Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGGUNAAN BANTEN SAMBUTAN PADA WUKU KUNINGAN OLEH MASYARAKAT HINDU DI DESA SULI INDAH KECAMATAN BALINGGI KABUPATEN PARIGI MOUTONG Arigupta, I Gede; Ratini, Ni Ketut; Suarnada, I Gede Made
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 14 No 2 (2023): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v14i2.439

Abstract

Banten sambutan merupakana salah satu upakara dalam upacara tiga bulanan bayi, namun di Desa Suli Indah banten sambutan juga digunakan pada hari pemacekan agung dan hari raya Kuningan. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) bagaimanakah penggunaan banten sambutan pada wuku Kuningan di Desa Suli Indah, (2) bagaimanakah proses pelaksanaan natab banten sambutan pada wuku Kuningan di Desa Suli Indah. Hasil penelitian: (1) penggunaan banten sambutan pada wuku Kuningan yaitu: 1) banten sambutan digunakan pada hari pemacekan agung, 2) banten sambutan digunakan pada hari raya Kuningan; (2) proses pelaksanaan natab banten sambutan yaitu: 1) proses pelaksanaan natab banten sambutan hari pemacekan agung yaitu: mempersembahkan banten soda, mempersembahkan banten sambutan kepada leluhur, natab banten sambutan, dan mempersembahkan segehan. 2) proses pelaksanaan natab banten sambutan hari raya Kuningan yaitu: persembahyangan hari raya Kuningan, mempersembahkan upakara/banten hari raya Kuningan, mempersembahkan banten sambutan kepada leluhur, dan natab banten sambutan.
PEMAHAMAN MASYARAKAT HINDU TENTANG PENGGUNAAN PAPAH BOLONG DALAM UPACARA TIGA BULANAN DI DESA DAMAI MAKMUR KECAMATAN NUHON KABUPATEN BANGGAI Darma Putra, I Putu Susila; Suarnada, I Gede Made; Suparta, I Ketut
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 14 No 2 (2023): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v14i2.454

Abstract

Papah bolong merupakan salah satu sarana yang digunakan dalam upacara tutug kambuhan (bayi berumur 42 hari), namun selain upacara 42 hari penggunaan papah bolong di Desa Damai Makmur juga digunakan pada upacara tiga bulanan. Adanya perbedaan dalam penggunaan papah bolong di Desa Damai Makmur juga menyebabkan perbedaan pemahaman masyarakat, sehingga diperlukannya penelitian terkait pemahaman masyarakat Hindu dalam penggunaan papah bolong di Desa Damai Makmur. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Pemahaman, masyarakat,fungsi, dan makna yang terkandung dalam penggunaan papah bolong pada upacara tiga bulanan di Desa Damai Makmur. Hasil penelitian ini adalah: 1) Pemahaman masyarakat Hindu tentang penggunaan papah bolong dalam upacara tiga bulanan yaitu berdasarkan situasi (dapat digunakan pada saat 42 hari atau tiga bulanan), berdasarkan kondisi (ketersediaan dari sarana papah bolong), dan berdasarkan sima dresta asal di Bali. 2) Fungsi yang terkandung dalam penggunaan papah bolong pada pelaksanaan upacara tiga bulanan yaitu papah bolong berfungsi sebagai sarana pembersihan, papah bolong berfungsi sebagai simbol penilaian diri, papah bolong berfungsi sebagai simbol pengetahuan tentang nyama bajang, Papah bolong berfungsi sebagai pengungkapan perasaan. 3) Makna yang terkandung dalam penggunaan papah bolong pada pelaksanaan upacara tiga bulanan yaitu papah bolong bermakna sebagai nyama bajang, tapak dara (+) bermakna keseimbangan, dan kain putih bermakna penyucian.
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT OLEH MAHASISWA KKNT STAH DHARMA SENTANA DI DESA TANGKURA 2023 Aprisilia, Aprisilia; Arioko, I Kadek Eva; Puspaeni, Ni Luh Dewi; Muliyani, Ni Made; Putri, Shantika; Ratini, Ni Ketut; Suarnada, I Gede Made
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.23407

