Papah bolong merupakan salah satu sarana yang digunakan dalam upacara tutug kambuhan (bayi berumur 42 hari), namun selain upacara 42 hari penggunaan papah bolong di Desa Damai Makmur juga digunakan pada upacara tiga bulanan. Adanya perbedaan dalam penggunaan papah bolong di Desa Damai Makmur juga menyebabkan perbedaan pemahaman masyarakat, sehingga diperlukannya penelitian terkait pemahaman masyarakat Hindu dalam penggunaan papah bolong di Desa Damai Makmur. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Pemahaman, masyarakat,fungsi, dan makna yang terkandung dalam penggunaan papah bolong pada upacara tiga bulanan di Desa Damai Makmur. Hasil penelitian ini adalah: 1) Pemahaman masyarakat Hindu tentang penggunaan papah bolong dalam upacara tiga bulanan yaitu berdasarkan situasi (dapat digunakan pada saat 42 hari atau tiga bulanan), berdasarkan kondisi (ketersediaan dari sarana papah bolong), dan berdasarkan sima dresta asal di Bali. 2) Fungsi yang terkandung dalam penggunaan papah bolong pada pelaksanaan upacara tiga bulanan yaitu papah bolong berfungsi sebagai sarana pembersihan, papah bolong berfungsi sebagai simbol penilaian diri, papah bolong berfungsi sebagai simbol pengetahuan tentang nyama bajang, Papah bolong berfungsi sebagai pengungkapan perasaan. 3) Makna yang terkandung dalam penggunaan papah bolong pada pelaksanaan upacara tiga bulanan yaitu papah bolong bermakna sebagai nyama bajang, tapak dara (+) bermakna keseimbangan, dan kain putih bermakna penyucian.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023