Penelitian ini mendiskussikan pemikiran Ibn Kathir dan Zamakhsyari tentang makna IstiwÄ dalam tafsir mereka, bertujuan untuk mengetahui perbedaan penafsiran dari kata IstiwÄ dalam tafsir Al-Qur’an al-Adhim karya Ibn Kathir dan tafsir Al-KahsÄf ‘an haqÄiq GhawÄmid at-Tanzil wa ‘Uyun al-AqÄwil fi Wujuh at-Ta’wil karya Zamakhsyari, penelitian ini juga menggunakan dua metode tafsir yaitu Maudhu’I (Tematik) mengkhususkan kajian tentang sifat IstiwÄ AllÄh dan metode Muqorron (Perbandingan) yaitu membandingkan penafsiran tentang makna IstiwÄ menurut Ibn Kathir dan al-Zamakhsyari. Dalam penelitian ini Ibn Kathir dan Zamakhsyari berbeda pendapat tentang IstiwÄ, dalam Qs. ṬÄhÄ: 5 Ibn Kathir menafsirkan IstiwÄ dengan makna asalnya yaitu bersemayam sedangkan al-Zamakhsyair menafsirkan dengan makna kekuasaan Raja. Kedua mufasssir ini ssangat dipengaruhi oleh mazhab yang mereka anut, Ibn Kathir menganggap bahwa sifat-ssifat Allah sama agungnya dengan Allah, sedangkan al-Zamkhsyari menafikan sifat-sifat Allah dengan dalih kesempurnaan bagi Allah.
Copyrights © 2022