Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan penggunaan media pembelajaran yang monoton, khususnya media powerpoint yang penuh dengan teks tertulis, pembelajaran TIK banyak istilah informatika yang baru didengar siswa sehingga menyulitkan siswa dalam mencerna pelajaran TIK. yang mengakibatkan menurunnya pengetahuan siswa terhadap topik tersebut, tertundanya penyelesaian tugas, dan menurunnya semangat siswa terhadap pembelajaran TIK. Secara keseluruhan, hal ini dapat berdampak pada prestasi akademik siswa dan membatasi kesempatan mereka untuk mempelajari keterampilan teknis penting dalam ekonomi digital saat ini. Dengan membangun media pembelajaran ICT dengan aplikasi Visme, salah satu strategi untuk meningkatkan minat siswa terhadap mata pelajaran TIK adalah dengan membuat materi pembelajaran yang menarik seperti banyak visual yang mendukung mata pelajaran ICT serta video pendek yang meningkatkan semangat belajar siswa. Model Hannafin dan Peck digunakan sebagai model pengembangan. Ini memiliki tiga tahap: analisis kebutuhan (juga dikenal sebagai penilaian kebutuhan), desain (juga dikenal sebagai desain), dan pengembangan dan implementasi (juga dikenal sebagai pengembangan/implementasi). Pertama adalah uji validitas yang dilakukan oleh tiga ahli yang menilai tiga faktor yaitu desain media, isi, dan bahasa dengan nilai 0,89. Kedua adalah uji praktikalitas yang dilakukan oleh dua orang guru dengan skor 0,87. Terakhir, lima belas siswa mengikuti tesketiga yaitu efektivitas dan memperoleh nilai akhir 0,70.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024