem Jarak reflects the lives of a community closely connected with reality; portraying children with a strong sense of curiosity and the communal spirit prevalent in rural areas. The short story Mendem Jarak depicts the traditional knowledge of the community in using plants as medicine. Thus, the anthropobotanical perspective enriches the point of view in literary studies.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji wujud budaya dan makna simbol botani dalam cerita cekak Mendem Jarak. Metode penelitian yang digunakan yaitu antropologi sastra. Sumber data penelitian yakni cerita cekak Mendem Jarak karya Muhammad Taufiq Syarif. Pengumpulan data menggunakan teknik baca dan catat. Adapun analisis data menggunakan teknik antropologi sastra. Hasil penelitian yang diperoleh ialah gejala kebudayaan yang muncul dalam cerita cekak Mendem Jarak meliputi 1) ideologi budaya, 2) tindakan budaya, dan 3) materi budaya. Ideologi budaya penawar keracunan buah jarak dalam cerita cekak Mendem Jarak mengungkap fakta penggunaan air buah kelapa muda (degan), produk olahan buah kelapa berupa minyak klentik, dan getah tumbuhan jarak untuk menghilangkan efek racun dari biji buah jarak. Tindakan budaya menunjukkan aktivitas kerja sama dan aktivitas mengatasi masalah keracunan biji buah jarak. Adapun materi budaya yakni tumbuhan jarak sebagai simbol sumber petaka bagi masyarakat karena mengandung racun. Meskipun demikian, masyarakat mempercayai pengetahuan mereka terhadap para korban keracunan buah jarak dengan konsep pengobatan sederhana, yakni dengan memanfaatkan air buah kelapa muda, olahan buah kelapa (lenga klentik), dan getah pohon jarak. Cerita cekak Mendem Jarak merefleksikan kehidupan masyarakat yang lekat sekali dengan kehidupan nyata; anak-anak yang rasa ingin tahunya tinggi dan rasa kebersamaan masyarakat di perdesaan. Cerita cekak Mendem Jarak melukiskan pengetahuan tradisional masyarakat untuk memanfaatkan tumbuhan sebagai obat. Dengan demikian, perspektif antropobotani sastra memperkaya sudut pandang dalam pengkajian sastra.
Copyrights © 2024