Stunting adalah kondisi yang didefinisikan sebagai kekurangan gizi yang berlangsung lama dan termanifestasi, yang dapat dimulai saat bayi lahir hingga anak berusia dua tahun. Faktor-faktor yang bertanggung jawab atas peningkatan prevalensi stunting termasuk pendidikan orang tua, ASI eksklusif, MP-ASI dini, berat badan lahir, kebiasaan ibu saat hamil, dan penyakit infeksi. Studi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemberian MP-ASI berdampak pada kasus stunting pada balita usia 0-59 bulan di Desa Pattimang. Studi ini berfokus pada analisis observasional yang dilakukan dengan desain cross-sectional. Dalam penelitian ini, metode purposive sampling digunakan untuk mengumpulkan 169 balita yang berusia antara 0 dan 59 bulan. Data yang dikumpulkan dimodifikasi, dikodekan, diproses, dan dibersihkan. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian di Desa Pattimang menunjukkan bahwa tingkat pengaruh pemberian MP-ASI terhadap kasus stunting pada balita usia 0-59 bulan adalah 0,013, dengan nilai Exp (B) 3,501, yang menunjukkan bahwa pemberian MP-ASI memiliki efek tiga kali lebih besar pada kasus stunting pada balita. Selama faktor resiko penyebab stunting tidak diatasi, angka stunting akan terus meningkat. Termasuk MP-ASI, memberikan MP-ASI yang tidak tepat akan menyebabkan anak cenderung menyukai rasa tertentu dan memilih-milih makanan, sehingga anak tidak mendapatkan nutrisi yang cukup. Sebaliknya, anak yang menerima MP-ASI yang beragam dan alami akan memilih makanan yang sehat dengan menu yang seimbang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka di masa depan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024