Abstract

Kuliah Kerja Nyata merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa melalui kegiatan langsung turun kemasyarakat. Pengabdian ini bertujuan agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama menempuh perkuliahan serta mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru dari masyarakat setempat. Masa KKNT ini berlangsung selama 3 bulan yakni dimulai dari tanggal 25 September 2023 sampai tanggal 22 Desember 2023. Pelaksanaan KKNT ini dapat berlangsung dengan baik dengan bantuan serta dukungan dari masyarakat setempat. Pemilihan topik “Pengabdian Kepada Masyarakat Oleh Mahasiswa KKNT STAH Dharma Sentana di Desa Tangkura Tahun 2023” dipilih karena dianggap sesuai/relevan dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa. Dalam melaksanakan KKNT, mahasiswa menggunakan metode dalam penyelesaian masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Metode tersebut adalah pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Melalui metode tersebut mahsiswa dapat mengumpulkan beberapa masalah yang terjadi di Desa Tangkura yang kemudian dirangkum menjadi beberapa program kerja mahasiswa, lalu diseminarkan di hadapan perangkat desa dan masyarakat Tangkura. Setelah disetujiu barulah mahasiswa KKNT melaksanakan program kerja yang disetujui tersebut. Hasil nyata dari pelaksanaan kegiatan KKNT ini yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat yaitu seperti bak sampah yang telah digunakan dengan baik oleh masyarakat setempat. Terpasangnya patok batas dusun dan plang nama perangkat desa, anak-anak yang sudah menguasai gerakan yoga, anak-anak sudah fasil dalam hal membaca,menulis walaupun dalam hal berhitung masih kurang fasih. Kegiatan lintas agama yang terlaksana dengan baik, begitupun dengan kegiatan kerja bakti yang terlaksana dengan baik. Kegiatan pasraman yang dibina oleh mahasiswa KKNT sudah terlaksana dengan baik sehingga, pada saat kegiatan lomba antar pasraman mendapatkan juara. Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa yang ada di Poso Pesisir Selatan sudah terlaksana dengan baik.
INTERAKSI SOSIAL PEMUDA HINDU DAN NON-HINDU KARANG TARUNA 45 DESA KADAILLA KECAMATAN KAROSSA KABUPATEN MAMUJU TENGAN PROVINSI SULAWESI BARAT Pradana, Kadek Adi; Suarnada, I Gede Made; Ratini, Ni Ketut
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 15 No 2 (2024): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v15i2.553

Abstract

Karang Taruna merupakan organisasi yang dibentuk oleh masyarakat sebagai wadah generasi muda untuk mengembangkan diri atas dasar kesadaran serta tanggung jawab yang berorientasi pada tercapainya kesejahteraan sosial bagi masyarakat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui interaksi sosial serta mengetahui faktor pendukung dan penghambat terjadinya interaksi sosial Pemuda Hindu dan Non Hindu di Karang Taruna 45 Kadailla Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah Provinsi Sulawesi Barat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori interaksi sosial dan tindakan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penentuan informan dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Interaksi sosial pemuda Hindu dan Non Hindu di Karang Taruna desa Kadailla sangat kurang, hal ini dikarenakan kesibukan masing-masing anggota dan sikap yang tidak mau berbaur oleh pemuda Hindu dengan pemuda Non Hindu. 2) faktor pendukung terjadinya interaksi yaitu dengan melakukan kegiatan sehingga setiap anggota berperan aktif dalam penggalangan dana serta bekerja sama dalam melakukan perawatan fasilitas organisasi seperti lapangan olahraga serta alat-alat olahraga. 3) faktor penghambat interaksi pemuda Karang Taruna yaitu kurangnya bimbingan dari pemerintah setempat serta kesibukan dari masing-masing anggota Karang Taruna.
KOMODIFIKASI BANTEN MELASPAS SANGGAH DI DESA SAUSU GANDASARI KECAMATAN SAUSU PARIGI MOUTONG SULAWESI TENGAH Yanti, Ni Kadek Elista; Suarnada, I Gede Made; Yasini, Ketut
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 15 No 2 (2024): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v15i2.673

