Kekurangan dan kesulitan di sekolah-sekolah Kristen selalu terjadi karena serta kurang memadainya penerapan ajaran Kristen. Permasalahan sering muncul akibat dari kurangnya fungsi keluarga menjadi tempat refleksi untuk membentuk kepribadian yang bercirikan nilai-nilai Kristiani yang dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan nilai intelektual anak. Tujuan dari penulian ini untuk menggabungkan nilai IQ, SQ, EQ dan DQ dalam norma dan pengajaran Kristen melalui metode story-telling. Tulisan ini dirancang dengan menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan pendekatan studi pustaka, Maka dapat disimpulkan bahwa metode story-telling dalam norma dan pengajaran Kristen dibutuhkan untuk mengembangkan nilai IQ, SQ, EQ dan DQ. Hubungan IQ, SQ, EQ dan DQ menjadi sangat penting dalam pengajaran Kristen.
Copyrights © 2024