Abstract

Komodifikasi banten melaspas sanggah mulai terjadi di Desa Sausu Gandasari. Banten tidak hanya diproduksi untuk ritual keagamaan, tetapi didistribusikan agar dapat dikonsumsi oleh masyarakat untuk mencari keuntungan. Seperti fenomena yang terjadi pada salah satu keluarga di Desa Sausu Gandasari yang melaksanakan upacara melaspas sanggah, dimana membeli banten pada upacara melaspas yang akan dilakukannya, dilihat secara langsung masyarakat mampu untuk membuatnya secara bersama menyiapkan banten yang akan digunakan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana proses dan dampak dari komodifikasi banten melaspas sanggah di desa sausu gandasari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian, Proses Komodifikasi banten yang terjadi di Desa Sausu Gandasari melalui tiga proses: Produksi, Distibusi dan Konsumsi Banten oleh masyarakat Hindu Desa Sausu Gandasari. Dampak Komodifikasi Banten Melaspas Sanggah Desa Sausu Gandasari ada dua dampak positif dan dampak negatif. Penelitian ini mengacu pada penelitian kualitatif, sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu data primer yakni data yang diperoleh langsung dilapangan sedangkan data sekunder data yang diperoleh dari sumber yang sudah ada seperti buku maupun jurnal yang berkaitan dengan penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara, studi kepustakaan, dokumentasi. Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data menurut Miles dan Huberman.
PELAKSANAAN CATUR BRATA PENYEPIAN UMAT HINDU DI DESA TOLAI BARAT KECAMATAN TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG Yadi Yadnya, I Komang Bagus; Suparta, I Ketut; Suarnada, I Gede Made
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 15 No 2 (2024): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v15i2.704

Abstract

Hari raya Nyepi adalah hari yang disucikan oleh umat Hindu. Dalam hari raya Nyepi terdapat empat larangan yang di sebut dengan catur brata penyepian, umat Hindu di Desa Tolai Barat khususnya di Dusun Gunung Sari Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong dalam pelaksanaan catur brata penyepian belum sepenuhnya melaksanakan larangan-larangan seperti amati geni, amati karya, amati lelungan dan amati lelanguan yang terdapat dalam catur brata penyepian. Rumusan masalah: 1.Bagaimana pelaksanaan catur brata penyepian bagi umat Hindu di Desa Tolai Barat Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong?, 2.Apa Makna pelaksanaan catur brata penyepian bagi umat Hindu di Desa Tolai Barat Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong? Tujuan; 1.Untuk mengetahui pelaksanaan catur brata penyepian. 2.Untuk mengetahui makna pelaksanaan catur brata penyepian. Jenis penelitian kualitatif deskriptif. Menggunakan Teori Fungsional Struktural, dan Teori Makna. Penentuan informan yaitu: Purposive, metode pengumplan data: observasi, wawancara, kepustakaan, dokumentasi. Hasilnya dapat disimpulkan bahwa Pelaksanaan Catur Brata Penyepian Bagi Umat Hindu yaitu: 1.menyesuaikan kondisi lingkungan setempat, 2.meningkatkan kesadaran diri, 3.meningkatkan keharmonisan, 4.berdasarkan prinsip-prinsip ajaran Agama Hindu. Catur brata penyepian memiliki makna yaitu: 1.peningkatan spiritual, 2.peningkatan sosial, 3.pengendalian diri dan hawa nafsu, 4.peningkatkan kesucian rohani, 5.mawas diri atau ngeret indrya, 6.mulat sarira.